Bubur Lambok, Gubal, Laksa, Kepurun: Semua Ada Di Kedai Makan Pak Bay, Di Taman Tanjung Buton, Daik, Lingga |
Wisata Kuliner - BUBUR lambok, gubal, laksa, kepurun. Itulah nama makanan dalam menu yang disajikan Pak Bay di kedai makannya yang amat bersahaja di Taman Tanjung Buton, Desa Mepar, Daik, Lingga.
“Semua makanan hasil olahan sagu,” jelas Pak Bay, sang pemilik kedai makan.
Sejak buka Pak Bay pun kebanjiran pembeli. Tak hanya pembeli setempat, atau turis dari luar Daik, wisatawan dari Malaysia pun singgah makan.
Kedai Pak Bay dibangun di atgas timbunan tanah merah dengan beberapa buah kursi-kursi dan meja.
Tapi, lokasinya memang asyik. Di sebelah baratnya, laut tempat nelayan menjaring ikan. Dari situ tampak jelas panorama puncak Gunung Daik yang dihiasi jingganya sore lokasi cadas menikmati matahari tenggelam.
Selama ini terangnya, makanan khas orang-orang Melayu Daik tersebut hanya dapat ditemukaan di rumah-rumah. Belum ada yang menyajikannya sebagai menu warung makan.
Selain itu, kata Pak Bay, yang lebih penting lagi sehatnya makanan sagu dan sangat cocok untuk kesahatan bagi pengidap kolestrol dan maag menambah minat pengunjungnya menikmati makanan olahan sagu.
“Sagu ini banyak manfaatnya. Ada untuk menekan kolestrol. Mencegah sakit maag. Ada juga tamu dari Pinang, Batam dan Malaysia yang sengaja datang karena rindu dengan makanan olahan sagu,” sambungnya lagi.
Untuk satu porsi makanan olahan sagu cukup murah. Satu porsi dipatoknya Rp 15 ribu.
Sedangkan bahan baku, sangat mudah didapat di Lingga.
“Sagu mudah di sini. Kita buka dari jam 03.00 WIB sore sampai 11.00 malam. Alhamdulillah, sejak saya jualan dengan menu olahan sagu, tak pernah sepi,” katanya.
Muhammad Hasbi, http://pulaulingga.com/