Inilah Aku "Nurul Alviastuti" bersama nenek Banri di Kampung |
Tepat bulan Agustus 2012, Aku "Nurul Alviastuti" meninggalkan Kepulauan Selayar, dan merantau ke Pulau Batam, tempat di mana sang ayah mencari nafkah untuk Aku dan keluarga. terpaksa Aku dan keluarga meninggalkan keluarga, yang kami cintai, tak terkecuali sang nenek yang dengan senang hati merawat dan memandikan Aku saat masih bayi.
Namanya Datok Banri, yah begitulah orang kampung ku di Lembangbosang memanggil namanya, aku sendiri lahir di Tihoro 06 Juli 2012 silam, dan dibantu seorang bidan yang sangat berpengalaman, namanya Bidan Mala. jasanya tidak akan mungkin kami kulupakan.
Datok Banri sendiri usianya kira-kira sudah mencapai 60 tahun, entah sampai kapan aku di Batam, pengen rasanya kembali Ke Selayar menemui sang nenek yang sangat Aku sayangi, sekarang saja kalau saya menelpon nenek di Kampung, masih kudengar suaranya Datok. pokoknya Datok Banri adalah salah satu Datok atau nenek yang Aku sayangi.
Kami di Batam, cuma berharap dan berdoa moga keluarga yang ada di Selayar sehat semua. moga kami dapat bertemu suatu hari nanti. salam ya Datok, kami akan pulang nanti ya.