Badak Jawa |
PLH Indonesia – WWF-Indonesia menyambut gembira hasil monitoring badak Jawa yang hari ini (26/2) diumumkan oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) di Pandeglang, Banten. Selama ini WWF-Indonesia selalu mendukung proses monitoring yang dilakukan oleh Balai TNUK dengan tujuan untuk mendapatkan data yang lebih akurat mengenai populasi badak jawa. Data populasi hasil monitoring yang dikeluarkan hari ini oleh Balai TNUK menunjukkan adanya indikasi peningkatan populasi Badak Jawa dari tahun sebelumnya.
Anwar Purwoto, Direktur Program Sumatera dan Kalimantan mengatakan,”WWF-Indonesia memberikan apresiasi terhadap upaya yang dilakukan oleh Balai TNUK dalam mengelola populasi dan habitat badak jawa selama ini sehingga ada indikasi terjadinya peningkatan populasi. Data tersebut dapat menjadi acuan untuk manajemen populasi dan habitat badak jawa selanjutnya. Keberhasilan ini akan menjadi dasar bagi pengembangan habitat kedua (second habitat/second population) Badak Jawa di luar TNUK”.
Mengingat letak geografis Indonesia yang kerap dilanda bencana alam seperti erupsi gunung berapi, gempa bumi, tsunami dan lainnya, maka segera diperlukan langkah lebih lanjut untuk menyelamatkan badak Jawa. Mengingat lokasi geografis habitat satu-satunya badak Jawa saat ini rentan, dikhawatirkan populasi tersebut akan terancam bahkan mungkin punah akibat terjadinya bencana alam.
Dari tahun 1980an hingga 2010, WWF telah melakukan survei populasi badak Jawa menggunakan kamera jebak (camera trap) bersama dengan Balai TNUK. Pada tahun 2012, WWF memberikan bantuan berupa 120 kamera jebak kepada Balai TNUK untuk meningkatkan pemantauan Badak Jawa di TNUK. Tahun 2013 lalu, WWF juga memberikan dukungan operasional bagi 2 (dua) Tim Rhino Monitoring Unit. Selain jumlah individu, dinamika populasi, interaksi badak dengan satwa lain dan perilaku badak dapat dipelajari dari hasil monitoring ini.
“Ke depannya WWF siap membantu untuk pengembangan metodologi sehingga keakuratan dinamika populasi Badak Jawa menjadi lebih baik”, kata Prof.Hadi Alikodra, Senior Advisor untuk Pengembangan Sains WWF-Indonesia. “Selain itu, untuk mempertahankan dan meningkatkan jumlah populasi Badak Jawa, Balai TNUK perlu dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan pengamanan kawasan”.