Pulau Cinta Disinggahi 40 Yacht Davao dan Cruise Darwin |
PLH Indonesia – Pulau Cinta. Namanya pulau yang begitu romantis. Sudah barang tentu tempatnya juga romantis, nyaman untuk mengekspresikan dan menyatakan cinta terhadap orang-orang tersayang.
Ya, Pulau Cinta, itulah nama salah satu pulau di Provinsi Gorontalo. Pulau itu menjadi destinasi bagi turis yang datang menggunakan yachts atau perahu pesiar, selain Pulau Saronde. Bahkan, ada 40 yachts yang bakal memasuki wilayah timur Indonesia itu. Mereka berasal dari Davao Filipina, lalu sailing menuju ke Pulau Saronde dan Pulau Cinta.
”Kami terus berbenah, perbaiki destinasi menjelang kedatangan perahu yacht rally, yang jumlahnya 40 layar yang akan datang seminggu di Pulau Saronde dan Pulau Cinta di Gorontalo. Mereka confirm akan datang di bulan Mei dan September,” ujar Kepala Dinas Gorontalo Jamal Nganro didampingi Kasi Promosi dan Informasi Gorontalo, Fahmi Ihsan, Selasa (8/3/2016).
Jamal menjelaskan, sekitar 120 orang akan mendarat dan mampir di Pulau Saronde yang terkenal berpasir putih itu. ”Mereka akan juga akan berwisata ke Pulau Cinta yang terkenal di Gorontalo. Ini pulau sangat seksi, karena pasirnya membentuk lambang ‘love’, seperti daun cinta,” tambah Fahmi.
Bukan itu saja, tanggal 12 Maret ini, Kapal Cruise juga akan berlayar mendekat ke Pulau Saronde. ”Ada pula Cruise dari Darwin, Australia yang akan berlayar, dan menurunkan sekocinya dan sekocinya terus bersandar ke Pulau Saronde. Kami tidak ada pelabuhan, namun kami punya pulau yang bagus. Makanya mereka hanya menurunkan sekoci saja, ini diprediksi penumpang lebih dari 500 orang,” ujar pria berkacamata itu.
Setelah mendarat, mereka tidak hanya begitu saja menikmati Pantai dan pasir putih yang memukau, spot dive yang indah dan bermalam di cotage dan resto yang sudah dikelola profesional.
”Kami juga akan sambut dengan tarian budaya Longgo dan jamuan kuliner khas Gorontalo serta pagelaran tari-tarian dan tentunya mereka sambil menikmati istirahat berjemur,” ujar Fahmi.
Seperti diketahui, pemerintah kini memberikan kemudahan untuk masuknya kapal pesiar dan yacht yang membawa wisatawan mancanegara untuk berlibur ke Indonesia. Untuk mendukung langkah itu, pemerintah pun kini menyediakan 18 pelabuhan sebagai pintu keluar dan masuk kapal pesiar di Indonesia.
“Perpres No 105 Tahun 2015 yang dikeluarkan Presiden Jokowi ini diberlakukan untuk mempermudah kapal pesiar dan yatch asing yang membawa wisatawan mancanegara untuk masuk ke wilayah perairan Indonesia. Ini untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia yang tentunya akan menambah devisa bagi Indonesia,” ungkap Asisten Deputi Wisata Alam dan Buatan Kemenpar, Azwir Malaon.
Lebih lanjut dijelaskan Azwir, selain memberikan kemudahan masuk keperairan Indonesia, Perpres 105 Tahun 2015 juga mengatur kemudahan untuk pengurusan dokumen CIQP (Custom, Immigration, Quarantine, Port).
“Kemudahan mengurus dokumen CIQP di 18 pelabuhan juga akan dipermudah, sehingga dengan kebijakan ini bisa akan meningkatkan kunjungan kapal pesiar dan yacht ke Indonesia yang kita prediksi bisa mencapai 6.000 kapal pesiar dan yacht sehingga bisa mendatangkan devisa hingga 600 juta dollar AS pada 2018,” sebutnya.
Menpar Arief Yahya menyambut gembira rally perahu pesiar dari Australia itu. Atraksi maritim di Timur Indonesia itu “juara dunia”. Lembaga-lembaga pemeringkat dunia sudah berkali-kali menempatkan Labuan Bajo, Raja Ampat, Lombok, Derawan, dan sekitarnya itu sebagai langganan pemenang.
“Saya tidak khawatir soal atraksi wisata bahari kita di Indonesia Timur, banyak spot diving, snorkeling, dan pantai-pantai indah,” kata Menpar Arief Yahya.
Tinggal soal aksesibilitas dan amenitas yang perlu percepatan di sana. Akses itu terkait dengan pelabuhan laut, dermaga, marina yacht, infrastruktur jalan, bandara, dan sarana transportasi menuju ke sana. “Sedang amenitas itu terkait dengan fasilitas hotel, resto, cafe, convention hall, dan lainnya,” ujar Marketeer of The Year 2013 versi MarkPlus itu.