Monday, May 27, 2013

Surga Bawah Laut di Taman Nasional Taka Bonerate Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan

takabonerate-dari-angkasa
Gambar di atas merupakan gambar Takabonerate yang di ambil dari udara. Nama Takabonerate terdiri dari 3 kata bahasa Bugis: taka artinya karang, bone artinya pasir, dan rate artinya di atas. Jadi, Takabonerate artinya hamparan karang di atas pasir.
Takabonerate adalah Taman Laut Nasional yang terletak di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Jarak dari Benteng, ibu kota Kabupaten Kepulauan Selayar adalah 25 kilometer. Sementara kalau dari Kota Makassar sekitar 300 kilometer. Terhitung jauh memang. Tapi, saya berani menjamin, teman-teman tidak akan kecewa. Saya berani bilang begini, tentu ada alasannya.
Teman-teman tahu Kwajalein di Kepulauan Marshall? Atau pernah mendengar Suvadiva di Kepulauan Maladewa? Mereka berada di peringkat pertama dan kedua sebagai karang atol terbesar di dunia. Lalu, di peringkat ketiga? . Takabonerate berada di posisi ketiga. Oleh karena itulah, pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menjadikan Takabonerate sebagai salah satu ikon wisata bahari selain Tanjung Bira di Bulukumba. Bahkan, oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI pada 7 Februari 2005 Takabonerate diajukan masuk dalam daftar tentatif (sementara) Situs Warisan Dunia UNESCO.
Kenapa sih Takabonerate layak untuk di kunjungi ?
Asal-usul Takabonerate adalah sebuah gunung berapi yang meletus dan sisa-sisanya terendam sekitar 2.000 meter di bawah permukaan laut. Terbentuklah terumbu karang. Lantas, aneka tanaman laut mulai tumbuh disana. Sampai-sampai ada satu bagian yang lapang sekali mirip sabana di daratan. Orang-orang menyebutnya padang lamun. Tak jauh beda kok dengan padang rumput. Bedanya, padang lamun ini hidup di laut dengan berbunga, berbuah, dan berbiji. Ikan-ikan kecil nan lucu acap kali main-main di situ. Berkejaran satu sama lain. Tak ubahnya kuda-kuda yang berkejaran di padang rumput.
takabonerate                               TBR

Topografi atau lekuk tubuh Takabonerate sangat menarik, berupa atol seluas 220.000 hektar yang terdiri atas pulau-pulau karang dan rataan terumbu yang begitu luas tersebar hingga 500 kilometer persegi. Kalau air laut sedang pasang, ada beberapa pulau yang masih nongol di permukaan, sisanya tenggelam. Jadi, buat teman-teman yang belum punya lisensi menyelam atau masih amatiran atau hanya bernyali untuk snorkeling, tak perlu khawatir untuk mencoba di sini. Nah, kalau sedang surut terendah, Anda bisa melihat bagian yang berupa daratan kering dari karang dengan genangan air yang mirip kolam-kolam kecil.
Merujuk pada data yang dihimpun Departemen Kehutanan, Takabonerate memiliki 244 jenis moluska, di antaranya lola (Trochus niloticus), triton (Charonia tritonis), batulaga (Turbo spp.), dan nautilus berongga (Nautilus pompillius). Di salah satu titik, teman-teman bahkan bisa menjumpai begitu banyak nudibranch alias siput telanjangsampai-sampai disebut Nudibranch Village atau Kampung Nudi. Saya kira, air hangat dengan temperatur 28°C – 32°C adalah salah satu penyebab betahnya mereka beranak-pinak di situ. Selain tentu juga karena ketersediaan makanan dan tempat tinggal yang disajikan oleh sekitar 261 jenis terumbu karang dari 17 famili, di antaranya Acropora palifera, Pavona clavus, Fungia concinna, dan sebagainya. Mayoritas mereka berkolaborasi membentuk terumbu karang atol (barrier reef) dan terumbu tepi (fringing reef). Dan, di sinilah 295 jenis ikan karang aneka warna juga turut menyandarkan hidup dan bertumbuh dengan riang. Dengan visibiltas berkisar 80 – 100 persen, eagle ray, manta ray, hingga hiu pun bisa dijumpai berlenggak-lenggok di depan teman-teman.
unggah
Takabonerate juga merupakan rumah bagi biota penyu. Ada sekitar empat jenis penyu yang bisa ditemukan di kantong-kantong air, meliputi: Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), Penyu Tempayan (Caretta caretta) dan Penyu Hijau (Chelonia mydas). Kekayaaan hayati laut  membuat Pemerintah Kabupaten Kepulauan menjaga Takabonerate hingga pertumbuhan terumbu karang mencapai rata-rata 41 persen. Bagaimanapun juga, Takabonerate sedang disiapkan jadi destinasi wisata internasional. Biar tak hanya lokal yang bisa menikmati, tapi juga turis mancanegara.
Kapan waktu yang tepat untuk mengunjungi Takabonerate ?
Teman-teman bisa berkunjung ke Takabonerate pada bulan April – Juni atau Oktober – Desember tiap tahunnya. Apabila ingin menyaksikan atraksi wisata yang sesungguhnya di Kabupaaten Selayar khususnya Takabonerate maka saya menyarankan teman-teman berkunjung pada bulan Oktober - Desember untuk ikut dalam even Ekspedisi Takabonerate. Acaranya mencakup International Fishing Tournament, Underwater Exhibition (diving dan snorkeling), exploring, Lomba Fotografi Bawah Laut dan Lomba Foto DaratFam Tour, Lomba Penulisan Blog, Parade Joloro Hias, Pagelaran Seni budaya, juga Bakti Lingkungan Hidup.
Apa saja Fasilitas yang di sediakan di Takabonerate ?
Teman-teman yang ingin berkunjung ke Takabonerate dapat mencari informasi di website resmi dinas pariwisata kabupaten selayar disini dan di wesite resmi pihak Taman Nasional Takabonerate disini. Pada situs tersebut terdapat informasi mengenai akomodasi, travel agent, rumah makan, kantor pos, money changer, akomodasi (hotel, wisma, resort, homestay), dll lengkap dengan harga, gambar, dan nomer telepon yang dapat di hubungi. Jika teman-teman ingin sesuatu yang berbeda maka sebaiknya memilih homestay karena selain bisa bermain-main di halaman terumbu karang yang luas, teman-teman juga bisa ikut menyaksikan sekaligus melebur dengan aktivitas tradisional masyarakat suku Bugis dan Bajo yang menetap di situ. Mau melihat proses pengeringan ikan, bisa. Mau mengamati pembuatan kapal kayu, bisa. Ingin ikut mencari kerang laut, bulu babi, atau obrol-obrol santai dengan warga juga bisa. Ssssttt… Buat yang lidahnya selalu penasaran, coba deh kuliner masyarakat sini. Ada ikan bakar, kolak sukun, bakso cakalang, bahkan tie-tie (bulu babi). Pasti jadi pengalaman yang tak terlupakan seumur hidup.
Bagaimana mencapai Takabonerate ?
1.    Menggunakan Pesawat Terbang
Dari Bandara Sultan Hasanuddin (Makassar) menuju Bandara H. Aeropala (Selayar). Jadwal penerbangan Aviastar Airlines (DHC-6) setiap hari Sabtu pukul 7.05 Wita dengan harga tiket Rp. 210.000,- dan lama perjalanan ±45 menit. Tarif tersebut belum termasuk Airport Tax. Agen tiket Aviastar di Bandara H. Aroepala Selayar CP an. Rostina HP (085 395 759 311). Agen tiket Aviastar di Makassar CP an. Devi HP (081 355 750 076). Jadwal penerbangan Merpati Airlines (MA-60) setiap hari Senin, Rabu dan Jumat pukul 13.30 Wita dengan harga mulai Rp450- Rp632 ribu. Perjalanan memakan waktu sekitar 40 menit. Pemesanan tiket dapat dilakukan secara online.
2.    Menggunakan Bus Umum
Dari Bandara Sultan Hasanuddin (Makassar) menuju terminal Bus Mallengkeri (Makassar) menggunakan taksi dengan biaya Rp. 100.000,-. Bus reguler tersedia di terminal Malengkeri (Makassar) menuju Benteng (Selayar), berangkat pukul 08.00 WITA ke pelabuhan Bira (Bulukumba) dengan tiket Rp. 100.000/orang untuk bus ber AC, dengan waktu tempuh kurang lebih 5 jam termasuk istirahat (makan siang). Dari Pelabuhan Bira perjalanan dilanjutkan dengan menyeberang menggunakan Kapal Ferry selama 2 jam ke Pelabuhan Pamatata (Selayar) kemudian dilanjutkan menuju kota Benteng dengan kisaran waktu 1,5 – 2 jam.
Untuk Mencapai kawasan Taman Nasional Takabonerate dari Benteng, ada 2 jalur yaitu:
Jalur Interpretasi Benteng – Tinabo
Perjalanan menuju Pulau Tinabo diawali dengan perjalanan darat dari Benteng ke Pelabuhan Pattumbukan menggunakan mobil sewaan dengan lama perjalanan 1,5 jam. Setelah itu, perjalanan laut menuju Pulau Tinabo dapat dilakukan menggunakan kapal kayu jolloro dengan waktu tempuh sekitar 4 – 5 jam atau menggunakan kapal cepat (speed boat) dengan waktu tempuh sekitar 1,5 – 2 jam.
Pada jalur ini, para wisatawan dapat menikmati wisata alam yang terdapat di Pulau Tinabo khususnya para penyelam disuguhkan spot-spot penyelaman di Pulau Tinabo, Latondu sedangkan  wisata budaya dapat dilakukan di Pulau Tarupa, Pulau Rajuni, dan Pulau Latondu.
Jalur Interpretasi Benteng – Jinato
Perjalanan menuju Pulau Jinato diawali dengan perjalanan darat dari Benteng ke Pelabuhan Pattumbukan menggunakan mobil sewaan dengan lama perjalanan 1,5 jam. Setelah itu, perjalanan laut menuju Pulau Jinato dapat dilakukan menggunakan kapal kayu jolloro dengan waktu tempuh sekitar 6 – 7 jam atau menggunakan kapal cepat (speed boat) dengan waktu tempuh sekitar 2 – 2,5 jam.
Pada jalur ini, para wisatawan dapat menikmati panorama alam yang terdapat di Pulau Jinato, Pulau Lantigiang khususnya para penyelam disuguhkan spot-spot penyelaman di Pulau Jinato sedangkan wisata budaya dapat dilakukan di Pulau Jinato, Pulau Pasitallu Timur, dan Pulau Pasitallu Tengah.
Untuk lebih meyakinkan teman-teman, teman-teman dapat mencari di youtube tentang takabonerate seperti di sini atau di sini.
salam buat teman-teman plh Indonesia

by reskiamalyah

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments
Item Reviewed: Surga Bawah Laut di Taman Nasional Taka Bonerate Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan Rating: 5 Reviewed By: Awaluddin Ahmad