Gunung Rinjani |
Wow! Damn! I Love Rinjani!
Pendaki mana yang tidak kenal Sang Dewi Anjani yang bersemayam di cantiknya Segara Anak. Panasnya terik sabana sembalun. Betapa kejamnya bukit penyiksaan, yang seakan-akan tidak pernah berakhir. Sampai di Plawangan Sembalun pun betapa perjalanan ke puncak masih dimanjakan dengan tanjakan pasir yang ekstrim dilengkapi dengan dinginnya suhu pagi diiringi tiupan angin yang senantiasa memaksa untuk berhenti sejenak menata nafas dan mengistirahatkan letihnya kaki.
Kapan waktu terbaik yang pas mendaki Gunung Rinjani? Berapa hari untuk mendaki Gunung Rinjani? Apa saja yang harus di bawa ketika mendaki Gunung Rinjani? Sebaiknya mendaki dari Senaru atau Sembalun? Membawa perbekalan dari mataram atau beli di sembalun? Dimana harus nge-camp saat mendaki gunung Rinjani? Bagaimana dengan ketersediaan air di Gunung Rinjani? Dimana spot yang bagus untuk mengambil foto di Gunung Rinjani?
Tips berikut berdasar catatan penulis saat melakukan pendakian di Gunung Rinjani Mei 2014.
1. Kapan waktu terbaik yang pas mendaki Gunung Rinjani?
- Waktu terbaik yang pas adalah ketika Pendakian Gunung Rinjani tidak ditutup, artinya antara bulan Maret s/d awal Januari tahun selanjutnya. Diantara rentang waktu tersebut antara bulan maret s/d awal Agustus adalah waktu-waktu terbaik mendaki gunung Rinjani.
- Hindari mendaki gunung Rinjani saat puncak/penuh musim pendakian (Libur Panjang, 17 Agustus, Natal + Tahun baru). Jangan harap bisa menikmati perjalanan pada waktu-waktu tersebut.
- Bulan Agustus tepatnya tanggal 17 Agustus, biasanya ada lomba tingkat Internasional dan upacara pengibaran bendera yang diikuti oleh warga sipil, Polri maupun TNI, ngga usah tanya padatnya bagaimana. Ini merupakan musim terpadat pendakian Gunung Rinjani – Lombok versi Porter Rinjani.
- Bila memaksa mendaki Gunung Rinjani di waktu puncak musim pendakian, pesanlah porter paling tidak sebulan sebelumnya, dan pastikan anda mendapat porter saat sampai di sana.
- Pengalaman, penulis saat itu sudah booking dan mendapat porter, tapi diserobot pendaki lain. Amsyioooonnnggg, kamprettttt dan sebagainyalah!
2. Berapa hari waktu yang pas untuk mendaki Gunung Rinjani?
Ini Relatif sih sebenarnya. Tergantung team. Semakin banyak, biasanya semakin lambat. Tapi karena penulis waktu itu ngga dapat porter, jadi jadwalnya seperti berikut :
- Mendaki gunung rinjani setidaknya diperlukan 5 hari. 4 hari terlalu mepet, 6 hari adalah waktu yang pas.
- Hari pertama – pintu gerbang –> Pos 2.
- Hari kedua – Pos 2 –> Plawangan Sembalun (Masih agak siang, tapi tergantung kondisi team)
- Hari ketiga – Plawangan Sembalun –> Puncak.
- Hari keempat – Plawangan Sembalun –> Segara Anak (sebaiknya bermalam 2 atau 3 hari)
- Hari kelima – Segara anak – Senaru.
3. Apa saja yang harus di bawa ketika mendaki Gunung Rinjani?
- Peralatan wajib mendaki gunung (trekking pole dan gaiter akan sangat berguna saat summit)
- Di Gunung Rinjani tepatnya di Segara Anak terdapat pemandian air panas, bawalah keperluan untuk berendam di air panas, termasuk kamera waterproof, karena uap airnya cukup untuk membuat kamera mengalami 'koma'.
- Alat pancing, atau setidaknya mata kail dan senar. Gunung Rinjani terkenal dengan Segara Anak nya. Percayalah, mancing ikan di Segara Anak bila musimnya tepat, tidak lebih susah dari mancing di kolam sendiri.
- Bawa buah-buah yang mengandung air dalam jumlah banyak, biasanya porter bawa Nanas.
- Bawalah semangaaaattttttttt yang kuaaatttttttttt!!!!!!
4. Mendaki dari mana? Senaru atau Sembalun?
- Ini Point paling puenting dan terpenting versi penulis, pilih mendaki dari Sembalun atau mendaki dari Senaru?
- Jika penulis saat itu naik melalui jalur Senaru, mungkin penulis ngga bakalan menginjakkan kaki di Puncak Rinjani.
- Naik dari Sembalun adalah pilihan terbaik dan tercepat. Jalurnya memang panas terik, mataharinya benar-benar menyengat! Pos 1 - pos 3 dan naik turun sampai Plawangan Sembalun.
- Jalur Senaru lebih landai sampai Plawangan Senaru, tapi seperti tiada habis-habisnya,,, panjaaaanggggggg dan rimbun.
- Jalur Sembalun biasa dipakai pendaki lokal, jalur Senaru biasa dipakai pendaki bule, karena memang mereka benar-benar memakai jasa porter alias orangnya bawa daypack doank. Porter yang membawa semuanya (kompor, gas, tenda, matras, buah, sayur, eperiting lah)
5. Membawa perbekalan dari Mataram atau beli di Sembalun (asumsi naik dari Sembalun)
- Tersedia Alfamart dan Indomart di luar Bandara Lombok.
- Di Sembalun ada toko sembako yang komplit, termasuk BBG kaleng.
- Silahkan pilih sendiri mau beli dimana, bisa minta bantu sopir/porter.
- Saran saya sebaiknya beli di Sembalun atau bisa minta bantu porter dan berilah tips sepantasnya.
6. Dimana harus ngecamp/bermalam?
- Ini tergantung dari kondisi team dan pakai porter atau tidak?
- Jangan melakukan perjalanan ketika malam.
- Pos 2. Ini pos yang tepat jika team tidak bisa mencapai Plawangan Sembalun. Percayalah, perjalanan dari pos 3 ke Plawangan Sembalun, benar-benar menyiksa.
- Berangkatlah pagi-pagi dari pos 2, perjalanan masih jauh sob.
- Bangunkan anggota jam 3 atau jam 4 pagi, siapkan sarapan.
- Jika ingin menikmati sunsrise, pos 2 akan membuat anda terpesona.
- Sampai di Plawangan Sembalun segera cari tempat untuk camp.
- Jangan camp di area pas sekitar ketika sampai di Plawangan Sembalun. Carilah tempat yang dekat dengan mata air dan lokasi terdekat sebelum trekking puncak. Perjalanan sekitar 15-20 menit ke arah puncak.
- Dari Plawangan Sembalun, jarak tempuh ke puncak masih jauh, jadi siapkan mental dan tentunya fisik yang kuat.
- Sampai di Segara Anak, pastikan hari masih terang, sehingga bisa memilih spot yang tepat, untuk memancing dan untuk mengabadikan moment pendakian Gunung Rinjani.
- Bila masih banyak waktu, bisa ngecamp di Plawangan Senaru.
7. Bagaimana dengan ketersediaan air di Gunung Rinjani?
- Pos 2 Plawangan Sembalun, di bawah jembatan ada sumber air namun debitnya sangat kecil. Dipastikan di musim kemarau kering.
- Plawangan Sembalun, melimpah.
- Segara anak, searah dengan jalur pemandian air panas (5-10 menit)
- Dari Segara anak, untuk turun ke Senaru bawa air yang banyak, setidaknya 2 liter/orang hanya untuk minum.
- Untuk menghindari antrian saat mengambil air, sebaiknya malam hari, waktu2 dimana orang pada tidur.
8. Dimana spot yang bagus untuk mengambil foto di Gunung Rinjani?
- Sabana sembalun (pos 1 – pos3)
- Pos 2 menyajikan pemandangan yang bikin greget saat malam dan sunrise.
- Plawangan Sembalun dengan background Segara Anak dan Puncak Rinjani.
- Of course, selama trekking dan saat menuruni tanjakan pasir menuju puncak dengan background Segara Anak.
- Saat turun dari segara anak ke senaru, anda harus naik terlebih dahulu ke Plawangan Senaru, sama halnya saat turun dari Plawangan Sembalun ke Segara Anak, sebelum sampai di Plawangan Senaru, pemandangan Segara Anak sangat wonderful, anti mainstream pokoknya.
- Dari Plawangan Senaru – Gerbang Senaru, simpan dan amankan kamera, hutan, lumpur kalau hujan dan 1 lagi; ini kapan sampainya? Jalurnya panjang bangeeeeeeeeeet!
9. Bagaimana bila tidak dapat porter?
- Kerjasama Team. Pembagian tugas, motiviasi dan pengertian.
- Bila berpapasan dengan porter, cobalah minta bantu mereka, sapa tau dengan harga yang pas mereka mau membawa barang kita, walaupun hanya dari pos ke pos selanjutnya, tapi tak apa sedikit mengurangi beban.
- Untuk regu tercepat sebaiknya di depan mencari lokasi yang pas untuk camp.
10. Persiapan sebelum summit attack Gunung Rinjani?
- Pastikan cukup istirahat dan energi cukup. Penulis sendiri merasakan kurang istirahat. Sampai Plawangan jam 9 malam, gelar tenda, masak lalu ambil air, langsung trekking dan tadaaaaaa..... Penulis merasakan dingin dan capek yang hebat, perlu istirahat di tanjakan pasir selama kurang lebih setengah jam agar bisa melanjutkan perjalanan.
- Air yang cukup dan makanan berenergi atau buah.
- Bawa jaket anti angin, karena dingin dan anginya bikin greget.
- Bila pas musim pendakian, puncak Gunung Rinjani akan sesak oleh pengunjung yang ingin mengabadikan moment.
- Antrilah dengan sabar dan manfaatkan moment sebaik mungkin.
- Akan lebih ringan bila anggota team mau saling menyemangati dan mensupport.
Yang terakhir … sabar, sabar dan sabar gaes! Nikmati saja setiap langkah perjalanan.
"Terkadang, sebuah perjalanan lebih indah dari tujuan perjalanan itu sendiri. Ada kalanya puncaknya biasa saja namun perjalanannya luar biasa"
Selamat mendaki dengan aman, pastikan tidak meninggalkan sampah kita di gunung.