Sunday, June 16, 2013

Nikmati Pesona Kawasan Teluk Palu

Postinganku di plh Indonesia
Palu adalah sebuah kota sekaligus merupakan ibu kota provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Palu terletak sekitar 1.650 km di sebelah timur laut Jakarta. Koordinatnya adalah 0°54′ LS 119°50′ BT. Penduduknya berjumlah 282.500 jiwa (2005).

Bersama dengan Poso, Palu telah beberapa kali menjadi target dalam konflik yang sedang berlangsung di Sulawesi. Pada November 2005, sepasang warga beragama Kristen ditembak dan dicederai di kota ini. Sebuah bom juga meledak di sebuah pasar yang khusus menjual daging babi pada 31 Desember 2005 dan menewaskan delapan orang serta mencederai 45 lainnya. Ih, mengerikan ya? Hmmm, ya begitulah anggapan orang-orang di luar sana. Hingga sampai saat ini, Kota Palu diidentikan dengan sesuatu yang berbau kekerasan. Beberapa teman saya yang berasal dari pulau jawa dan sumatera pun demikian. Malah diantara mereka, ada yang belum tahu dimana sebenarnya Kota Palu itu, dan mereka juga mengaitkan Palu dengan sesuatu yang berbau kekerasan. Nih seperti ini kira-kira pendapat mereka.

“Ji, Kota Palu itu dimana ya?”,
 “Sul-teng itu sulawesi tenggara kan?”
 “Palu itu pasti dekat dengan daerah Paku?”
 “Oh, Poso itu ada di Kota Palu toh?!”
 “Ih, takut ah gw berkunjung ke Kota Palu, banyak kerusuhan di sana!”

Dengan segala pengetahuanku tentang Kota Palu, akhirnya aku menjelaskan tentang hal-hal yang berbau Kota tersebut. Berita miring tentang Kota Palu, saat itu aku coba luruskan kembali. Aku katakan kepada mereka, kalau Kota Palu itu sudah aman, Insya Allah nggak bakalan ada lagi yang namanya kerusuhan. Mereka selalu beranggapan kalau sampai saat ini kerusuhan atau ketidak amanan masih saja diselimuti. Namun, anggapan salah itu segera tertepis, setelah aku menjelaskan panjang lebar tentang Kota yang beriklim panas ini.

I Love Palu City


Hehehe… Kota Palu adalah kota keduaku, dimana aku dibesarkan di lingkungan masyarakat kaili. Gimana aku nggak cinta sama kota ini, wong aku udah tinggal selama 16 tahun lamaya di kota nan panas ini. Meski panas dan terik, namun tinggal di Kota Palu begitu damai kurasakan. Soalnya polusi udara minim, dan warga asli Kota ini begitu ramah (hehe tapi ada beberapa kebiasaan jelek warga ini). Meski udah lama tinggal di kota itu, aku nggak ‘menger’ dengan bahasa mereka. Tahu sih, tapi sedikit amat! Hmmm, padahal aku udah lama ya tinggal di kota kaili. Tapi, mau gimana lagi….

Kota Palu memiliki banyak potensi alam yang mempesona. Namun sayangnya, pemerintah belum mengompimalkan potensi yang ada. Terkadang pembenahannya hanya sederhana saja, tanpa dibenah dan diolah semaksimal mungkin. Contohnya beberapa wisata alam yang ada. Pemerintah setempat belum memanfaatkan potensinya secara maksimal. Sehingga jangan heran, jika hanya sedikitnya bahkan tidak adanya wisatawan yang mau berkunjung ke Kota Palu. Hmmm mereka mau berkunjung kemana? Wong nggak ada tempat yang spesial yang merupakan ciri khas dari kota kaili ini. Nggak ada tempat wisata yang menjadi “icon” kota Palu. Hmmm… jadi jangan heran juga kalau Kota ini banyak yang belum mengenalnya.

Aku sempat bangga ketika dibangunnya jembatan ponulele atau jembatan kuning yang ada di sekitar pantai talise. Lumayan bagus dan amazing ketika malam hari kita berkunjung ke tempat itu. Subhanallah,,, sangat menakjubkan pemandangannya. Terhampar banyak lampu-lampu yang tersebar di sekitar jembatan itu. Pokoknya nggak kalah indahnya dengan menara Eifel hehehe… iya keren banget euy! Hmmm, patut berbangga dong aku jadi warga kota Palu (hehehe padahal aku suku jawa-sunda). Jembatan kuning itu seakan menjadi permaisuri di kala malam hari. Begitu indah memancarkan cahayanya. Jembatan tersebut merupakan salah satu ‘icon’ Kota Palu.

Selain disebut jembatan kuning atau jembatan ponulele, jembatan ini juga disebut “Jembatan Palu IV” merupakan jembatanuang diresmikan pada Mei 2006 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jembatan ini membentang di atas Teluk Talise ini berada di kelurahan Besusu dan Lere, yang menghubungkan kecamatan Palu Timur dan Palu Barat.



Jembatan kuning ini merupakan jembatan lengkung pertama di Indonesia dan ketiga di dunia setelah Jepang dan Perancis.


Sejak tanggal peresmian tersebut, masyarakat Palu dan sekitarnya selalu ingin melihat jembatan sepanjang 300 meter itu sekaligus menikmati tenggelamnya mentari.Tenggelamnya matahari terlihat lebih jelas dan mempesona dari atas jembatan. Apalagi, saat sinar matahari yang berwarna jingga kekuningan memantul ke permukaan Teluk Palu, keindahan semakin nyata. Air Teluk Palu pun berubah warna mengikuti warna sang Surya yang mulai sirna ditelan pegunungan Gawalise.


Sebenarnya, banyak banget deh potensi alam yang ada di Kota Palu. Namun belum terbenahi secara maksimal. Contohnya yaitu tempat wisata “Pusat Laut” Kota Palu. Ada yang berbeda dengan tempat itu. Pokoknya nggak ada yang bisa menyamai dengan tempat wisata dari daerah lain. “It’s unique”, “Very specially”. Hmmm, ada misteri yang sangat mengagumkan di tempat itu. Kira-kira misteri apa ya? Ah, gak seru kalau aku ngasuh tahu di sini. Mending dating aja ke sini. Di jamin nggak makalan nyesel. Kalau teman-teman penasaran, ayo datang ke Palu dong, dan jangan lupa berkunjung ke pusat laut Kota Palu. Hmmm, sebenarnya masih banyak tempat-tempat keren yang ada di Palu. Namun kurang terekspos di media massa, sehingga banyak masyarakat luar yang masih asing dengan kota yang penuh ke-khasan tersendiri ini. Ayo rek, jalan-jalan k sini. Apalagi yang mau berjemur di pantai, lebih mantep lagi, secara kalian bisa dapet “plus-plus”, alias kulit kosong dua kali lipat. hehehe…

Jika teman-teman plh Indonesia mau berkunjung ke Palu, silahkan contak aku ya di 
Email: beasiswapuji@yahoo.co.id
Facebook: http://facebook.com/pujiatisari.ii  (Pujiati Sari II)
Twitter: http://twitter.com/puji_dreamer45
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments
Item Reviewed: Nikmati Pesona Kawasan Teluk Palu Rating: 5 Reviewed By: Awaluddin Ahmad