Air Terjun - Sesuai namanya, Wih Terjun, adalah salah satu Kampung di Kecamatan Pegasing Aceh Tengah, Aceh, yang berarti Kampung Air Terjun, berada sekitar 22 kilometer dari pusat kota Takengon, ibu kota daerah itu.
Keindahan alam yang tersembunyi di Kampung Wih Terjun, akan memberikan kepuasan tersendiri bagi siapa pun yang menyambanginya. Masyarakat sekitar menamai Air Terjun Bur Bulet, dengan ketinggian 25 meter. Bur Bulet adalah nama Bukit dalam bahasa Gayo diartikan Bukit Bulat.
Biasanya masyarakat di daerah pegunungan ini memberikan nama gunung atau bukit sesuai dengan bentuknya. Bisa jadi Air Terjun Bur Bulet dinamai karena pegunungan tempat air terjun itu berasal tampak terlihat bulat.
Sayangnya, keindahan Air Terjun serta lanskap kawasan itu belum tersentuh pembangunan dari pemerintah daerah. Padahal air terjun ini menurut masyarakat, layak untuk dijadikan daerah kunjungan wisata.
Saat KompasTravel mendatangi langsung lokasi wisata itu, air terjun ini masih tampak alami tetapi belum terawat dengan maksimal. Demikian pemandangan alam sekitar yang masih hijau dan asri, sehingga memberikan kepuasan tersendiri bagi siapa pun yang berada disekitar lokasi.
Reje atau Kepala Desa Kampung Wih Terjun, Puasa, Minggu (21/2/2016) mengatakan, pihaknya berencana membangun tangga agar memudahkan masyarakat menuju lokasi itu.
"Sebagian dana desa akan kita anggarkan untuk mengembangkan lokasi wisata itu. Namun itu saja tidak cukup, perlu juga dukungan anggaran atau bangunan fisik dari pemerintah Aceh Tengah," kata Puasa.
Puasa atau akrab disapa Zeki ini juga memaparkan, sejak tahun 2012, Bupati Aceh Tengah kala itu telah melihat langsung air terjun tersebut. Bahkan sejumlah ibu-ibu pejabat beberapa periode juga telah menyaksikan keindahan alam di kampung itu, namun tetap saja tidak ada pembangunan untuk mengembangkan lokasi wisata air terjun itu.
"Saat konflik Aceh, air terjun ini sudah tidak lagi menjadi perhatian. Namun sekarang masyarakat sekitar sangat membutuhkan pembangunan berkelanjutan untuk lokasi wisata Wih Terjun," ujar Zeki.
Apabila pengembangan lokasi wisata ini dilakukan pemerintah daerah, tambah Zeki, paling tidak masyarakat memiliki aset kampung, yang pengelolaannya dapat dilakukan oleh masyarakat, utamanya pemuda setempat.
Penulis : Kontributor Takengon, Iwan Bahagia
Editor : I Made Asdhiana