 |
| Anak-Anak SD Taruna Bakti |
Ratusan siswa SD Taruna Bakti Bandung nampak khidmat mendengarkan storytelling yang dibawakan oleh Kak Ami dari tim Bumi Panda WWF-Indonesia. Kak Ami bercerita tentang Dodo yang bermain di sungai dan menemukan banyak sampah plastik. “Kalau kita buang sampah sembarangan, selain menimbulkan banjir juga dapat menurunkan populasi penyu di laut, lho!” ujar Kak Ami. Para siswa yang mendengar hal tersebut terlihat kebingungan. “Kok bisa sih, plastik bikin populasi penyu berkurang?” tanya Amel, siswa kelas 4 SD. Kak Ami pun menjelaskan bahwa sampah plastik yang mirip seperti ubur-ubur tersebut dan hanyut terbawa hingga ke laut sering dikira oleh penyu sebagai makanan mereka. Ketika memakan plastik, penyu akan tersedak dan tidak bisa bernapas.
Kegiatan storytelling tersebut berlangsung pada Sabtu (10/10) silam ketika Bumi Panda WWF-Indonesia berkunjung ke SD Taruna Bakti, Bandung. Bumi Panda turut ambil bagian dalam kegiatan sekolah yang bertema “Cinta Lingkungan” berupa aktivitas perlombaan mewarnai dan kolase. Para siswa juga tampil dalam aneka pementasan seni, seperti angklung, drama musikal, tari kreasi, pencak silat, atraksi sulap, dan pertunjukan operet.
Selain memberikan storytelling, tim Bumi Panda juga membuka empat pos kegiatan bertema lingkungan hidup. Pos pertama adalah permainan engklek. Para siswa kelas 1-4 SD, bermain engklek sembari mengenal satwa penyu. Mereka juga diberi informasi mengenai kondisi penyu saat ini dan cara untuk menjaga populasi penyu tersebut.
Pos selanjutnya adalah face painting. Di pos ini, para siswa dapat membuat lukisan di wajah atau di tangan dengan gambar satwa khas WWF-Indonesia, seperti panda, harimau, dan gajah. Mereka sangat antusias menunggu gambar selesai. Di sela-sela kegiatan melukis, kakak-kakak dari Bumi Panda menjelaskan tentang program konservasi yang dilakukan oleh WWF-Indonesia.
Di pos permainan “Gajah ke Sungai”, para siswa sangat antusias menanyakan informasi mengenai Gajah Sumatera. “Kak, kenapa Gajah Sumatera dilindungi?” tanya Miko salah seorang siswa kelas 6 SD. Dwi Widya Mutiara dari Bumi Panda menjelaskan bahwa gajah sering diburu untuk diambil gadingnya dan kemudian dibuat menjadi hiasan. Rumah (habitat) gajah pun banyak yang rusak karena pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit.
Para peserta juga mendapatkan informasi tentang WWF-Indonesia melalui pemutaran film animasi tentang lingkungan di pos terakhir, yaitu pos informasi. Di pos ini, mereka juga mendapat informasi tentang kampanye-kampanye yang sudah dan sedang dilakukan oleh WWF-Indonesia.
Pihak sekolah sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Bumi Panda. “Melalui kegiatan yang sesuai dengan tema acara ini, semoga para peserta dapat lebih mencintai lingkungan sekitarnya dan dapat berperilaku gaya hidup ramah lingkungan,” harap Ibu Irma Rahmawati, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SD Taruna Bakti. Oleh: Dwi Widya Mutiara dan Natalia Trita Agnika
from : WWF-Indonesia
