Thursday, February 25, 2016

Menengok Peninggalan Perang Dunia II di Pulau Subi Kecil - Natuna

Banyak Peninggalan Perang Dunia II di Pulau Subi Kecil
Natuna yang dikenal kaya akan sumber daya alam minyak bumi dan gas, ternyata menyimpan histori yang masih kental dimasa perang dunia II, diantaranya adalah Pulau Subi Kecil. 

Pulau Subi Kecil adalah pulau terluar masuk dalam wilayah Kabupaten Natuna Provinsi, Kepulauan Riau, yang terletak pada 3° 1' 51 LU, 108° 54' 52 BT atau bagian dari Laut China Selatan yang berbatasan dengan negara Malaysia bagian timur. 

Pulau Subi Kecil, kini dihuni sekitar 1.000 jiwa, dengan mayoritas penduduknya adalah nelayan dan petani. Dimasa perang dunia II, pulau ini sempat direbut beberapa negara penjajah, diantara Portugal, Belanda dan Jepang. 

Peninggalan penjajahan di Pulau Subi Kecil mengingatkan penduduk setempat pada masa-masa mempertahankan kemerdekaan. Namun kini pulau ini belum tersentuh pembangunan yang memadai. Pada masa penjajahan Portugal, masih menyisakan meriam-meriam diantara rumah penduduk. Sementara pada penjajahan Belanda masih diabadikan marcusuar dan penjajahan Jepang adanya peninggalan Air Strip eks Jepang.

Maat, 60, warga Subi mengaku, pembangunan landasan pacu dimasa penjajahan Jepang, tidak terhitung jumlah penduduk setempat dilibatkan sebagai pekerja rodi. Kini lokasi lokasi peninggalan sudah menjadi tempat pemukiman warga. 

Mantan Kepala Desa Meliah Kecamatan Subi ini mengaku, warga hanya mengandalkan pendapatan sehari hari dari hasil nelayan, sebagian kecil adalah petani cengkeh dan kelapa. 

"Cara kehidupan di sini masih sangat tradisional. Kadang-kadang beberapa produk makanan  masih dari Malaysia, harganya jauh lebih murah," tutur Maat. 

Mantan Camat Subi Erliansyah mengatakan, Pulau Subi Kecil saat ini hanya dihuni 1.000 jiwa penduduk. Pulau Subi Kecil sangat strategis dan didukung dengan faktor historis dan yuridis. Namun permasalahan kesenjangan ekonomi dan sarana pelayanan dasar belum terpenuhi.

"Pemerintah mestinya bersyukur dan berterima kasih kepada 1.000 penduduk di Subi Kecil. Tanpa mereka pulau itu kosong, sama halnya Pulau Sekatung di Kecamatan Pulau Laut sekarang," ujar Erliasyah. 

Saat ini Pulau Subi Kecil, kata Erliansyah, bisa dikatakan sangat rawan ancaman. Hanya ditempati kurang 10 personel gabungan, yakni tiga anggota pos polisi, tiga anggota Babinsa dan tiga anggota POS AL. Peralatan persenjataan tentu minim. Bahkan listrik hanya beroperasi beberapa jam pada malah hari.  

Pulau Subi Kecil saat ini adalah pusat pemerintahan Kecamatan Subi. Yang terdiri 8 Desa. Dan memiliki 23 pulau, baru 4 pulau dihuni, sementara 19 pulau masih kosong. Saat ini satu-satunya akses ke Pulau Subi adalah kapal perintis yang disubsidi pemerintah, dapat berlabuh di pelabuhan 11 hari sekali. 

Pulau Subi dapat ditempuh perjalanan dari pusat kabupaten sekitar 7 jam menggunakan kapal pompong nelayan. Sementara menuju Kalimantan sekitar 17 jam,. Perjalanan laut menuju Sematan, Malaysia, sekitar 8 jam. Sedangkan perjalanan laut menuju Tanjungpinang sekitar dua hari.

"Kesenjangan ekonomi di Subi sangat tinggi dengan sarana yang terbatas, demi mempertahankan pulau itu, mereka tetap menetap di sana," ujar Erliansyah.(arn/bpos)
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments
Item Reviewed: Menengok Peninggalan Perang Dunia II di Pulau Subi Kecil - Natuna Rating: 5 Reviewed By: http://awalinfo.blogspot.com/