Sobat Mapala |
Pada dasarnya, solo traveling pun tidak jadi masalah, tapi saya tidak pernah mencoba solo traveling. Bagi saya jauh lebih seru traveling bersama teman-teman.
Terkadang untuk mencari teman traveling itu tidaklah mudah. Seperti saya yang berpikir traveling bersama teman itu agak ribet, karena saya harus menyesuaikan jadwal libur atau cuti dengannya.
Sebenarnya teman traveling tidak harus yang kita sudah kenal sebelumnya.
Saya pernah mengikuti trip gabungan beberapa waktu lalu. Di trip gabungan, kita bisa lebih mengenal banyak orang dengan hobi yang sama.
Bahkan saya bertemu orang-orang diperjalanan, yang hingga kini masih terus saling kontak, bahkan saling berkumpul untuk sekadar ngopi bersama.
Teman traveling saya cowok semua. Empat cowok dengan karakter berbeda. Saat traveling bersama mereka, semua beban terasa hilang. Selalu ada canda tawa diantara kami.
Ini alasan kenapa sesekali kita para cewek harus coba traveling bersama cowok-cowok.
1. Cowok bisa menjadi pelindung bagi para cewek.
Traveling bersama cowok itu sangat membantu, membuat saya merasa lebih aman. Terutama dari orang-orang iseng di jalanan.
Pengalaman saya saat berada di stasiun atau di terminal, banyak sekali laki-laki semacam preman yang selalu mengganggu.
Saat saya bepergian bersama teman-teman cowok, tak ada preman-preman yang berani menggoda. Maklum, teman-teman traveling saya tak kalah garangnya dengan preman-preman itu.
Saat saya lelah atau sakit dan tidak kuat untuk antre tiket, mereka akan selalu ada untuk membantu, bahkan meski harus berdiri dengan hitungan jam.
Hal-hal kecil seperti inilah yang sangat membantu.
2. Cowok itu simpel.
Coba kalian perhatikan betapa simpelnya cowok-cowok ketika akan bepergian. Dilihat dari bawaannya saja sudah sangat jelas. Sedangkan para cewek selalu diributkan dengan hal-hal kecil.
Cowok hanya membawa barang yang benar-benar penting dan berguna saat traveling. Teman traveling saya bahkan ada yang hanya membawa kaos dan celana cadangan saja di ranselnya.
Saya akui memang cewek itu banyak sekali bawaannya. Mulai dari peralatan perawatan kulit pagi, perawatan kulit siang, perawatan malam, terpisah sendiri-sendiri. Belum lagi, 3 baju cadangan untuk 1 hari, dimana para cowok biasa memakai 1 kaos yang sama seharian.
‘Ini buat apa, kalau nggak penting nggak usah dibawa. Bikin penuh tas aja!’
Begitulah mereka saat merecoki saya yang sedang berkemas.
3. Mereka punya fisik yang lebih kuat dibanding cewek.
Mereka selalu bersedia memberikan tempat kosong di ranselnya, untuk beberapa barang bawaan saya. Meskipun terkadang didalam hati mungkin menggerutu, tapi mereka tak pernah menolak saat saya meminta tolong.
Saat perjalanan ke Lombok beberapa waktu lalu, kami menyewa sepeda motor untuk keliling Lombok. Beruntung saya pergi bersama teman-teman cowok. Mereka yang mengendarai motornya dan saya yang dibonceng.
Bayangkan betapa capainya kalau mereka tidak ikut.
4. Cowok mudah beradaptasi.
Kebanyakan wanita itu pemilih, dalam hal apapun, sehingga lama menyesuaikan diri di lingkungan baru.
Para cowok cenderung simpel dan tak memikirkan hal-hal tidak perlu, itu yang membuat para cowok lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan. Selain itu cowok tak neko-neko.
Pengalaman saya dari segi makan. Cowok saat lapar, dia tidak akan memilih mau makan apa. Mereka akan menerima makanan apa saja yang dimasak untuknya.
Saat bepergian ke tempat-tempat yang jauh dari keramaian, biasanya saya dan teman-teman cowok membawa bekal bahan makanan untuk di masak.
Saat saya masak nasi yang gosongpun, mereka masih mau menghabiskannya.
5. Fotografer dadakan.
Beruntung sekali memiliki teman-teman traveling cowok, karena mereka jarang ikut-ikutan narsis atau banyak minta difoto.
Seperti saya yang selalu menjadi model saat traveling bersama mereka, dan lucunya mereka selalu protes saat saya memposting foto-foto kami, karena hampir semua koleksi foto perjalanan kami berisi pose-pose ajaib saya.
6. Cowok itu tidak mudah panik dan selalu bisa menjadi penenang yang baik
Saya pernah ketinggalan kapal untuk menyeberang ke Gili Trawangan.
Saya langsung panik karena tiket tidak bisa direfund. Dengan kalemnya mereka hanya berucap,’ya sudah kita beli lagi aja,’ dan seketika hilanglah segala kepanikan saya.
Belum lagi saat kami semua tersesat ke bukit-bukit saat traveling di Lombok. Saya panik karena jalannya sepi dan naik turun dan cowok-cowok itulah yang menghilangkan kepanikan saya dengan cepatnya memutuskan untuk kembali memutar arah.
Mereka memang cepat tanggap dan cekatan