Tuesday, August 20, 2013

Nasib Hutan Bakau, Benteng yang Terancam Tuntuh

Bakau adalah sejenis pohon yang bertumbuh kembang di daerah perairan dangkal dan daerah intertida,yaitu daerah batas antara darat dan laut dimana pengaruh pasang surut masih terjadi. Hutan bakau  tumbuh di daerah tropis dan subtropis dan berfungsi sebagai pelindung pantai dari terjangan gelombang secara langsung. Atau bisa dikatakan hutan bakau berperan besar untuk mencegah terjadinya abrasi atau pengikisan bibir pantai. Sebagai Negara kepulauan, sudah barang tentu Indonesia memiliki banyak sekali hutan bakau, bahkan merupakan yang terluas didunia. Luas hutan bakau Indonesia antara 2,5 hingga 4,5 juta hektar.

Hutan bakau Indonesia juga menyandang gelar sebagai hutan bakau terbaik di kawasan Asia. Dikatakan terbaik karena bakau Indonesia memiliki bentuk yang tinggi, sedangkan kawasan lain tumbuh sangat kerdil. Fungsi bakau pun sangat strategis. Selain sebagai penahan banjir air pasang atau rob, juga pelindung dari gelombang tsunami dan sumber makanan serta oksigen biota laut. Bukan hanya sebagai garda terdepan sebuah daratan, hutan bakau juga menjadi rumah atau tempat dari berbagai macam fauna, bahkan beberapa diantaranya masuk kedalam daftar fauna langka yang harus dilindungi. Lebih dari 100 jenis burung hidup disini, dan daratan lumpur yang luas berbatasan dengan hutan bakau merupakan tempat mendaratnya ribuan burunpantai ringan migran, termasuk jenis burung langka Blekok Asia. Bukan hanya beraneka jenis fauna burung, tapi di hutan tersebut juga menjadi tempat hidup biawak, berang-berang, berbagai jenis ular dan jenis monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang juga tergolong langka, serta berang-berang (Aonix cinnerea). Hutan bakau juga menjadi tempat berlindung, tempat asuhan dan tempat pemijahan bagi ikan-ikan kecil.

Vegetasi hutan bakau juga dapat melindungi bangunan, tanaman pertanian atau vegetasi alami dari kerusakan akibat badai atau angin yang bermuatan garam melalui proses filtrasi. Sifat fisik tanaman pada hutan bakau membantu proses pengendapan lumpur yang erat kaitannya dengan penghilangan racun dan unsur hara air, karena bahan-bahan tersebut seringkali terikat pada partikel lumpur. Dengan keberadaan hutan bakau, kualitas air laut akan tetap terjaga dari endapan lumpur erosi. Ternyata fungsi dan manfaat dari hutan bakau begitu vital bagi terjaganya keseimbangan alam.
Namun seiring dengan derasnya arus pembangunan keberadaan hutan bakau kian terancam dan terperosok hingga ketitik menghawatirkan. Hutan bakau di Indonesia, menurut data yang ada telah banyak berkurang sejak digulirkannya program ekstensifikasi tambak. Menurut M. Prakosa di Asia Pulse (Antara, 15 Mei 2003), dari 8,6 juta hektar hutan bakau yang ada (terluas di dunia), sekitar 5,8 juta hektar (68%) telah mengalami kerusakan yang serius. Limbah industri , sampah pelastik dan pembangunan pemukiman yang tak pada tempatnya juga mengambil peran yang signifikan dalam rusaknya hutan bakau.

Terancam nya keberadaan hutan bakau berarti juga terancamnya ekosistem yang ada didalamnya. Hilangnya
hutan bakau dapat berujung pada punahnya pula fauna-fauna yang ada disana. Tak hanya itu, kerusakan ekosistem itu juga akan berdampak secara perlahan (tapi pasti) kepada kehidupan manusia. Terutama mereka yang menggantungkan hidupnya di perairan atau tinggal disekitar laut.

Keseimbangan alam adalah sarat mutlak berlangsungnya kehidupan dimuka bumi. Kehilangan salah satu unsurnya berarti akan berakibat pada yang lain, dan akan terus selanjutnya seperti itu, dan berujung pada penyesalan yang tak berguna. Sebelum semakin terlambat adalah keharusan bagi kita tuk turut berperan serta secara aktif dalam menjaga kelestarian hutan bakau. (sunny)
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments
Item Reviewed: Nasib Hutan Bakau, Benteng yang Terancam Tuntuh Rating: 5 Reviewed By: Awaluddin Ahmad