1.000 Mahoni Ditanam di Hutan Seiladi Batam |
Sebanyak 1.000 batang bibit pohon Mahoni ditanam di hutan lindung Seiladi yang belum lama ini ludes terbakar, Rabu (22/4). Penanam itu dilakukan Forum Komunitas Hijau (FKH) Kota Batam bersama sejumlah instansi pemerintah dan swasta
Diantaranya, Kodim 0316 Batam, Koramil 002 Sekupang, Polsek Sekupang, Perpat Batam, KSDA, PNPM, Bapedalda Batam, IAI Kepri, DKP Batam, dan Pramuka Kwarran 03 Sekupang.
Langkah penghijauan hutan itu sebagai bentuk kepedulian serta keprihatinan mereka atas rusaknya hutan resapan air di Batam. Hal itu berdampak pada ketersediaan air bersih.
Ketua FKH Kota Batam, Odit Kusmar Lubis mengatakan, penanaman Pohon Mahoni sebagai upaya untuk reboisasi terhadap kerusakan hutan lindung akibat kebakaran maupun akibat ulah tangan-tangan jahil.
" Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan peduli terhadap hutan ini. Kita tidak ingin lingkungan hutan dan lingkungan hidup menjadi rusak. Sehingga berdampak buruk pada masa depan anak cucu kita," kata Odit di kawasan hutan lindung Seiladi, Kelurahan Tiban Lama, Kecamatan Sekupang, Selasa (22/4) pagi.
Diungkapkan Odit, penanaman 1.000 batang bibit Pohon Mahoni di Hutan Lindung tersebut bertujuan untuk menjaga ketersediaan resapan air Waduk Seiladi. Sehingga sumber mata air tetap aman, stabil dan terlindungi dari kekeringan.
" Ini baru tahap awal. Dan masih banyak lagi agenda penghijauan lainnya, yang akan kita lakukan. Rencana kita, dalam tahun 2015 ini, kita akan menanam 10 ribu hingga 15 ribu batang bibit Pohon Mahoni serta pohon hijau lainnya di hutan-hutan resapan air dan di hutan yang sudah gundul di Kota Batam ini," ungkap Odit, didampingi Yusuf, selaku Sekejn Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kepulauan Riau.
Tapi, ujar Odit lagi, tentunya kegiatan reboisasi ini tidak terlepas pula dari dukungan semua pihak terkait (pemerintah), masyarakat, serta perusahaan-perusahaan yang peduli dengan lingkungan.
Kasdim 0316 Batam, Mayor Inf Z Sipahutar, yang didampingi Danramil 02 Sekupang, Kapten Inf W Sinaga serta Wakapolsek Sekupang, AKP Syamsurizal Sani mengungkapkan, kerusakan pada hutan lindung serta kerusakan hutan resapan air itu, semakin hari semakin parah. Sehingga berdampak pada kesejukan lingkungan hidup serta panasnya udara yang dirasakan.
" Mari kita satukan tekat dan komitmen untuk membenahi hutan dan lingkungan hidup di Kota Batam khususnya, setahap demi setahap. Sehingga, kerusakan hutan serta dampak yang akan ditimbulkan nanti tidak semakin parah dan rusak," kata Kasdim, dengan tegas.
Sementara, Kapten Inf W Sinaga dan AKP Syamsurizal Sani mengatakan, memang kewenangan menjaga kelestarian hutan itu bukan tugas pokok TNI dan Polri.
"Tapi, tidak tertutup kemungkinan menjadi kewajiban kita bersama untuk menjaga hutan, agar tetap lestari. Dengan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan ini, tentunya akan berdampak pada anak cucu kita," ungkap Kapten Inf W Sinaga. (vnr)