Salah satu Keindahan alam Selandia Baru. |
PLH Indonesia – Mendengar negara Selandia Baru, langsung teringat pada tokoh Hobbit, Film Lord of the Rings, pemandangan alam bukit hijau yang menghampar hingga domba-dombanya, dan masih banyak lagi.
Nah, di Negara yang berada di Pacific, tenggara benua Australia itu akan digelar Pasifika Festival, Auckland, Selandia Baru, 12 – 13 Maret 2016.
“Wonderful Indonesia akan tampil di festival itu,” kata Menpar Arief Yahya, di Jakarta.
Mantan Dirut PT Telkom ini terinspirasi dari pesatnya tourism di destinasi yang di-drive dari novel, cerita, lalu difilmkan dan menjadi promosi efektif. Kisah Hobbit, sukses film Lord of The Ring, dan New Zealand yang fantastis di pariwisata adalah contoh konkret sinergitas tiga komponen itu dalam satu kesatuan, untuk promosi.
“Kita punya Andrea Hirata, Laskar Pelangi, film yang booming, dan brand destinasi wisata Belitung sebagai Negeri Laskar Pelangi,” kata Arief Yahya yang 9 Maret 2016 sempat berkunjung ke Museum Rumah Kata, di Beitung Timur.
Museum yang dikelola oleh Andrea Hirata, untuk mengingatkan publik akan kekuatan kata-kata dalam sastra yang sangat mempengaruhi persepsi orang. Belitung, dikenal luas di seluruh dunia karena kata-kata dan cerita.
Mirip dengan sukses promosi Manchu Pichu di Peru, Amerika Latin, Loy Krathong Festival di Thailand, dan Hobbiton di New Zeland itu. Ketiganya dipopulerkan melalui kombinasi novel, film, dan destinasi wisata.
Machu Picchu (bahasa Quechua Machu Pikchu), artinya “Gunung Tua”. Sering juga disebut “Kota Inca yang hilang” adalah sebuah lokasi reruntuhan Inca pra Columbus yang terletak di wilayah pegunungan pada ketinggian sekitar 2.350 meter di atas permukaan laut. Machu Picchu berada di atas lembah Urubamba di Peru, sekitar 70 km barat laut Cusco.
“Lalu James Redfield membuat buku yang menceritakan Machu Picchu itu dalam sebuah buku yang berjudul Celestine Phrophecy yang diterbitkan pada tahun 1993. Buku itu booming, best seller, cerita soal kota di atas bukit itu langsunh menjadi destinasi pariwisata yang menarik ribuan persen growth,” kata Arief Yahya.
Selandia Baru adalah pasar potensial bagi pariwisata Indonesia, karena ada banyak lokasi yanh bisa dipromosikan melalui model ini. Letak geografisnya juga berdekatan dengan Australia, negara yang memberi kontribusi sekitar 18 triliun rupiah (AUD$1.8 miliar) dari kunjungan wisatawan ke Indonesia.
Sekedar gambaran, seperempat dari wisatawan yang berkunjung ke Bali adalah warga Australia. Belum lagi warga Australia datang ke Indonesia dan menikmati matahari terbit di Gunung Bromo, mencicipi pedasnya kuliner Padang dan menyaksikan matahari terbenam di Borobudur.
“Berdasarkan kemiripan potensi itu, Kemenpar akan berpromosi di New Zealand. Peluang untuk memperkenalkan lebih jauh pariwisata Indonesia lewat kesenian tradisional khas Indonesia. Juga cerita-cerita kebudayaan khas Indonesa yang diminati pasar Selandia Baru,” terang I Gde Pitana, Deputi Pemasaran Mancanegara yang didampingi Vinsensius
Jemadu, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar, Kamis (10/3/2016).’
Pasifika Festival memang layak jadi bidikan promosi wisata. Maklum, Selandia Baru punya banyak kedekatan budaya dengan budaya Indonesia Timur. Festival ini menyajikan pertunjukan keberagaman budaya kawasan Pasifik seperti Samoa, Tonga, Kepulauan Cook, Fiji, Niue, Tahiti, Tokelau Tuvalu, Kiribati, dan Tangata Whenua.
“Seni dan budaya Indonesia akan ditampilkan sebagai daya tarik pemasaran pariwisata. Di sana kami juga akan melakukan aktivitas promosi Wonderful Indonesia yang menonjolkan destinasi unggulan pariwisata Indonesia,” tambah Vincen.
Di Auckland, Kementerian Pariwisata akan memberi dukungan berupa Platinum Sponsorship. Kementerian Pariwisata akan menyewa satu buah booth yang berukuran 36 meter persegi untuk aktivitas promosi dan pelayanan informasi pariwisata Indonesia.
Selain itu, branding Wonderful Indonesia akan diletakkan di area-area yang padat pengunjung, website Pasifika Festival, online media, majalah dan juga radio. Promosi pada kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan citra pariwisata Indonesia di mata masyarakat Selandia Baru, sehingga dapat berkontribusi pada meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya dari Selandia Baru ke Indonesia.(inf)