Sejarah Nusa Tenggara Barat Periode Kerajaan |
Analisis yang dilakukan terhadap benda-benda prasejarah (purbakala) yang diketemukan (seperti nekara, kompleks lesung batu, kompleks sarkofagus, periuk berhias, golok, dan kapak), menunjukkan bahwa Provinsi NTB (Nusa Tenggara Barat) sebelumnya telah dihuni oleh orang-orang yang berasal dari kawasan Asia Tenggara.
Penduduk asli di wilayah ini dinamakan orang Sasak, yang sebagian besar tinggal di pulau Lombok. Sementara itu, di pulau Sumbawa terdapat juga penduduk asli yang terdiri atas dua kelompok, yaitu suku bangsa Sumbawa (Samawa) dan Bima. Namun, dengan terjadinya gelombang pendatang dari Bali, Makassar, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku dan Nusa Tenggara Timur, penduduk asli tersebut memasuki wilayah pertanian dan kemudian tinggal di pedalaman.
Keberadaan wilayah ini tidak dapat dilepaskan dari masa kejayaan Kerajaan Majapahit pada abad ke-14 yang menguasai semua kerajaan baik yang berada di pulau Lombok maupun Sumbawa. Dalam kitab Negarakertagama karangan empu Prapanca tahun 1365, tertulis Lombok Barat bernama Lombok Mirah dan Lombok Timur bernama Sasak Adi, Taliwang, Dompo (Dompu), Sape, Sanghyang Api, Bhima (Bima), Seram (Seran) dan Hutan Kedali (Utan).
Rumah tradisional Lombok (c) google.com
Kerajaan tertua di Provinsi Nusa Tenggara Barat bernama Kerajaan Desa Lae yang terletak di desa Lae. Dalam perjalanan sejarah, kerajaan tersebut pada akhirnya terpecah-pecah menyusul dengan meletusnya Gunung Rinjani yang menyebabkan penduduk di kerajaan tersebut menyebar ke seluruh Pulau Lombok.
Setelah peristiwa tersebut muncullah kerajaan-kerajaan baru yaitu kerajaan Suwung, yang dibangun oleh Betara Indra, Kerajaan Lombok dengan rajanya Raden Majapahit dan Kerajaan Perigi dengan rajanya Prabu Inopati. Sementara itu di pulau Sumbawa juga berdiri Kerajaan Dompu yang diperintah Prabu Dadelata di samping kerajaan-kerajaan Utan, Seran, Bima, Tambora, Sanggar dan Papekat.
Runtuhnya kerajaan Majapahit pada abad ke 15, memberikan kesempatan bagi kerajaan-kerajaan yang ada di wilayah Nusa Tenggara Barat untuk berdiri sendiri. Kerajaan Bima dengan rajanya bernama Ruma Mawaa (Sang Aji Bima) dan Kerajaan Sumba yang bergelar Hanggula Ratu Jawa merupakan dua kerajaan besar di wilayah Nusa Tenggara Barat diantara 7 (tujuh) kerajaan yang ada yang kemudian mandiri dari Majapahit