Thursday, March 19, 2015

Mengenal Lebih Dekat Istano Basa Pagaruyuang

Istano Basa Pagaruyuang-Sumatera Barat
Kota Batusangkar telah ditahbiskan sebagai ikon tempat wisata Kota Budaya di Sumatera Barat. Pasalnya, wilayah Batusangkar yang merupakan bagian dari Luhak Tanah Datar disebut-sebut sebagai wilayah tertua di Minangkabau. Batusangkar sendiri merupakan ibukota dari Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

Dalam sejarahnya, Kota Batusangkar dulunya hanyalah sebuah benteng Belanda. Benteng tersebut dikenal dengan nama Fort Van der Cappelen yang didirikan antara tahun 1822 sampai 1826. Fungsi benteng tersebut sendiri persis sama dengan benteng-benteng lainnya yang ada di Sumatera Barat. Yaitu sebagai basis pertahanan dan mobilisasi tentara VOC dalam menghadapi Perang Paderi. Benteng Fort Van der Cappelen diambil dari nama seorang Gubernur Hindia Belanda. G.A.G.Ph. Van der Cappelen.

Baru setelah 4 tahun masa kemerdekaan Indonesia atau pada 1949, kawasan benteng Fort Van der Cappelen berubah nama menjadi Batusangkar. Penamaan Batusangkar atau dalam dialek Minangkabau disebut dengan Batusangka sampai saat ini masih samar-samar. Kuat dugaan dipakai karena pada wilayah Tanah Datar sendiri terdapat banyak peninggalan batu atau prasasti. Dari Batu Batikam hingga Batu Angkek-Angkek yang mempunyai mitos unik.

Dalam artikel kali ini, kami akan memperkenalkan beberapa tempat yang pantas dijadikan sebagai tempat wisata khususnya wisata budaya.

Tempat Wisata – Istano Basa Pagaruyuang

Istano basa pagaruyuangIstano Basa Pagaruyuang berlokasi di Kenagarian Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar. Istana ini sendiri merupakan bangunan yang menyerupai rumah adat  Minangkabau yaitu Rumah Gadang. Dilengkapi dengan Surau, Tabuah Larangan, Rangkiang Patah Sambilan, Tanjung Mamutuih dan Pincuran Tujuah. 

Istano Basa Pagaruyuang-Sumatera Barat
Komplek Istano Basa Pagaruyuang mulai dibangun dan diperkenalkan sebagai tempat wisata budaya pada tanggal 27 Desember 1976. Meskipun tidak dibangun di lokasi aslinya, namun bangunan istana tersebut dibuat sesuai dengan pedoman istana asli. Perlu diketahui, istana asli yang bertempat di Bukik Batu Patah telah dibakar habis oleh tentara VOC Belanda pada medio 1804. Lalu, sempat terbakar pula pada tahun 2007 yang lalu karena tersambar petir. Istano Basa Pagaruyuang mulai dibuka kembali untuk tempat wisata budaya sekitar tahun 2013.

Tempat Wisata – Batu Angkek-Angkek

Tempat Wisata – Batu Angkek-Angkek
Tempat wisataBatu Angkek-Angkek merupakan salah satu tempat wisata unik yang ada di Sumatera Barat. Unik, dikarenakan mitos yang telah berakar bagi masyarakat sekitar. Batu Angkek-Angkek disebut-sebut sebagai perantara yang dapat memberikan jawaban terhadap orang-orang tentang harapan mereka. Harapan tersebut dimulai dengan ritual berdoa dan berserah diri kepada Tuhan. Memohon kepada Allah agar memberikan petunjuk apakah harapan mereka akan terjadi atau tidak. Jika batu tersebut ringan, maka kemungkinan harapan yang dimaksud akan terjadi, tetapi bila berat maka kemungkinan harapan tersebut tidak akan terlaksana. Sampai sekarang, tidak ada yang bisa menjelaskan secara ilmiah kenapa Batu Angkek-Angkek mempunyai kadar berat yang berubah-ubah.

Tempat wisata Batu Angkek-Angkek sendiri berada pada Kenagarian Tanjung, Kecamatan Sungayang. Sekitar kurang lebih 11 km dari Kota Batusangkar.

Tempat Wisata – Prasasti Limo Kaum

Prasasti Limo Kaum
Tempat wisataPrasasti Limo Kaum atau juga disebut dengan Prasasti Kubu Rajo, Prasasti Adityawarman atau yang dikenal masyarakat sekitar dengan Batu Basurek merupakan peninggalan masa lampau yang ada di Minangkabau. Hal ini membuktikan bahwa pengaruh Hindu-Budha juga telah masuk ke pedalaman Sumatera. Seperti peninggalan prasasti pada umumnya, Prasasti Limo Kaum yang terletak di Kenagarian Limo Kaum, Kabupaten Tanah Datar merupakan kumpulan prasasti yang seluruhnya berisi tentang pujian terhadap Adityawarman. Ditulis dengan huruf Pallawa dan mempunyai ciri khas dengan simbol-simbol matahari dan teratai. Hal tersebut, juga menunjukkan bahwa Adityawarman yang disimbolkan dengan Budha Bairawa (perwujudan Siwa) menganut Sekte Tantrayana. Perlu diketahui, Adityawarman yang masih mempunyai darah Raja Majapahit mendirikan Kerajaan Melayupura atau Darmasraya. Kerajaan inilah yang nantinya merupakan cikal bakal terbentuknya Kerajaan Pagaruyung. Di Limo Kaum ini juga terdapat kawasan yang dikenal dengan Batu Batikam. Konon, Batu Batikam adalah tempat musyawarah antara Datuak Parpatiah Nan Sabatang dengan Datuak Katumanggungan yang berselisih tentang sistem pemerintahan yang akan dipakai di Minangkabau. Dua orang Datuak itu sendiri merupakan peletak dasar sistem pemerintahan Minangkabau yang kemudian kedua dasar tersebut sama-sama terpakai tanpa harus bersinggungan lagi.

Tempat Wisata – Istano Silinduang Bulan

Istano Silinduang Bulan
Tempat wisata Istano Silinduang Bulan merupakan istana tempat ahli waris dari Raja Pagaruyuang. Terletak tidak jauh dari Istano Basa Pagaruyuang juga terletak di Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar. Hanya saja, bentuk istana ini lebih kecil dibandingkan Istano Basa. Istano Silinduang Bulan juga merupakan simbol awal dari perpindahan hukum-hukum Budha Tantrayana ke hukum-hukum syariat Islam yang diberlakukan di wilayah Minangkabau. Istano Silinduang Bulan bernasib tidak jauh berbeda dengan Istano Basa Pagaruyuang. Beberapa kali dibangun ulang karena runtuh atau terbakar. Terakhir, terbakar pada Maret tahun 2010. Tetapi, tidak lama setelah itu sudah dimulai kembali pembangunannya pad Desember 2010 berkat partisipasi Pemerintah Daerah Sumatera Barat dan beberapa pihak lainnya.

Selain dari empat tempat wisata budaya tersebut terdapat beberapa tempat wisata menarik lainnya di Kabupaten Tanah Datar. Seperti Panorama Tabek Patah, Benteng Van der Cappelen, dan kawasan Pandai Sikek yang terkenal dengan hasil tenunannya. Selain itu, di wilayah Tanah Datar sekarang juga terkenal dengan event Pacu Jawi. Event Pacu Jawi ini sejak beberapa tahun yang lalu telah mampu menjadi daya tarik baru bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara terutama bagi mereka yang hobi dengan fotografi.

Bagi Anda yang berminat untuk menelusuri tempat wisata budaya di Batusangkar, jangan ragu-ragu. Segera hubungi kami; AET Tour & Travel. Kami mempunyai beberapa program tour terkait dengan tempat wisata budaya di Batusangkar, Tanah Datar.
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments
Item Reviewed: Mengenal Lebih Dekat Istano Basa Pagaruyuang Rating: 5 Reviewed By: http://awalinfo.blogspot.com/