Thursday, August 1, 2013

Penambangan Besi Pasir Merusak Ekosistem Alam

Salah satu Sumber Daya Alam yang ada di pantai selatan Jawa yaitu pasir besi. Kabupaten Tasikmalaya  yang  wilayah selatannya merupakan pantai selatan Jawa memiliki sumber daya alam pasir besi yang melimpah. Pasir besi sendiri merupakan Pecahan batuan yang berukuran antara kerikil dan lanau, atau 1/16 – 2 mm pada skala Wentworth-Udden (skala yang membedakan batuan sedimen berdasarkan ukurannya). Secara umum pasir besi terdiri dari mineral opak yang bercampur dengan butiran-butiran dari mineral non logam seperti, kuarsa, kalsit, feldspar, ampibol, piroksen, biotit, dan tourmalin. mineral tersebut terdiri dari magnetit, titaniferous magnetit, ilmenit, limonit, dan hematite. Titaniferous magnetit adalah bagian yang cukup penting, merupakan ubahan dari magnetit dan ilmenit. Mineral bijih pasir besi terutama berasal dari batuan basaltik dan andesitik volkanik.

 

 
Kegunaan pasir besi ini selain untuk industri logam besi juga telah banyak dimanfaatkan pada industri semen. Selain itu manfaat dan kegunaan pasir besi adalah bahan dasar untuk tinta kering (toner) pada mesin fotokopi dan tinta laser, bahan utama untuk pita kaset, pewarna serta campuran (filter) untuk cat, bahan dasar untuk industri magnet permanent.
 
Kawasan  penambangan besi di Kabupaten Tasikmalaya berlokasi  di Cipatujah, dimulai pada tahun 2009. Berdasarkan informasi dari salah seorang pengelola penambangan pasir besi di daerah ini, tidak semua tanah memiliki kandungan pasir besi, hanya berjarak ± 1 Km dari garis pantai. Kandungan pasir besi di kawasan ini  sekitar 30%-40%.
 

 
Salah satu perusahaan tambang pasir besi di Cipatujah yaitu PT. Multi Makmur Margos, yang mulai beroperasi tahun 2009. Dari hasil produksinya, PT. Multi Makmur Margos smenghasilkan sekitar 100 ton dari raw material sebanyak 240 truk. Untuk mencapai proses produksi sebesar itu dilakukan proses penambangan selama 24 jam dengan 3 Shift kerja, yaitu shift pertama dari pukul 07.00-13.00 WIB, shift kedua dari pukul 15.00-23.00 WIB dan shift ketiga dari pukul 23.00-07.00 WIB. Untuk peralatan tambang seperti beko disewa perusahaan dengan harga sewa Rp. 200.000/jam (belum termasuk bbm dan operator).
 
Proses penambangan pasir besi sendiri, dimulai dengan pasir yang ditambang menggunakan beko, yang selanjutnya dari lokasi tambang, pasir tersebut diangkut oleh truk ke lokasi pencucian pasir. Disinilah raw material material pasir  besi dipisahkan dengan material lainnya. Setelah dicuci, material pasir  besi siap dikirim, sedangkan limbahnya  dibuat untuk reklamasi/menutup lubang-lubang  bekas penambangan.


 
 
Dalam proses penambangan pasir besi kedalaman pengerukan biasanya maksimal sampai 4 meter, karena kalau lebih dari itu harus menggunakan pompa untuk mengeluarkan air tanah rembesan.  Untuk pemasaran dari hasil penambangan pasir besi dari daerah Cipatujah sendiri dikirim ke Cilacap dengan harga Rp. 240.000,-/ton dan selanjutnya di ekspor ke Cina melalui pelabuhan Tanjung Intan Cilacap. Pasir besi yang diekspor ke luar negeri biasanya dipakai sebagai bahan campuran semen oleh perusahaan-perusahaan semen diluar Negeri. Selain diekspor keluar negeri bijih pasir besi pun dipasok ke perusahaan semen di dalam negeri, salah satunya yaitu perusahaan semen PT. Holcim Tbk.
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments
Item Reviewed: Penambangan Besi Pasir Merusak Ekosistem Alam Rating: 5 Reviewed By: Awaluddin Ahmad