 |
| Lokasi : Pulau Kelor - Flores |
Banyak pulau-pulau kecil di sekitar Flores yang begitu indah. Salah satu yang tak boleh dilewatkan adalah Pulau Kelor dengan pemandangan daratan dan bawah laut yang menawan.
Tali yang tertambat di pelabuhan telah di lepaskan oleh salah satu ABK sebagai tanda siap untuk mengarungi perairan di Flores. Banyak gugusan pulau-pulau kecil yang menyembul dari permukaan air walaupun beberapa di antaranya ada yang tidak bisa disinggahi karena kontur pulau yang curam tanpa ada permukaan landai untuk perahu bersandar.
Sekitar 1 jam perjalanan dari Labuan Bajo, kami merapat di Pulau Kelor. Jangan samakan dengan Pulau Kelor di Kepulauan Seribu yang berbentuk landai dengan benteng tua di tengahnya, Pulau Kelor di Flores ini memiliki bibir pantai yang cukup landai dengan pasir putih dan bukit menjulang di tengah pulau yang menggoda untuk didaki.
Sebelum menjejakkan kaki di pasir Pulau Kelor, kami sudah dibuat terpesona dengan jernihnya air di sekitar pulau. Pulau kecil yang tak jauh dari Labuan Bajo ini memiliki keindahan alam yang sempurna untuk disaksikan.
Bukit yang tidak terlalu tinggi di sini menjadi tujuan utama kami sebelum bermain air di pulau Kelor. Saat mendekat di kaki bukit, jangan mengharapkan undakan atau tangga. Bukit ini hanya memiliki jalan setapak dengan kemiringan lebih dari 45 derajat.
Saat mencapai puncak kemiringan akan semakin bertambah. Cukup melelahkan dan butuh perjuangan ekstra untuk mencapai puncak bukit di Pulau Kelor ini. Beberapa kali kami harus merayap merelakan pakaian kami dipenuhi debu, belum lagi panas terik matahari yang membuat tenaga cepat terkuras habis.
Sekitar 20-30 menit kami habiskan untuk mendaki bukit kecil ini. Mungkin untuk yang giat berolahraga, 10 menit saja sudah bisa sampai di atas bukit berjalur terjal itu. Tapi lupakanlah perjuangan menuju ke atas bukit ini karena pemandangan dari atas seperti tidak ada duanya.
Pasir putih berpadu dengan air biru jernih yang dibatasi dengan gugusan pulau di seberangnya, dan dilatari dengan langit biru cerah. Sepertinya hilang sudah semua lelah untuk mendaki bukit kecil ini.
Untuk kembali ke bawah bukan berarti mudah. Menahan badan agar tidak terguling dari ketinggian pun cukup melelahkan. Rasanya lebih aman untuk duduk, merelakan celana kotor dan bokong sedikit nyeri berbenturan dengan jalan setapak berpasir dan berbatu dibanding berdiri di kemiringan 45 derajat tanpa berpegang pada apapun.
Sesampainya di bawah, sempatkanlah mendinginkan badan setelah berpanas-panas ria di atas bukit. Air berwarna biru jernih dan ternyata cukup sejuk itu menyapu kaki seakan mengajak kami untuk menikmati keindahan bawah laut Pulau Kelor.
Walaupun di kedalaman tak sampai 2 meter, terumbu dan ikan-ikan di Pulau Kelor ternyata cukup beragam. Bahkan kami sempat mengabadikan ikan-ikan Badut atau yang lebih terkenal dengan nama Nemo.
Jangan lupakan pula kehadiran ikan kakak tua yang cukup usil 'menyapa' kami dengan cara menggigit. Memang tidak sampai menyebabkan luka, tapi cukup membuat kami kaget setiap kali ada cubitan kecil di betis.
Pulau Kelor yang kecil itu memiliki keindahan lengkap. Mulai dari puncak bukit hingga ke dasar laut. Pulau ini pun wajib menjadi salah satu destinasi saat berkunjung ke sekitar Pulau Komodo.
