Sejauh mata memandang di sudut-sudut Kota Batam terhampar jalan-jalan lebar. Kota Batam saat ini sedang gencar-gencarnya meningkatkan pembangunan infrastruktur terutama jalan raya.
Lihat saja jalan-jalan seperti Pelita, Batam Center, Sungai Panas. Jalan ini terus dibangun siang dan malam.
Hasilnya, terbentang jalan lima lajur, dua jalur. Capaian ini mengundang decak kagum tidak hanya warga Batam bahkan di luar Kota Batam.
Tidak saja jalan, perbaikan gorong-gorong juga digarap serius. Tidak saja menghilangkan macet, harapannya juga melenyapkan banjir.
"Sekarang Batam jalannya memang bagus dan lebar," ujar seorang warga Batam, Adi.
Perubahan pesat ini telihat dalam dua tahun belakangan.
"Sepertinya (Batam) kita tinggalkan sebentar saja sudah berubah," kata seorang warga Karimun, Idam.
Siapa di balik perubahan drastis infrastruktur ini? Dia adalah Haji Muhammad Rudi SE MM. Walikota Batam yang sudah lama berambisi mengubah wajah Kota Batam menjadi kota mentropolitan sejak lama.
Bahkan ketika masih menjabat Wakil Wali Kota Batam, Rudi sudah konsen mengembangkan infrastruktur.
Jalan di Batam Sudah Lebar "No Macet, No Kabel Melintang" |
Itu semakin dibuktikan Rudi, ketika ia memegang tampuk kekuasaan di Batam. Suami dari Marlin Agustina yang pernah menjadi seorang anggota Polri itu, langsung menggeber infrastruktur pada awal masa jabatannya.
Gebrakan Rudi itu sudah mulai terlihat dalam setahun menjabat. Untuk mewujudkan mimpinya itu, bagi Rudi memang tidak gampang. Tidak bisa serta merta.
Rudi juga perlu dukungan sejumlah pengusaha, tokoh masyarakat, serta ormas untuk mencapai keinginannya.
Tidak mudah memang bagi seorang Rudi mengejawantahkan ambisnya itu. Ia mendapat tantangan-tantangan dari sejumlah pihak.
Namun pelan tapi pasti, Rudi dapat mengatasi berbagai rintangan itu. Upaya menyelesaikan permasalahan lahan berjalan mulus.
Jalan di Batam Sudah Lebar "No Macet, No Kabel Melintang" |
Bangunan-bangunan di tepi jalan dipaksa minggir. Tak terkecuali bangunan hotel, rumah warga, lahan tempat ibadah, kios-kios pedagang dan bangunan lainnya. Terutama lahan dan bangunan yang masuk dalam tata ruang Kota Batam.
Rudi punya mimpi Batam tidak jauh-jauh ketinggalan dengan kota besar bahkan negara tetangga. "Saya ingin jalannya kualitas kelas satu, tahan sampai anak cucu," ujar Walikota Batam kepada Batamnews.co.id beberapa waktu lalu.
Tidak saja mengurai kemacetan, pembangunan infrastruktur sudah ditargetkan memberikan kesan terhadap estetika kota. Terutama di mata wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman).
"Ini ada wujud dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)," ujar Rudi baru-baru ini.
Rudi menyadari, sektor industri semakin tak bergairah. Sejumlah industri tutup, pengangguran bertambah. Salah satu jalan, beralih ke industri pariwisata.
"Biar orang nyaman ke Batam," katanya.
5 lajur
Ruas jalan yang dikerjakan cukup panjang. Di antaranya di kawsan Lubuk Baja dan Batam Kota. Jalan-jalan tersebut kini mulus. Tak ada lagi macet.
Bahkan saking lebarnya, cenderung terlihat lengang. Rincian jalan yang dilebarkan diantaranya:
Seperti di ruas jalan simpang Kawijaya-simpang lippo-simpang Telkom pelita panjangnya 1,5 km dengan dua jalur masing 3 lajur parit dan pedestrian. Simpang Kawijaya-Hotel Allium-Hotel Nantonga sepanjang 800 meter dengan dua jalur masing-masing 3 lajur.
Lalu ruas jalan Planet-the Hills Hotel sepanjang 800 meter, sekarang dua jalur masing-masing 3 lajur, Simpang BNI- Bundaran Madani sekarang sudah 2 jalur, masing-masing ada yang 4 lajur atau 5 lajur.
Simpang under pass-Irinco sepanjang 1,4 km dengan dua jalur masing-masing 3 lajur. Simpang BNI ke simpang BNI sepanjang 1,5 km dengan dua jalur masing-masing 2 lajur. Simpang KDA menuju simpang RS Elizabeth sepanjang 600 meter dengan 2 jalur masing-masing 2 lajur.
Terakhir simpang Baloi center menuju Hotel Harmoni sepanjang 1,5 km dengan dua jalur masing masing 3 lajur.
Kemudian ruas jalan simpang kabil-Mesjid Agung sepanjang 3,6 km dengan dua jalur masing-masing 5 lajur. Simpang apartemen Harmoni-Irinco-Lubukbaja sepanjang 1,4 km dengan dua jalur masing-masing berbeda lajur, ada yang 2 lajur dan ada yang 3 lajur.
Simpang Baloi center- Polsek Lubukbaja sepanjang 1,5 km dengan dua jalur masing-masing tiga 3 lajur dan terakhir simpang baloi center-kampung nelayan sepanjang 600 meter dengan 2 jalur masing-masing 2 lajur.
Jalan di Batam Sudah Lebar "No Macet, No Kabel Melintang" |
Wisman naik
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Riau (Kepri), Zulkifli jumlah wisman ke Kepri dari Januari-Oktober sudah mencapi 2.095.221 kunjungan atau naik 23,22 persen dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah 1.700.349 kunjungan.
Dari data tersebut diperoleh untuk Kota Batam, 1.498.754 kunjungan atau 71,53 persen menyumbangkan kunjungan terbanyak ke Kepri, disusul Bintan 414.015 kunjungan.
Selama bulan Januari-Oktober 2018, wisman berkebangsaan Singapura tercatat sebanyak 1.006.726 kunjungan. Jumlah kunjungan terbanyak kedua adalah wisman berkebangsaan Malaysia.
Jumlah kunjungan wisman berkebangsaan Malaysia sebesar 247.832 kunjungan atau 11,83 persen dari total kunjungan ke Kepulauan Riau selama Januari-Oktober 2018.
Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) merasakan manfaat pelebaran jalan di Batam. Terutama untuk wisatawan yabg datang ke Batam.
Tak ragu
Ketua Asita Batam Andika Leam mengatakan, semenjak pelebaran jalan pihaknya diberikann kemudahan terutama dari segi akses jalan lagi.
"Terutama tidak macet," katanyam
Ia menjelaskan, saat ini ketika pihaknya membawa wisatawan dia bisa memprediksindari satu tempat ke tempat lain.
"Batam Center ke Sekupang kita ngak ragu," katanya.
Sekarang ia tidak perlu khawatir. "Bahkan beberapa menit sampai kita bisa tau," katanya.
Selain itu menurut Andika, turis atau wisman mempunyai waktu banyak. "Kalau dulu dua jam satu jam habis waktu di jalan macet, sekarang sudah lancar," katanya
Andika mengatakan, infratruktur seperti jalan sangat berdampak kepada pertumbuhan wisata.
"Jalan sebagai koknektifitasnya, menghubungakn satu daerah daerah lain," katanya.