BERITA - Dalam pertemuan perwakilan warga Desa Pandumaan Sipituhuta dengan
Kementerian Kehutanan dan PT TPL, di Jakarta, Senin (2/9), Dirjen Bina
Usaha Kehutanan (BUK) Kemenhut Bambang Hendroyono menegaskan menegaskan
kembali, PT Toba Pulp Lestari (TPL) agar menghentikan penebangan di
wilayah berkonflik dengan masyarakat adat Pandumaan-Sipituhuta, di Hutan
Kemenyan, Kabupaten Humbahas, Sumatera Utara (Sumut).
Jika penebangan terus dilakukan, katanya, Kemenhut tak segan memberikan sanksi tegas. "Ini akan saya kendalikan. Saya mau minta RKT tahun ini, kalo ga patuh, kami bisa cabut." Pemerintah, katanya, bertanggung jawab memperbaiki perusahaan.
Namun Direktur Umum PT TPL, Juanda Panjaitan, telah melakukan pembibitan kemenyan. Sudah ada 37 keluarga ikut kemitraan. Sosialisasipun sudah dilakukan ke desa-desa.
Juanda juga berjanji bahwa perusahaan akan terus mencoba agar kemitraan berjalan baik. Kami “Kami tidak menebang lagi di areal yang ada kemenyan. Yang tidak ada kemenyan, kita beroperasi untuk membangun HTI,” ucap Juanda.
Sebelumnya Empat aktivis lingkungan hidup asal Sumatera Utara menyampaikan keprihatinan mereka atas kerusakan ekosistem yang terjadi di Danau Toba, Sumatera Utara.
Menurut salah seorang aktivis lingkungan Wilmar Simanjorang, sejak beroperasinya PT Indo Rayon (sekarang PT Toba Pulp Lestari) yang membutuhkan kayu untuk bubur kertas, hutan di wilayah Samosir dan Toba Samosir telah berkurang luasnya.
Kondisi ekosistem Danau Toba juga telah mengalami kerusakan dalam taraf yang cukup serius, hal tersebut nampak dari luas tutupan hutan yang terus berkurang dan kualitas air danau yang telah tercemar.
"Kami sudah adukan ke bupati, ke presiden SBY, kementerian LH, kemenhut, gubernur Sumut, Kejakgung, Mabes Polri, Kapolres Samosir. Menteri LH bilang hentikan itu (penebangan hutan) tapi cuma omong doang," ujar Wilmar di Kantor Walhi, Jakarta, Minggu (1/9)
Jika penebangan terus dilakukan, katanya, Kemenhut tak segan memberikan sanksi tegas. "Ini akan saya kendalikan. Saya mau minta RKT tahun ini, kalo ga patuh, kami bisa cabut." Pemerintah, katanya, bertanggung jawab memperbaiki perusahaan.
Namun Direktur Umum PT TPL, Juanda Panjaitan, telah melakukan pembibitan kemenyan. Sudah ada 37 keluarga ikut kemitraan. Sosialisasipun sudah dilakukan ke desa-desa.
Juanda juga berjanji bahwa perusahaan akan terus mencoba agar kemitraan berjalan baik. Kami “Kami tidak menebang lagi di areal yang ada kemenyan. Yang tidak ada kemenyan, kita beroperasi untuk membangun HTI,” ucap Juanda.
Sebelumnya Empat aktivis lingkungan hidup asal Sumatera Utara menyampaikan keprihatinan mereka atas kerusakan ekosistem yang terjadi di Danau Toba, Sumatera Utara.
Menurut salah seorang aktivis lingkungan Wilmar Simanjorang, sejak beroperasinya PT Indo Rayon (sekarang PT Toba Pulp Lestari) yang membutuhkan kayu untuk bubur kertas, hutan di wilayah Samosir dan Toba Samosir telah berkurang luasnya.
Kondisi ekosistem Danau Toba juga telah mengalami kerusakan dalam taraf yang cukup serius, hal tersebut nampak dari luas tutupan hutan yang terus berkurang dan kualitas air danau yang telah tercemar.
"Kami sudah adukan ke bupati, ke presiden SBY, kementerian LH, kemenhut, gubernur Sumut, Kejakgung, Mabes Polri, Kapolres Samosir. Menteri LH bilang hentikan itu (penebangan hutan) tapi cuma omong doang," ujar Wilmar di Kantor Walhi, Jakarta, Minggu (1/9)