Pesta Teluk Ambon 2015: Gemerlap Eksotik Maluku |
PLH Indonesia - Festival yang rutin digelar setiap tahun ini mencoba mengulang kesuksesanya kembali. Pesta Teluk Ambon 2015 dihelat di Desa Amahusu, Tirta Kencang, Kota Ambon pada 27-30 September 2015. Tema yang diangkat di tahun ini adalah "Gemerpap Eksotik Maluku". Acara yang digelar Pemerintah Daerah Maluku ini didukung oleh Kementerian Pariwisata dengan menggelar aneka kegiatan yang menarik disaksikan mulai dari perlombaan perahu tradisional hingga musik hawaiian dan pemilihan Puteri Bahari.
Sebanyak 9 mata lomba seru mewarnai Pesta Teluk Ambon ke 10 tahun 2015, diantaranya adalah: lomba Arumbai Manggurebe, Volly Pantai, pemilihan Putri Bahari, Lomba Perahu Semang, Lomba Mancing Tradisional, Festival Tari Bahari, Festival Hawaian Band, Lomba Renang Estafet, dan Lomba Sapu Laut.
Berikut jadwal kegiatan Pesta Teluk Ambon.
Lomba Arumbai Manggurebe: Senin 28 September 2015, diikuti 11 regu terdiri dari Desa Itawaka, Desa Noloth, Desa Haria, Desa Sirisori, Desa Pia, Desa Iha-Luhu (SBB), Desa Porto 2 regu, Kabupaten Kepulauan Aru, Desa Seilale, Desa Amahusu dan Desa Latuhalat, dengan menempuh jarak (start) dari Desa Amahusu (mulai pukul 10.00 WIT) hingga finish di Jembatan Merah Putih (Galala).
Pertandingan Volly Pantai: Senin 28 September 2015 pukul 16.00 WIT di pantai Sopapei, Desa Suli, diikuti oleh 21 regu yang berasal dari pulau Ambon dan Kepulauan Aru.
Lomba Mancing Tradisional: Selasa 29 September 2015 pukul 14.00-17.00 WIT, bertempat di pantai Amahusu sampai dengan Negeri Hative Kecil, diikuti sebanyak 100 regu dengan peserta dari pulau Ambon dan kabupaten Kepulauan Aru.
Pemilihan Putri Bahari: Senin 28 September 2015 pukul 16.00 WIT di Hotel SwissBel.
Lomba Perahu Semang Pria: Selasa 29 September 2015 pukul 08.00 WIT dengan start dari pantai Wailette, Hative Besar sampai dengan Tapal Kuda, Air Salobar, diikuti 68 regu dari Pulau Ambon, Desa Noloth, Pulau Nusalaut, Desa Haria, Kabupaten SBB dan Desa Itawaka,
Lomba Renang Estafet: Rabu 30 September 2015 pukul 16.00 WIT dengan start dari Tanjung Martafons dan berakhir di Desa Galaka, diikuti sebanyak 21 regu (1 regu terdiri dari 2 orang) yang pesertanya berasal dari kota Ambon dan kabupaten SBB.
Festival Hawaian Band: Rabu 30 September 2015 pukul 16.00 WIT di Gong Perdamaian, diikuti sebanyak 80 peserta.
Lomba Tari Bahari: Rabu 30 September 2015 pukul 16.00 WIT di Gong Perdamaian.
Lomba Sapu Laut Pulau Ambon: Sabtu 26 September 2015 pukul 10.00 WIT, diikuti 7 desa dan kelurahan, yatu: Desa Amahusu, Desa Negeri Lama, Desa Galala, Desa Hunuth, Kelurahan Benteng, Kelurahan Pandan Kasturi dan Kelurahan Batu Merah, yang berlangsung di pesisir Teluk Ambon.
Penonton yang menyaksikan Pesta Teluk Ambon 2015 meruah melihat keseruan lomba perahu semang (bercadik). Lomba balap perahu di laut tersebut menampilkan perempuan mengenakan pakaian tradisional Maluku. Ada juga lomba perahu tradisional manggurebe arumbae, yaitu balap mendayung perahu yang ditunggangi 30 lelaki.
Dalam sambutannya, Esthy Reko Astuty, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, mengutarakan bahwa Pesta Teluk Ambon merupakan kegiatan yang dapat turut mengingatkan masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan alam bahari dan kebudayaan lokal. Acara rakyat ini juga menjadi sebuah media dari bentuk keharmonisan masyarakat di kawasan Teluk Ambon.
Di sisi lain acara yang telah digelar untuk kesepuluh kalinya itu juga mampu menggerakkan roda ekonomi masyarakat sekitar dimana berdampak terhadap pertumbuhan sektor lainnya yang saling berkaitan signifikan termasuk juga infrastruktur di daerah.
Acara Pesta Teluk Ambon sendiri yang telah bergilir rutin setiap tahun dilatari keinginan mempomosikan kekayaan alam dan budaya Ambon ke dunia. Itu juga karena Ambon memiliki tempat istimewa dalam perjalanan sejarah Indonesia dan dunia. Ambon dikenal dunia sebagai salah satu pusat penghasil rempah-rempah terbesar Nusantara dan bahkan naturalis Alfred Russel Wallace menuliskan dalam perjalanannya ke Ambon pada 1857, 1859, dan 1860.
Pulau Ambon terletak di Kepulauan Maluku, di selatan Pulau Seram. Kota Ambon sendiri merupakan ibu kota Provinsi Maluku. Meski sempat mengalami konfik lokal namun kini Ambon sangat aman dan nyaman sebagai tujuan wisata.
Beberapa tempat yang sering dikunjungi di Ambon di antaranya adalah: Patung Pattimura di Lapangan Merdeka, Tugu Dolan di Kudamati, Tugu Trikora di Urimesing, Patung Franciscus Xaverius di Batumeja, Rumphius, monumen di Batu Meja, Namalatu Beach di Latuhalat, Natsepa Indah Beach di Natsepa, Santai Beach di Latuhalat, Pintu Kota di Airlow, Gong Perdamaian Dunia (World Peace Gong), dan Bunker VOC di Benteng Atas. Untuk menyambangi Ambon tersedia penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta) atau melalui Bandara Sultan Hasanuddin (Makassar) dan Bandara Sultan Babullah (Ternate).