Putri Aceh ini masuk nominasi penghargaan lingkungan internasional, Whitley Awards |
PLH Indonesia - Farwiza Farhan, putri asal Aceh dipilih antara tujuh finalis yang bakal menerima penghargaan dan hadiah Whitley Awards senilai 35.000 poundsterling (Rp650 juta) untuk mendanai projek pelestarian hutan di kawasan ekosistem Leuser.
Menurut sumber, Farwiza Farhan dipilih atas kontribusinya dalam meluncurkan Gerakan Rakyat Aceh Menggugat (GeRAM) yang menggugat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) membatalkan Qanun Rencana Tata Ruang Wilayah atau RTRW Aceh pada Januari lalu.
Penghargaan yang dijuluki sebagai “Green Oscars” tersebut diikuti dari 130 pelamar dari seluruh dunia yang bergerak di bidang lingkungan dan dihadiri oleh para pakar dan aktivis lingkungan sedunia.
Sebelumnya, Farwiza dan beberap aktivis lingkungan Aceh lainnya turut mendapat sumbangan dari aktor peraih penghargaan Oscar 2016, Leonardo Dicaprio sebanyak US$3.2 juta atau setara Rp.44 miliar untuk pemeliharaan keberlansungan Ekosistem Leuser.
Sumbangan tersebut dibuat melalui yayasan yang dibentuk oleh dirinya, Leonardo Dicaprio Foundation (LDP) yang bergerak di bidang pelestarian kanekaragaman hayati dan lingkungan.
Farwiza adalah co-founder dari Hutan, Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA), sebuah LSM yang bertujuan untuk melindungi keberlanjutan jangka panjang di wilayah hutan di Aceh.
Jika terpilih sebagai pemenang, menurut The Jakarta Post, Farwiza berniat untuk memanfaatkan uang dari hadiah tersebut untuk melanjutkan projek pemberdayaan masyarakat di bidang pelestarian lingkungan dan advokasi gerakan gugatan rakyat terhadap kebijakan lingkungan dari Pemerintah yang selama ini belum mengakomodir kawasan strategis penyelamatan lingkungan hidup di Aceh.
Upacara penghargaan dijadwalkan akan diselenggarakan pada tanggal 27 April di London dan Farwiza direncanakan akan memberikan sambutan tentang proyek Gugatan Rakyat “GERAM” yang diinisiasikan oleh dirinya berserta beberapa aktivis lingkungan lainnya
smbr http://www.acehtrend.co/