Monday, January 5, 2015

Cewek Penggila Adventure ? Siapa Takut

Cewek Penggila Adventure ? Siapa Takut
Banyak orang yang memicingkan mata ketika melihat cewek dengan tubuh yang sedikit kekar dan dandanan yang apa adanya alias ‘nggembel’. Seharusnya yang namanya cewek itu mesti bersikap manis manja dengan segala keanggunan dan aksesoris tubuh yang gemerlap. Hidup saya tidak punya cukup waktu untuk mengurusi segala tetek bengek keperluan kecantikan. Mungkin karena selera fashion saya yang tidak bisa di upgrade kali ya. Dan sekarang mau nggak mau sedikit mengikuti mode meskipun tetap menggembel, hehe..
Saat memutuskan untuk mengikuti kegiatan pecinta alam saat semester awal kuliah, orangtua alhamdulillah tidak memberikan respon yang benar - benar negatif. Meskipun pada awalnya memberikan penolakan tapi akhirnya karena keinginan saya dan tidak seorang pun yang bisa mengekang keinginan saya. Biasa, tipe golongan darah B kan sifatnya ingin bebas dan tidak ada yang menghalangi segala sesuatu yang sudah menjadi keinginannya. Akhirnya orang tua mengijinkan saya mengikuti kegiatan pecinta alam di kampus. Yes!
Banyak teman - teman yang heran kenapa saya suka bergabung dengan anggota pecinta alam yang notabene terlihat sangar ketika mereka berkumpul di kampus. Jangankan berkumpul, ketika sendiri saja sudah cukup menyeramkan untuk didekati. Tapi mereka bukanlah orang apatis yang hanya peduli dengan diri mereka sendiri. Mereka justru mempunyai banyak misi untuk memperbaiki atau sekedar memelihara alam.

Don’t judge people from that they wear!
"Karena penampilan hanya sebuah ekspresi dari sang pemakai, bukan menampakkan isi dari orang tersebut".
Kata seorang teman; 
"Ya ampun, ngapain sih panas - panas gitu. Tambah item lho!"
Percayalah, warna kulit tidak menjadi masalah ketika dibandingkan dengan pengalaman yang kalian dapatkan. Bisa menjadi cerita dan dikenang sepanjang masa. Jalan-jalan ke mall memang asyik kalo punya duit, tapi itu tidak bisa menjadi sebuah cerita yang membanggakan. Setuju nggak?
Lanjut cerita masalah dari ijin orangtua, karena kebetulan keluarga tidak memberikan perlawanan dengan keinginan saya. Jadi saya tidak punya kendala dalam menjalani kegiatan pecinta alam. Asalkan saya selalu ijin dan orang tua tahu selama kita berkegiatan. Dan salah satu yang mempengaruhi kelancaran kegiatan saya, mungkin karena kakak sepupu yang mempunyai hobi yang sama dan bisa membuktikan kegiatan pecinta alam tidak menyeramkan dan safe bila dilakukan dengan aturan yang benar.
Temen : Mau kemana weekend ini?
Saya : Camping dong..
Temen : Ah, tiap minggu jalan - jalan terus naik gunung. Nggak capek?
Seorang teman ada yang bertanya seperti itu dan jawaban saya, capek tidak menjadi masalah selama saya bisa melakukan apa yang saya sukai. Capek karena senang dan capek karena bahagia, itu saya dapatkan keduanya saat berpetualang. Capek yang saya dapatkan bukanlah seonggok perasaan memojokkan diri sendiri dalam sebuah tekanan karena kegiatan yang berat.
Kali ini saya akan share tentang tips agar seorang cewek diijinkan orang tua untuk naik gunung:
1. Mengutarakan Alasan.
Alasan utama apa yang menyebabkan kalian ingin pergi naik gunung? Misalnya: pengen melihat negeri di atas awan. Jangan berikan alasan dengan, diajak pacar naik gunung. Kalau menggunakan alasan itu jelas tidak akan diijinkan karena pikiran orang tua akan mengarah ke hal yang negatif. Tapi justru bisa menjadi senjata kalau pacar kalian sudah mengenal orang tua masing – masing pasti ada kepercayaan dari mereka. Tapi kalau bisa sangat tidak disarankan. Berilah alasan yang membuat orang tua kalian yakin bahwa anaknya akan mendapatkan sesuatu setelah naik gunung.
2. Safety.
Jika orang tua khawatir dengan keselamatan kita, berikan penjelasan bahwa kita pergi dengan peralatan yang lengkap dan aman. Membawa baju hangat yang cukup dan peralatan lain sesuai standart. Juga didampingi orang yang sudah pernah naik gunung yang akan dituju. Itu lebih disarankan karena bila semuanya masih awam pada gunung – gunung tertentu sangat berbahaya.
3. Merayu.
Kalau cara di atas masih kurang meyakinkan orang tua maka gunakan cara merayu. Berbaik hatilah dengan menyenangkan mereka selama permintaan belum tembus. Ajak teman yang akan mendaki gunung bersama main ke rumah, supaya orang tua bisa kenal mereka langsung. Tentu saja teman kalian harus bersikap baik, sopan dan bisa bertanggungjawab agar orang tua semakin percaya.
Jika kalian tinggal jauh dari orang tua/kos, telepon orang tua dan menjelaskan bahwa tidak semua orang mendapatkan kesempatan naik gunung. Karena berbagai macam ketakutan dan tidak ada ijin dari orang tua. Daripada nekat naik gunung tanpa ijin maka mau tidak mau orang tua pasti mengijinkan bukan? Yang penting saat kita diberi kepercayaan, jangan sampai kepercayaan itu hilang karena perbuatan bodoh.
Jika kalian seorang cewek dan masih takut untuk melakukan hal - hal seperti ini, sungguh akan sangat merugi. Banyak pengalaman yang bisa kita dapatkan, salah satunya teman dan rumah. Jangan jadikan gender untuk membatasi aktivitas kalian. Be adventure girl! Jangan lupa bawa sampahmu turun dari gunung, ya..