Pemandu Dalam Pendakian Gunung. Perlukah? |
Sobat Mapala - Ada sebuah pertanyaan menarik, apakah dalam pendakian gunung memerlukan pemandu, apa alasannya dan seperlu apakah? Sebuah pertanyaan yang mungkin juga ada dalam benak Anda selama ini sebagai penyuka kegiatan pendakian gunung dan semacamnya. Kemudian apa sebaiknya jawaban dari pertanyaan tersebut?
Sesederhana apa pun perjalanan, tetap dibutuhkan seseorang yang tahu betul mengenai rute dan kondisi medan. Apalagi sebuah perjalanan pendakian gunung yang memiliki target waktu. Tentu kita tidak ingin “membuang - buang waktu” dan akhirnya menggagalkan misi hanya karena tim tersesat dalam hutan.
Walaupun terkadang jalur pendakian sudah jelas, ada beberapa segmen jalur yang tertutupi pepohonan, dan ada beberapa simpang yang berpotensi membuat perjalanan melenceng. Tanpa Pemandu, akan butuh waktu lebih banyak untuk mencari jejak jalur.
Sekedar contoh, perjalanan Paul Salopek dalam merunut kembali asal - usul penyebaran manusia yang direncanakan memakan waktu hingga tujuh tahun juga menggunakan pemandu di setiap wilayah / negara yang dilintasi.
Era penjelajahan saat ini berbeda dengan era eksplorasi masa lalu yang hendak mencari terra incognita, tanah tak dikenal, untuk mengenal peradaban baru, untuk ditaklukkan, atau dikuras sumber dayanya, sehingga “tersesat” menjadi suatu keniscayaan.
Bagaimana dengan perangkat modern seperti GPS? Kita membawanya sebatas untuk backup, walaupun GPS kita terkadang juga bukan tipe paling canggih yang bisa menembus tutupan hutan.
Bagaimanapun, orang lokal adalah sebaik - baik pemandu. Selain itu, interaksi dengan pemandu lokal membantu kita memahami budaya setempat. Dan, manusia bisa diajak ngobrol untuk menghilangkan rasa bosan. Sedangkan GPS tidak.