Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melansir data, hingga saat ini, dari 127 gunung yang ada di Tanah Air, ada 19 gunung yang berstatus "waspada" (level II).
Ke-19 gunung itu adalah Kelud, Raung, Ibu, Lewotobi Perempuan, Ijen, Gamkonora, Soputan, Sangeangapi, Papandayan, Dieng, Seulewah Agam, Gamalama, Bromo, Semeru, Talang, Anak Krakatau, Marapi, Dukono, dan Kerinci.
Kemudian, ada satu gunung berstatus "awas" (level IV), yaitu Gunung Sinabung, sejak 24 November 2013. Tiga gunung berstatus "siaga" (level III), yaitu Karangetang, Lokon, dan Rokatenda.
"Lainnya berstatus normal," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran pers, Senin (3/2/2014).
Dia menjelaskan, status "waspada" adalah adanya kenaikan aktivitas di atas level normal. "Apa pun jenis gejala diperhitungkan. Tidak kritis. Yang diperlukan adalah sosialisasi, kajian bahaya, pengecekan sarana, dan piket terbatas," kata Sutopo.
Sementara status "siaga" adalah saat semua data menunjukkan aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana. "Kondisinya kritis sehingga perlu sosialisasi di wilayah terancam, penyiapan sarana darurat, koordinasi harian, dan piket penuh," ungkapnya.
Efek negatif
Terkait kondisi itu, Sutopo mengingatkan warga untuk tidak panik. "Gunung api bersifat slow in set. Artinya tidak akan tiba-tiba meletus. Ada tanda-tandanya sehingga status gunung punya tahapan, yaitu dari normal kemudian menjadi waspada, siaga, dan awas sesuai ancamannya," ungkapnya.
Sutopo memandang penting untuk mengungkapkan pandangan ini karena pemberitaan media yang intensif dan berlebihan mengenai peningkatan aktivitas gunung api justru menyebabkan dampak negatif.
"Obyek-obyek wisata, hotel, pertanian, dan aktivitas ekonomi yang berada di luar daerah berbahaya menjadi sepi," ujar Sutopo.
"Hal ini terjadi di Gunung Bromo, Ijen, Dieng, Tangkuban Parahu, Papandayan, dan lainnya. Bahkan, aktivitas wisata dan hotel-hotel di Kabanjahe saat ini pun sepi pengunjung karena masyarakat jadi takut berkunjung, padahal lokasinya jauh dan aman dari Gunung Sinabung," ujar Sutopo.