Kerukunan etnis Jawa dan Tionghoa Solo di Grebeg Sudhiro ©yogyakarta.panduanwisata.id |
Selain Yogyakarta, kota budaya juga dinobatkan kepada Solo. Kota yang sebagian besar dihuni oleh masyarakat suku Jawa ini memiliki oleh-oleh khas yang tak boleh ditinggalkan. Ya, batik Solo. Saking terkenalnya, banyak wisatawan lokal maupun mancanegara datang ke sini untuk mengintip pembuatan langsung warisan budaya bangsa ini. Tak hanya itu, setiap Hari Raya Imlek, Kota Solo selalu dipadati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Memangnya apa yang disuguhkan warga Kota Solo saat Imlek datang? Daripada penasaran, langsung saja terbang ke kotanya para putri keraton ini, yuk!
Lebih Menyenangkan Mana, Jalur Udara atau Darat?
Untuk menuju Kota Solo bukanlah hal yang sulit. Sebab, wisatawan bisa menempuh jalur udara atau darat. Jika memutuskan lewat jalur udara, maka penawaran terbaik diberikan oleh maskapai Lion Air. Perjalanan bisa dimulai dari Bandara Soekano-Hatta Jakarta menuju Surakarta, dengan tarif pulang-pergi Rp 708.000,-. Namun, bila hanya menghendaki satu kali jalan saja, maka maskapai ini hanya memberikan harga Rp 353.500,-. Jalur udara akan lebih menguntungkan, sebab waktu tempuh hanya 1 jam 15 menit.
Namun, bila wisatawan memutuskan untuk memilih jalur darat, maka tidak ada salahnya jika naik Kereta Api Senja Utama Solo dengan jurusan Pasar Senen-Solo Balapan. Harga tiketnya pun lebih ekonomis, yaitu Rp 275.000,-. Perjalanan dengan kereta api ini lebih menyenangkan karena pemandangan sepanjang Jakarta-Solo sangatlah indah. Pilihlah jalur yang menurut Anda lebih nyaman agar perjalanan lebih mengesankan. Ada baiknya pula, untuk booking tiket sejak jauh hari agar tidak kehabisan.
Grebeg Sudhiro, Tradisi Masyarakat Solo Jelang Imlek
Perayaan Imlek setiap tahunnya selalu disambut hangat oleh masyarakat Kota Solo, baik suku Jawa maupun Tionghoa. Kawasan Sudiroprajan yang merupakan sebuah kelurahan di Kecamatan Jebres Kota Solo inilah yang selalu menggelar perayaan meriah ini. Memang, warga di lingkungan tersebut merupakan warga peranakan Tionghoa yang sudah menetap dan berdampingan dengan masyarakat Jawa sejak puluhan tahun lalu.
Dalam perayaan ini, wisatawan bisa menyaksikan kesenian barongsai, tarian, pakaian tradisional, adat keraton, hingga kesenian kontemporer yang digelar di sepanjang Jalan Sudiroprajan. Sedangkan, titik finish arak-arakan tersebut di depan Klenteng Tien Kok Sie
Puncak perayaan ini ditandai dengan adanya perebutan hasil bumi dan makanan yang disusun dalam bentuk gunungan. Filosofi Jawa terhadap gunungan ini adalah senantiasa bersyukur pada Sang Pencipta. Tak hanya itu, wisatawan juga bisa berebut kue keranjang seberat 1 ton yang telah dipersipakan oleh masyarakat Tionghoa. Perayaan ini diakhiri dengan menyalakan lentera dan lampion berbentuk teko yang digantung di batas gerbang Pasar Gede.
Bagi para wisatawan yang datang ke Solo saat Imlek, jangan sampai melewatkan perayaan Grebeg Sudhiro ini, ya. Abadikan pula keseruannya dalam bingkai potret travelling Anda.
The Sunan Hotel Solo, Siap Memanajakan Wisatawan
Lelah setelah mengikuti Grebeg Sudhiro, tidak ada salahnya untuk memanjakan diri sebentar di salah satu hotel terbaik di Solo. The Sunan Hotel merupakan penginapan dengan bangunan mewah dan fasilitas yang memadai. Hotel ini dilengkapi dengan 3 kamar tidur nyaman, yaitu Deluxe Room, Executive Business, dan Junior Suite Room. Bahkan, jika perut mulai lapar, The Sunan Hotel menyediakan restaurant & bar dengan sajian khas Jawa hingga mancanegara.
Hotel ini juga dilengkapi dengan sejumlah fasilitas yang memanjakan tubuh, yaitu spa, fitness center, salon, dan hair beauty treatment. Menarik, bukan? Segera lakukan reservasi sejak jauh hari untuk dapatkan special price melalui laman resminya atau di sini. Tunggu apalagi, yuk segera siapkan penerbangan dan agenda perayaan Imlek di Surakarta! (mdk/ind/tmi)