Thursday, January 8, 2015

Sulap Gugusan Pulau Bawah Anambas seperti Maladewa

Salah satu wisata di Anambas
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan menyulap Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau (Kepri) seperti Maladewa yang memiliki keindahan destinasi wisata laut yang dikenal ke seluruh dunia.

Saat ini, sudah ada beberapa investor yang sudah mengurus izin, termasuk investor dari Singapura yang akan mengembangkan Anambas seindah Maladewa.

Maladewa adalah negara dengan untaian pulau-pulau yang terletak di Sumadera Hindia, sukses mengembangkan wisata laut berkelas dunia dan banyak diincar pelancong, karena menyajikan wisata laut dan pantai yang eksklusif dan indah.

Maladewa juga sering disebut sebagai kumpulan atol (suatu pulau koral yang mengelilingi sebuah laguna). Maladewa terletak di sebelah selatan-barat daya India, sekitar 700 km sebelah barat daya Sri Lanka. Negara ini memiliki 26 atol yang terbagi menjadi 20 atol administratif dan 1 kota. Negara ini merupakan negara dengan populasi dan luas wilayah terkecil di kawasan Asia.

Keadaan ekonomi Maladewa bergantung pada dua sektor utama, yaitu pariwisata dan perikanan. Negara ini sangat dikenal memiliki banyak pantai yang indah dan pemandangan bawah laut yang menarik ± 700.000 turis setiap tahunnya. Penangkapan dan pengolahan ikan menjadikan Maladewa salah satu ekportir ikan ke beberapa negara Asia dan Eropa.

Rido M Batubara, Direktur Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil, Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil KKP di Jakarta, Kamis (8/1/2015) mengatakan, KKP telah menyiapkan proyek pengembangan wisata sekelas Maladewa di Anambas. Selain Anambas, KKP juga akan mengembangkan wisata serupa di Pulau Pari Kepulauan Seribu (Jakarta) dan Raja Ampat (Papua). 

"Sudah mulai jalan proses perizinannya. Di Anambas yang dikembangkan adalah  gugusan Pulau Bawah, dikembangkan oleh investor asal Singapura melalui badan usaha PT Pulau Bawah. PT Pulau Bawah dari Singapura mereka sedang menyelesaikan proses perizinan,"  kata Rido.

Menurut Rido, PT Pulau Bawah telah menyiapkan sejumlah dana investasi awal untuk mengembangkan konsep wisata sekelas Maladewa dengan nilai investasi Rp 12 miliar. Pengerjaan proyek di areal seluas 100 hektar tersebut, paling lambat akan dilakukan pada akhir 2015.

"Ijin pemanfaatan pengembangan gugusan Pulau Bawah menjadi pulau sekelas Maladewa'Indonesia akan dilakukan pada luas areal 100 hektar.  Pembebasan lahan sedang dilakukan. Investasi awal Rp 12 miliar, sedangkan tahap awal pembangunan dermaga sekitar Rp 7 miliar dan pembangunan cottage Rp 10 miliar. Itu yang menjadi sasaran di tahun 2015," katanya.

Rido menjelaskan Kepulauan Anambas memiliki jumlah pulau sebanyak 238 dengan luas wilayah 46.000 hektar dimana 98% luas wilayahnya adalah lautan dan hanya 1,35% daratan.

Dari 238 pulau, ada 17 pulau yang berpotensi bisa dikembangkan dan dijadikan destinasi wisata laut, selain gugusan Pulau Bawah. Salah satu  pulau yang mulai akan dibangun menjadi pulau 'Maladewa' Indonesia adalah gugusan Pulau Bawah. 

"Dari 238 pulau itu ada sekitar 17 pulau sangat berpotensi untuk diinvestasi antara lain gugusan Pulau Bawah yang saat ini akan menjadi destinasi wisata laut seperti di Pulau Penjalin dan Durai," katanya.