Tuesday, April 2, 2013

Sispala Loka Sam Graha


Alam dengan segala tantangannya, segala keindahannya, segala pesonanya, memberikan media bagi jiwa manusia untuk dekat dengan “Sang kebenaran mutlak”, hanya karena alam mempunyai aura tersendiri yang memancarkan kodrat illahi. Pesona yang terdapat di alam itu membuat sebahagian orang untuk mencoba lebih dekat dengan alam. Seperti yang di tulis oleh Kahlil Gibran dalam prahara “Aku mencari kesunyian karena di dalam kesunyian terdapat kehidupan jiwa dan pikiran, hati dan raga. Aku mencari hutan belantara karena disana aku menemukan cahaya matahari, harum kembang, gemercik sungai. Aku mencari pegunungan karena disana aku temukan kebangkitan musim semi, kerinduan musim panas, nyanyian musim gugur dan kekuatan musim dingin. Aku datang ke biara sunyi ini karena aku ingin mengetahui rahasia alam semesta dan mendekati singgasana Tuhan” (Kahlil Gibran, Bagi Sahabatku Yang Tertindas).
Pecinta alam jika diartikan, berasal dari kata cinta dan alam.  Cinta mengandung arti menyukai, menyayangi, dan mengagumi. Alam mengandung arti segala yang ada di sekitar, baik berupa benda mati ataupun benda hidup. Sehingga dari kata cinta menjadi pecinta yang menunjuk kepada subyek yaitu orang. Sampai saat ini belum ditemukan definisi yang jelas tentang pecinta alam. Sebab kata pecinta alam itu mengandung pengertian yang sangat luas. Hal ini selalu menjadi perdebatan yang hangat dalam setiap pertemuan tahunan secara nasional dalam Temu Wicara dan Kenal Medan ( TWKM) Mahasiswa Pecinta Alam Se-Indonesia atau pada  Gladian Nasional Pecinta Alam Indonesia. Sehingga forum tersebut juga tidak bisa merumuskan pengertian dari istilah Pecinta Alam, sehingga definisi pecinta alam akhirnya dikembalikan kepada organisasi/kelompok masing-masing dalam menginterpretasikan istilah tersebut.
Meskipun sampai sekarang belum ada yang bisa merumuskan istilah Pecinta Alam, namun jika dilihat dari kegiatannya dapat dibedakan dalam dua kelompok yakni :
Kelompok pertama adalah mereka yang hanya menggeluti kegiatan alam bebas dengan misi untuk menyalurkan hobi dan minat berpetualang di alam bebas. Kegiatannya meliputi pendakian gunung, pemanjatan tebing, mengarungi jeram di sungai, mengeksplorasi keindahan bawah laut, menyusuri kedalaman dan kegelapan gua, dll.
Kedua, kelompok yang selain melakukan kegiatan petualangan, juga melakukan kegiatan yang berorientasi pada penyelamatan lingkungan hidup, sehingga pada perkembangannya kegiatan kepencintaalaman menjadi semakin luas. Selain berpetualang mereka juga melakukan konservasi alam, pengamatan sosial-ekonomi-budaya masyarakat, hingga operasi SAR. Kelompok inilah yang paling banyak dilakukan oleh organisasi/kelompok mahasiswa pecinta alam. Banyak sudah korban dalam kegiatan menantang maut namun penuh cinta kasih ini, demikian juga dharma bakti mereka pada tanah tercinta ini dalam hal konservasi alam (meski tidak tercatat dalam buku sejarah).
Namun apakah istilah pecinta alam itu hanya untuk mereka yang melakukan aktifitas berpetualang?
Apakah pecinta alam itu hanya untuk mereka yang telah mengikuti program pendidikan dan latihan dasar dalam sebuah organisasi?
Seorang ibu yang menyiram bunga di pagi dan sore hari, seorang yang menyapu jalan, seorang yang mendaur-ulang barang plastik, seorang yang menanam mangrove di pinggir pantai, bisakah mereka disebut pecinta alam?
Siapapun anda, cobalah untuk lebih dekat dengan Alam karena pada hakikatnya dapat menjadikan jiwa untuk lebih dekat kepada  Sang Pencipta “Sang Pemilik kebenaran mutlak”.

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments
Item Reviewed: Sispala Loka Sam Graha Rating: 5 Reviewed By: Awaluddin Ahmad