Mumi kabayan posisinya hampir sama dengan mumi papua, yaitu duduk |
Inilah mumi Papua yang ada di Wamena |
Siapa sangka, rupanya Asia Tenggara juga punya mumi. Tapi ada yang beda, mumi-mumi di Asia Tenggara tidak seperti rupa mumi yang ada di Mesir. Mumi-mumi tersebut tidak diperban kain putih, jadi hanya seonggok jasad saja yang sudah mengering.
Tahukah Anda, Papua ternyata punya mumi yang berumur 300 tahun. Mumi Papua tersebut dapat Anda lihat di Wamena. Mungkin, inilah satu-satunya mumi yang ada di Indonesia.
Mumi ini harus dipegangi oleh seseorang di bagian belakang agar tidak jatuh |
Kalau sobat berkesempatan melihat mumi Papua ini dari dekat beberapa waktu lalu. Warnanya hitam kering, dengan posisi duduk dan kedua tangan memegang lutut. Mulutnya menganga dan kepalanya mendogkak ke atas. Aksesoris seperti ikat kepala, gelang, dan koteka pun masih melekat di tubuhnya. Hii!
Menurut masyarakat setempat, mumi ini berumur sekitar 300 tahun. Tak hanya satu, tapi ada sekitar enam mumi di Wamena. Para mumi tersebut dulunya adalah panglima perang Suku Dani.
Bagaimana masyarakat setempat membuat mumi ini? Jasad panglima perang setelah perang dijemur dan dikeringkan di gua. Setelah itu, jasadnya ditusuk dengan tulang babi dan ditaruh di atas api. Hal tersebut membuat lemak yang ada di dalam tubuh menjadi keluar.
Mumi Wim Motok Mabel ketika dikeluarkan dari rumah honainya |
Ada yang unik dari mumi Papua ini. Mereka yang dimumikan memang berniat untuk menjadi mumi. Sebab, mereka percaya jasadnya akan berguna untuk keturunannya kelak. Teori tersebut tidak salah, karena kini mumi-mumi tersebut menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Wamena.
Traveler yang mau melihat mumi harus membayar sekitar Rp 100-300 ribu per rombongan. Itu berarti, masyarakat sekitar mendapat pemasukan dari mumi ini.