Monday, July 1, 2013

Hati Pohon, Hati Manusia, Hati Bumi

Assalamualaikuuuum…..
halo plh Indonesia, salam kenal dari kami cimbniaga

aduuuh…, temen-temen plh Indonesia tulisannya keren semua, jadi minder saya . . .
mumpung baru belajar, saya nulis yang ringan dan lucu saja laah…
okeee, here we go…., begini ceritanya sodara-sodara….

Pemikiran ini saya dapat waktu saya lagi di kebun, yaah saya sebagai mahasiswa pertanian dan bermimpi ingin punya kebun sendiri, jadi sejak semester 3 yang lalu saya sudah membiasakan diri untuk terjun kelapangan. Waktu itu siang bolong sekitar jam 13:00, “breaking time… buat para petani dan sekitarnya”.


Diantara sejuknya pepohonan dan indahnya canda tawa, sebatang dua batang tembakau habis sudah…
kemudian beberapa orang tua dan teman-teman saya segera pulang untuk istirahat, jadi tinggal saya sendiri dah (kasian banget), saat sendiri itu saya sempat memandang kondisi dan suasana disekitar kebun, indah sekali rasanya…. lalu saat memandang pepohonan saya terpaku, dan mulai muncul sedikit renungan…

Teringat waktu ada kasus tanaman yang diindikasi sebagai bahan narkoba, tanaman itu dibakar semua sampai jadi abu…, kalau mau berpikir sejenak, sebenarnya apa yang salah dari tanaman itu? tanaman itu hanya tumbuh sesuai dengan siklus hidupnya, manusia lah yang menyalah gunakan, dan tanaman itu yang jadi korban. kalaupun dengan alasan untuk kepentingan keamanan seperti penyalah gunaan, kan tidak harus dimusnahkan semua. Khusus untuk para peneliti, boleh mengambil daun atau tunasnya untuk dibudidayakan secara In Vitro dan diteliti, barangkali tanaman itu bisa bermanfaat untuk hal yang lain, seperti ganja yang bisa digunakan sebagai obat bius, benar-benar gak punya hati ya manusia, nanti kalau tanaman itu sudah musnah dari muka bumi, baru pusing daah…

Larut dalam lamunan diantara pepohonan, terbesit lagi satu pemikiran yang agak ngawur sih, mengingat kejadian diatas, sepertinya hati manusia butuh diademkan lagi, biar bisa perfikir dengan baik, setidaknya lamunan ini sedikit menyinggung keterkaitan antara Hati manusia dan Pohon :

1. Pohon tidak pernah Bohong
Coba teman-teman lihat, pohon kalau dikasi pupuk, dirawat dengan baik, pohon itu akan tumbuh menjulang dan lebat, memberikan kesejukan dan keindahan, tapi kalo pohon itu ditempel poster dan dipaku, kekurangan air, dan nutrisi, pohon itu akan berguguran daunnya, warna daun juga pucat dan banyak ranting yang patah. Pohon tidak pernah bohong, saat kondisi lingkungan mendukung untuk tumbuh, dia akan tumbuh lebat tanpa ada pamrih sedikitpun, dia akan menunjukkan pada dunia kalau dia adalah mahluk yang indah dan nyaman untuk dinikmati. Beda sama anak kos ya….
X - “Bro, pinjem duit dong, 2 hari gak makan, usus gua lengket bro“,
Y - “waduh bro, gw aja minum air sehari segalon bro biar gak laper, lagi kere bro“
Padahal di ATM ada ratusan ribu, trus ngapain minum air sehari segalon? hwahahaahah

2. Pohon itu Pantang Menyerah
Coba bayangin teman-teman, hujan, panas, angin, petir…., sang pohon tetap berdiri menjulang dengan gagahnya, tidak peduli apapun gangguan alam itu, dia tetap berdiri menaungi siapapun dan apapun yang ada dibawahnya. itu bukan kebetulan kawan, itu adalah pohon, dan tidak ada mahluk lain yang bisa setegar itu kecuali pohon

3. Pohon itu Sabar
Kalo gak percaya coba teman-teman baca buku referensi apapun daah, mana ada pohon yang tumbuh dengan cepat? pohon cabe aja itungan bulan….
Pohon melakukan kegiatan pengambilan nutrisi dan air dari dalam tanah melalui akar, yang diteruskan ke Xylem dan Floem, dan diteruskan ke daun. Daun memproses nutrisi dibantu dengan cahaya matahari dan klorofil. Semua proses itu dilakukan dalam waktu yang lama. Diterpa panas, hujan, angin, petir, dan waktu, tapi pohon tidak pernah mengeluh, padahal tidak untuk pohon itu sendiri lho

4. Pohon itu Rela Berkorban
Teman-teman coba lihat pohon kaktus, kenapa kok kaktus gak punya daun? hayooo?
kaktus bukan gak punya daun teman-teman, duri pada pohon kaktus lah yang mengganti peran dari daun
Teman-teman coba lihat pohon jati, kenapa jati kalo pusim panas pada botak semua, berguguran daunnya?
itu karena pohon jati punya daun yang lebar, dan akan menyebabkan penguapan (evaporasi) yang berlebihan kalau musim panas tiba, dan akan menyebabkan pohon itu kekurangan air.
Dari kedua contoh diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pohon mengerti apa yang harus dilakukan saat kondisi alam berubah, mereka tidak takut untuk mengorbankan daunnya yang digugurkan ataupun daun yang berubah fungsi, agar tetap bisa tumbuh dan berkembang serta memberikan manfaat untuk dunia.
kalo manusia? kok jarang ya yang bisa begitu?

5. Pohon itu Setia
Mana ada sih pohon yang menghadap kebawah? hayoo?
semua tanaman selalu menjulang keatas, selalu mengarah pada cahaya. Biar ada genteng disitu, ato ada batu, triplek, kayu… pohon tetap tumbuh keatas, gak kesamping….
hal itu menandakan bahwa pohon punya pilihan dan apa yang menjadi pilihannya, dia akan setia dan dia perjuangkan sampai akhir hayatnya!
(jangan kayak saya, ada cewk cantik, ngepot braaay…..hehehe)

yaaah para ladies and gentlemen…
itu dia beberapa ranungan saya waktu dikebun. Pohon bukan mahluk sempurna seperti manusia, tapi pohon bisa memberi contoh yang berarti untuk kehidupan manusia. seperti kata om Albert :

Look deep into nature, and then you will understand everything better. (Albert Einstein)


Kalau dipikir-pikir… apasih untungnya “Nabung Pohon“, “Reboisasi“, ato apa lah…..
Gak bakal kaya raya daah, lebih enak jadi koruptor…. ya gak???
tapi koruptor tidak punya apa yang dipunyai orang yang peduli lingkungan, yaitu Ketenangan bathin
Karena itu mari kita bersama-sama berguru pada pohon, alam, dan lingkungan sekitar, tanggap dengan situasi, dan mengaplikasikan dikehidupan nyata kita dengan menanam Pohon dan menjaga kelestarian lingkungan sekitar kita, agar kita bisa bermanfaat (seperti pohon) untuk sepenggal atau lebih dari banyaknya kehidupan didunia ini.






Sekian dari saya Kawan-kawan plh Indonesia, maaf kalau ada yang kurang sopan atau apapun, intinya tidak bermaksud yang  jelek-jelek. See you next post dear . . .
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments
Item Reviewed: Hati Pohon, Hati Manusia, Hati Bumi Rating: 5 Reviewed By: Awaluddin Ahmad