Saturday, June 15, 2013

Penipisan Ozon, Siapa Peduli?

ely
Ely Nugrahin ST
Kasi Program dan Evaluasi Direktorat Pengelolaan Air dan Limbah BP Batam
SIAPA peduli ozon? Saat situasi negara ini tak menentu,elit politik sibuk dengan kepentingannya sendiri, masyarakat terus berkonflik dan mahasiswa makin getol berdemo, tampaknya tak ada waktu untuk bicara ataupun sekadar mengingat ozon, yang berada nun jauh di atas bumi.
Padahal, dampak menipisnya lapisan ozon bisa menimbulkan masalah besar bagi kesehatan manusia. Kanker kulit, kerusakan mata, ataupun perubahan sistem kekebalan tubuh, adalah dampak yang bisa ditimbulkan akibat penipisan lapisan ozon.
Ozon sendiri merupakan molekul tipis sederhana yang terdiri dari tiga atom oksigen dan merupakan bagian kecil dari atmosfir. Begitu tipisnya, sehingga jika semua ozon di atmosfir dikumpulkan sampai ketinggian 60 km dari permukaan bumi, maka akan terbentuk lapisan gas yang tebalnya hanya 3 mm dengan berat sekitar 3000 juta ton. Sebagian besar lapisan ozon berada di stratosfer, sekitar 18 – 45 km dari permukaan bumi.
Lapisan ozon ibarat penyaring atau peneduh raksasa, yang melindungi tanaman, hewan, termasuk manusia dari radiasi ultraviolet B(UV-B) berbahaya yang dipancarkan matahari ke permukaan bumi.
Tanpa keberadaan ozon rasanya kehidupan indah di  bumi ini tak akan pernah terjadi. Pasalnya lapisan ozon berfungsi mencegah radiasi langsung UV- B yang mematikan untuk mencapai bumi dan mencegah kira-kira 70-90 persen bagian ultra violet yang tidak terlalu merusak.
Nah, apa yang terjadi bila lapisan ozon mengalami kerusakan atau penipisan? Yang pasti akan menjadi ancaman serius bagi semua kehidupan di muka bumi. Penelitian yang dilakukan setiap penipisan 10 persen dari lapisan ozon dapat menyebabkan kenaikan 20 persen radiasi ultra violet yang ditumpahkan ke permukaan bumi melalui gelombang-gelombang panjang yang membahayakan.
Kerusakan yang terjadi di bumi karena radiasi UV-B tergantung pada jumlah ozon atmosfir yang berfungsi sebagai penyaring, sudut matahari di langit dan awan sebagai penutup. Daerah tropis sebenarnya termasuk yang sedikit mengalami dampak penipisan ozon, namun bukan berarti daerah tropis aman dari radiasi UV-B yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Dampaknya bagi Kesehatan Manusia
Berbagai masalah kesehatan dapat timbul akibat penipisan lapisan ozon di atmosfir, misalnya berubahnya sistem kekebalan yang berdampak pada menurunnya kehasilgunaan program vaksinasi. Vaksin yang disuntikkan ke dalam kulit yang terkena radiasi ultra-violet akan memunculkan sel lain selain sel pembuat  antibodi,yang disebut sell afektor T. Sel-sel T akan menekan sel antibodi dan biasanya mencegah tubuh menolak zat-zat penting, seperti protein tubuh serta akan mencegah tubuh untuk mengenal vaksin, sehingga tubuh tidak memproduksi antigen sebagai pertahanan dan tidak mengenal kapan harus mengembangkan kekebalan atas penyakit.
Akibatnya, berkembanglah kanker kulit dan muncul pula sejumlah penyakit karena infeksi. Jenis penyakit yang akan timbul akibat tekanan terhadap respon kekebalan yang disebabkan tingginya radiasi UV-B antara lain kulit, campak, herpes, malaria, leishamaniasis. TBC, kusta dan infeksi jamur, seperti candidas.
Selain itu, penapisan lapisan ozon juga dapat menimbulkan kerusakan pada mata, penelitian dari US Environmental Protection Agency pada tahun 1985 memperkirakan bila terjadi penipisan ozon sebesar  1 persen saja, maka akan terdapat tambahan sekitar 100 ribu sampai 150 ribu kasus katarak yang kebutaan.
Katarak dan kebutaan memperkiraan akan meningkat bila penipisan lapisan ozon berlangsung terus, karena mata tidak seperti kulit yang sebagian bisa menyesuaikan diri  dengan menjadi lebih tebal dan lebih coklat.
Masih ada lagi dampak yang patut menjadi keprihatinan kita semua. Selain efeknya menggangu kesehatan manusia, penipisan lapisan ozon pun berpengaruh besar bagi kehidupan lainnya. Tanaman akan menjadi kerdil pertumbuhannya,tanaman budidaya akan menurun dan hutan-hutan akan rusak.
Di laut, diperkirakan radiasi akibat UV-B yang menembus lapisan ozon berakibat lebih parah. Anak-anak ikan, udang, dan kepiting akan mengalami kerusakan dan kematian. Populasi plankton yang menjadi jaringan makanan hewan laut akan menurun radiasi akibat UV-B yang menembus lapisan ozon berakibat lebih parah. Anak-anak ikan, udang, dan kepiting akan mengalami kerusakan dan kematian. Populasi plankton yang menjadi jaringan makanan hewan laut akan menurun  kapasitasnya.
CFC si Perusak
CFC banyak digunakan karena sifatnya yang stabil dengan toksisitas rendah dan tidak mudah terbakar. Karena CFC mempunyai sifat kimia dan fisika yang cocok untuk bahan pendingin, pelarut dan isolator panas, bahan ini banyak dipakai oleh industri lemari pendingin, air conditioner, gas pendorong (spray), pembersih dan plastik foam, serta bahan pemadaman kebakaran. Seandainya bahan ini terlepas ke atmosfer, dengan fenomena transportasi atmosfer bahan ini akan terangkat dan terdifusi ke lapisan stratosfer. Di lapisan ini, gas tersebut akan terdisosiasi oleh radiasi ultraviolet dari matahari dan teruraii menjadi gas klorin yang sangat aktif merusak ozon.
Melindungi Lapisan Ozon
Dalam hal penghapusan BPO (bahan perusak ozon) kita memang sangat tertinggal, karena memang ada kendala di pendanaan dan status kita sebagai negara konsumen bahan-bahan perusak ozon. Tetapi upaya pemerintah sangatlah baik, pada tahun 2007 pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 33/M-IND/PER/4/2007 ”Tentang Larangan Memproduksi Bahan Perusak Lapisan Ozon Serta Memproduksi Barang Yang Menggunakan Bahan Perusak Lapisan Ozon”.
Yang isinya : Larangan memproduksi BP0 (Bahan Perusak Ozon), Dilarang menggunakan BPO pada produksi AC (Air Conditioning) yang digunakan dalam ruangan dan kendaraan bermotor, lemari es rumah tangga dan pemadam api, penggunaan BPO untuk produksi foam, mesin pendingin dan aerasol hanya diperolehkan sampai 30 Juni 200, Mulai 1 Juni 2008,BPO hanya boleh untuk kegiatan pemeliharaan dan perawatan (servicing), CFC dan Halon yang didaur ulang boleh dipergunakan untuk pemeliharaan barang yang sistem kerjanya menggunakan CFC atau halon, Barang baru yang menngunakan bahan non-BPO wajib menggunakan logo.
Dengan terbitnya peraturan menteri beberapa tahun yang lalu tersebut pemerintah berharap kita semua sadar akan bahaya penggunaan CFC atau yang sejenisnya.
Jadi ingatlah, menipisnya lapisan ozon bukan sebagai masalah global negara lain ataupun masalah pemerintah saja. Tapi menjadi masalah bersama yang jika dibiarkan akan sangat berbahaya. Juga pada diri kita sendiri. Setuju?
Semoga teman2 plh Indonesia, dapat membaca postingan ini, trim's before
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments
Item Reviewed: Penipisan Ozon, Siapa Peduli? Rating: 5 Reviewed By: Awaluddin Ahmad