Monumen Yesus Memberkati di Manado
Wisata Religi - KOTA Manado, Sulawesi Utara, mendunia berkat alamnya yang indah. Taman Laut Bunaken, contohnya. Keindahan dan kekayaan biota lautnya membuat Bunaken tak pernah sepi dari wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Namun, selain keindahan alam Bunaken, ada juga wisata religi yang ditawarkan kota yang mayoritas penduduknya menganut Nasrani ini. Namanya Monumen Yesus Memberkati. Monumen ini kerap disamakan dengan Patung Cristo Redentor, Patung Yesus yang berada di Rio de Janeiro, Brasil.
Monumen Yesus Memberkati terletak di Jalan Ring Road Trans Sulawesi, Manado. Lokasinya ada di dalam perumahan mewah Citraland, 15 menit dari pusat Kota Manado.
Patung Yesus memiliki kemiringan 35 derajat sehingga seperti melayang di udara. Patung menghadap utara, dengan kedua tangan terangkat dan menghadapkan ke bawah seakan sedang memberkati warga Manado dan sekitarnya. Dari sisi samping, jubah yang menutupi Yesus dibuat berkibar seakan tertiup oleh angin.
Di sekitar lokasi terdapat beberapa patung berukuran kecil yang menggambarkan malaikat penjaga.
Pembangunan Monumen Yesus Memberkati diprakarsai oleh pengusaha ternama Indonesia, yaitu Ir Ciputra, dan menghabiskan biaya sekitar 5 miliar rupiah. Monumen ini disebut-sebut sebagai kado Ciputra untuk Kota Manado. Bukan tanpa alasan, pemilik Ciputra Group ini pernah menghabiskan masa remajanya di sana. Pengusaha kelahiran 1931 itu tinggal di Manado sejak 1950, setelah sebelumnya menetap di Gorontalo, hingga lulus SMA tahun 1954.
“Manado begitu ramah dan hangat. Saya menikmati setiap detik di kota ini,” kata Ciputra dalam biografinya, Ciputra: The Entrepreneur karya Alberthiene Endah.
Dikutip laman Citraland Winangun Manado, inspirasi pembuatan Monumen datang pada 2005. Ketika itu Ciputra pergi ke proyek perumahan Citraland di Manado, setelah sebelumnya menghadiri acara seminar Pendidikan Kristiani untuk Bangsa yang diselenggarakan Asosiasi Yayasan Untuk Bangsa di Manado.
Monumen Yesus Memberkati di Manado |
Di lokasi kavling Royal Highland, istri Ciputra, Dian Sumeler, berencana membangun guest house untuk keluarga. Lokasinya berada di puncak bukit tertinggi. Dari sana pemandangan kota dan laut Manado terlihat jelas. Ketika berada di lokasi tersebut, muncullah ide dari Ciputra. Dia berkata:
“Bila di tempat ini saya membangun villa untuk keluarga saya maka hanya beberapa hari dalam setahun saya, keluarga, dan teman-teman menikmati lokasi ini dan hanya beberapa orang saja yang dapat menikmatinya. Namun bila di tempat ini saya membangun sebuah patung Tuhan Yesus, maka akan banyak orang yang datang setiap hari untuk menikmati keindahan kota Manado sambil mengingat kembali cinta kasih Tuhan Yesus kepada umat manusia.”
Setelah itu, Ciputra mulai merealisasikan idenya. Dia membuat perencanaan tentang bentuk, posisi tubuh, serta ekspresi patung. Dari sekian banyak patung Yesus di seluruh dunia, kebanyakan mengambil bentuk Yesus sedang disalib. Ciputra ingin membuat patung yang berbeda. Maka dipilihlah postur Yesus yang seakan sedang melayang turun untuk menjumpai manusia, memanggil manusia untuk datang kepada-Nya dan kemudian memberkati.
Dalam proses pembuatannya, Ciputra selalu mendampingi para seniman. Setelah mendapat bentuk yang diinginkan, terutama dari sisi ekspresi, bentuk, dan estetika, pengerjaan patung mulai dilakukan. Pemahatan dilakukan di Jakarta, sementara pemasangan langsung di Citraland Manado.
Monumen Yesus Memberkati diresmikan Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang sebagai rangkaian perayaan syukuran satu tahun Citraland pada 2 November 2007.
“Di tempat inilah saya bisa mewujudkan kerinduan itu. Adalah harapan dan doa saya monumen ini menjadi berkat besar bagi masyarakat Manado, Sulawesi Utara dan menjadi tujuan wisata bagi masyarakat seluruh Nusantara serta mancanegara. Cita-cita saya, karya patung Tuhan Yesus Memberkati merupakan sebuah karya yang akan paling saya kenang di dalam hidup saya sebagai tanda ungkapan cinta kasih yang paling dalam kepada Tuhan saya,” kata Ciputra.
Rita Harahap dalam Telusur Manado menjelaskan bahwa Monumen ini memiliki kemiringan 20 derajat, tinggi sekitar 30 meter, terbuat dari bahan dasar fiber, dan ditopang rangkaian besi baja. “Di lokasi Monumen ini juga terdapat ikon Citraland lainnya yaitu Big Ben Tower,” tulis Rita.
Dari atas bukit, replika Big Band Tower lengkap dengan hilir mudik kendaraan di jalur ring road tersaji di depan mata.
Di dalam majalah Notredame Edisi No. 24, Oktober-Desember 2018, disebutkan bahwa Monumen Yesus Memberkati dibuat dari 25 ton serat logam dan 35 ton baja. “Tujuan dibangun monumen ini tidak ditujukan untuk umat mayoritas Manado namun sebagai simbol kerukunan umat beragama.”
Monumen Yesus Memberkati telah menjadi ikon Manado dan Sulawesi Utara. Tak hanya dinikmati sebagai sebuah seni, banyak wisatawan menjadikan Monumen ini sebagai tujuan wisata religi.
Monumen ini terdiri dari tiga elemen: Patung Yesus Memberkati, Jalan Salib, dan Plaza Getsemani.
Monumen Yesus Memberkati di Manado |
Jalan Salib memberikan gambaran masa-masa terakhir penderitaan Yesus. Akses jalan menuju Patung Yesus Memberkati dilengkapi dengan replika jalan salib. Terdapat 14 tempat pemberhentian lengkap dengan plakat kisah Yesus menempuh perjalanan sulit dan menderita sambil memanggul salib. Anda bisa memanfaatkan 14 tempat pemberhentian untuk rehat sejenak sambil mengamati kisah sengsara Yesus. Sebab, dari pintu masuk, Anda harus mendaki 200 anak tangga yang berkelok-kelok untuk mencapai lokasi patung.
Untuk melihat Monumen ini, Anda juga bisa masuk ke dalam kompleks perumahan Citraland. Dari sini, tampak depan Monumen Yesus Memberkati terlihat jelas. Selain itu, Anda bisa menikmati keindahan Gunung Klabat yang menjulang tinggi, Bunaken, Pulau Manado Tua, dan Kota Manado.
Jika ingin sisi yang berbeda, memutarlah lalu masuk ke jalan utama, Anda akan menyaksikan sisi lain patung yang berdiri miring dengan jubahnya yang membentang berkibar seakan tertiup angin.*