PLH Silajara - Perlahan kapal kayu ini merapat di dermaga jinato. Dermaga cukup besar dan panjang. Anak anak pulau berkumpul menyambut kami. Mereka membawa sebuah motor pengangkut yang akan membawa barang kami.
 |
| Pulau Jinato Kepulauan Selayar |
Kepala Desa datang menjemput kami. Pak Abdullah namanya, ia salah seorang kepala desa Tauladan di Selayar. Pemandangan yang sungguh luar biasa tersaji dihadapan kami. Coral begitu terlihat jelas dengan areal yang cukup luas. Bahkan dibibir pantai Jinato ini berwarna kehijauan. Hanya sayang sampah kiriman berupa kemasan makanan dan mjnuman memenuhi beberapa bagian pantai.
Kami menyusuri jalan setapak berpasir putih. Ujung desa mulai terlihat. Kami ditampung di sebuah rumah besar milik kepala desa, semua rumah kayu besar bernuansa bugis.
Kebanyakan penduduk pulau ini adalah orang orang bugis Sinjai. Mereka sudah berada di pulau ini cukup lama. Pak Abdullah mengatakan bahwa ia dan ayahnya lahir di pulau ini, namun ia kurang tahu apakah kakeknya juga ketika ia kutanya tentang sudah berapa lama mereka menetap.
Jejeran perahu nelayan yang ada di pantai timur pulau ini sudah menjelaskan profesi penduduk pulau. Jumlah yang cukup banyak , dan jenis perahu yang modern.
 |
| Pulau Jinato Kepulauan Selayar |
Rumah rumah yang besar dan bagus menggambarkan keadaan ekonomi mereka yang cukup baik untuk ukuran sebuah desa nelayan. Saat melaksanakan sholat di mesjid mereka, cukup banyak yang mengenakan peci putih sebagai tanda mereka telah menunaikan rukun islam yang kelima .
Ada dua mesjid yang terdengar mengumandangkan azan shubuh ini. Saya seperti biasa melaksanakan sholat di mesjid yang bedada di sebelag barat. Kemungkinan mesjid yang satunya berada di pantai sebelag timur. Pemukiman berkonsentrasi di dua belah sisi pulau ini.
Sore kemarin saya menyempatkan main di pantai Timur, puluhan kapal yang cukup besar bersandar. Dua kapal bagan juga terlihat tak jauh di tepi pantai. Saat ini masih tergolong musim barat, maka mereka melabuhkan perahu mereka di Timur untuk mengjindari hantaman ombak musim barat. Meski demikian beberapa perahu masih tetap berjajar di pantai sebelah timur, karena ombak sudah tidak sekereras di puncak musim barat yang terjadi antara nopember hingga januari
Saya tidak sabar lagi untuk1 terjun ke laut yang jernih ini. Kita bisa melihat dengan jelas apa saja yang berada di dalam dasar laut. Dua anak nelayan yang tengah bermain sampan menemani sy bermain di laut . Airnya begitu segar, meski diantara kapal kapal nelayan namun tak ada tumpahan seperti umumnya.
 |
| Pulau Jinato Kepulauan Selayar |
Beberapa remaja tengah bermain takraw saat melintas pulang ke pantai barat. Rumah pak kades berada di sisi sebelah barat. Saya mohon ijin mandi di sumur milik jagawana. Mereka dari kementerian kehutanan yang menjaga Taman Nasional Taka Bonerate, dan jinato ini adalah salah satu kawasan inti Taman Nasional.
Air tawar yang segar langsung terasa. Data mnikmati air tawar yang melimpah ini sepuasnya. Seorang petugas mengerti keinginan kami saat memperhatikan buah kelapa di halaman rumah dan kantor mereka. Seorang tiba membawa jolok, tadinya saya pikir mereka akan memanjat. Beberapa buah segera berjatuhan, dan saya menikmati lagi segarnya air kelapa yang baru dipetik ini.
Saat minum air kelapa saya melihat seorang petugas mengambil perlatan snorklingnya, ia nampak tergesa menuju pantai. Ia masih sempat menjawab pertanyaan saya tentang tujuannya. Ia menunjuk beberapa bagan kapal ikan yang tengah berlabuh, ia khawatir jangkar jangkar kapal akan merusak karang yang baru ia tanam. Ya transplantasi atau penanaman karang sudah bisa dilakukan di pulau ini .
 |
| Pulau Jinato Kepulauan Selayar |
Karang karang yang kami tanam baru berusia sekitar 2 minggu dan akan butuh waktu 2 tahun agar karang itu dapat tumbuh dengan baik. Tak jauh dari rumah jaga wana tepatnya di sebuah sekolah nampak warga bergerombol. Saya mengenai sekelompok pria yang mereka kerumuni. Mereka adalah rombongan kami kemari. Mereka1 dijadwalkan akan memberikan hiburan kesenian pada swkitar 39 turis mancanegara yang akan mampir ke pulau ini.
 |
| Pohon Kelapa Unik di Pulau Jinato Selayar |
Mereka dengan lincah memainkan kulit bundar yang terbuat dari rotan ini. Mereka membentuk lingkaran, mentioned bola raga kepada satu sama lain, lalu mereka berpegangan dab membuat menara manusia dengan tetap memainkan bola raga arau takraw di kaki mereka.
