Panel surya masa depan tidak hanya lebih bertenaga namun juga mampu membersihkan dirinya sendiri, meningkatkan efisiensi produksi daya listrik dari sinar matahari.
Kesimpulan ini terungkap dari hasil penelitian Zuobin Wang dari Changchun University of Science and Technology (China), Jin Zhang dari Xi'an Technological University (China) dan tim di Cardiff University (UK). Mereka terlibat dalam proyek EU FP7 LaserNaMi.
Menurut tim peneliti, panel surya yang ada di pasaran saat ini memiliki dua masalah utama. Masalah pertama, panel surya biasanya sangat mengilap sehingga - alih-alih diserap menjadi energi - banyak cahaya matahari yang dipantulkan kembali ke angkasa. Masalah kedua, panel surya mudah sekali kotor oleh debu dan sampah yang dibawa angin, hujan atau binatang.
Penelitian yang telah diterbitkan dalam International Journal of Nanomanufacturing ini berhasil menciptakan pola berskala nano yang mampu meningkatkan efisiensi penyerapan energi - karena panel surya tidak lagi memantulkan sinar - serta mampu membersihkan dirinya sendiri dan tidak lengket.
Pola ini menurut tim sangat kecil - lebih kecil dari panjang gelombang cahaya - sehingga sinar tidak lagi dipantulkan namun tertangkap, diserap dan diubah menjadi energi oleh panel surya. Pola ini juga bersifat seperti daun talas yang anti-air sehingga partikel dan air tidak terperangkap dalam panel. Saat hujan turun, air akan mengalir secara efisien sehingga panel surya kembali bersih seperti semula.
Pola ini nantinya akan dicetak di atas sel-sel surya menciptakan panel surya baru yang lebih bersih dan efisien dalam menyerap cahaya.
Redaksi Hijauku.com