Lestarikan Alam dengan Tanam Pohon Bersama Kompas Dan BRI di SMKN 5 Surabaya.

Aktivis senior Tunas Hijau menjelaskan fakta pohon kepada siswa-siswi SMKN 5

Pohon memegang peranan penting dalam kehidupan. Selain mampu menyerap CO2 serta menghasilkan oksigen, pohon juga berfungsi sebagai penahan serta peresapan air. Lewat fungsi peresapan air ini pohon menjamin ketersediaan air tanah, hal ini merupakan salah satu solusi mengatasi masalah masuknya air laut ke daratan (intrusi) yang saat ini sedang dihadapi kota Surabaya. Hal ini diceritakan oleh Tunas Hijau saat diskusi lingkungan hidup bersama 100 siswa SMKN 5 Surabaya dalam program “Hutan Sekolah” yang diselenggarakan Harian Kompas dan BRI Peduli Lingkungan, Selasa (8/10).

Siswa-siswi SMKN 5 menandatangani spanduk berisi komitmen untuk tidak menebang pohon

“40% daratan di Surabaya sudah diresapi air laut. Selain membuat air tanah menjadi payau (asin), peristiwa (intrusi) ini berpotensi merusak pondasi bangunan. Hal ini sangat berbahaya mengingat banyaknya gedung bertingkat di Surabaya,” kata aktivis senior Tunas Hijau Dony Kristiawan, sambil menunjukkan cuplikan surat kabar tentang fakta lingkungan tersebut.

Fenomena lingkungan tersebut membutuhkan tindakan nyata semua pihak untuk mengatasinya. “Butuh tindakanya nyata untuk menghambat semakin masuknya air laut ke daratan. Diantaranya melalui pembuatan lubang resapan biopori serta penanaman pohon seperti yang telah kita lakukan hari ini,” imbuh Dony kembali.

Sebelumnya para siswa yang berisi perwakilan kelas serta ekstrakurikuler tersebut melakukan penanaman 100 pohon bersama perwakilan Harian Kompas serta BRI. Berbagai jenis pohon ditanam untuk mewujudkan hutan sekolah baru di sekolah yang terletak di jalan Mayjen Prof.Dr.Moestopo ini.