 |
| Hutan Gunung Bintan Dijarah |
Illegal logging atau penebangan hutan secara liar marak terjadi di Kabupaten Bintan khususnya di hutan lindung Gunung Bintan. Dari pengakuan Ab, salah seorang pelaku penebangan liar setidaknya dari empat hektar hutan sudah ada 1.000 pohon yang mereka tebang
”Kita tebang kayu tersebut lalu dan dibawa 10 lori ke toko bangunan di Bintan dan Tanjungpinang setiap harinya,” ujar Ab saat ditemui di hutan Lindung Gunung Bintan, Kecamatan Teluk Bintan, Selasa (25/11).
Dikatakannya, dia dan rekan-rekannya melakukan penebangan liar di beberapa titik, di antaranya sepanjang hutan di jalur lintas barat, jalan raya Tanjunguban atau jalur lama, sepanjang jalan Tata Bum, dan juga di jalur lama Toapaya.
Untuk mendapatkan kayu katanya, mereka menggunakan mesin pemotong dan berbagai alat berat lainnya.
Ditanya apakah dia pernah didatangi dan ditangkap petugas terkait dari Pemkab Bintan maupun aparat keamanan? Ia mengakui hampir tiap hari dia ”didatangi” oknum instansi terkait dan oknum aparat keamanan.
 |
| Hutan Lindung di Bintan Hancur |
Namun untuk melancarkan aksi penebangan liar ini, dia memberikan uang tutup mulut alias suap. Karena dengan memberikan uang tersebut, penebangan liar maupun pendistribusian kayu tadi tidak akan terkendala.
”Mereka ada jatahnya. Kalau kami beroperasi malam, kami juga sering diminta uang minyak oleh oknum aparat keamanan di simpang Jalan Ceruk Ijuk, Kecamatan Teluk Bintan. Kita terpaksa kasih, kalau tidak mereka mengancam,” jelasnya.
Sementara itu Bupati Bintan, Ansar Ahmad meminta instansi terkait agar bisa menindak oknum yang berani melakukan penebangan liar tersebut.
Karena hutan lindung yang ada di Bintan wajib dilestarikan, bukan ditebang. ”Merusak hutan lindung itu melanggar hukum, jadi kami harapkan pihak terkait bisa tindak tegas orang yang lakukan itu,” katanya.
Bedasarkan pantauan Batam Pos, lori pengangkut kayu hasil penebangan liar ini tidak ada tindakan dari aparat setempat. Sehingga mereka dengan lancar membawa kayu tersebut ke Tanjungpinang, apalagi kawasan perbatasan Bintan-Tanjungpinang ini tidak ada yang menjaga, walaupun pos penjagaan telah didirikan
smbr info : Batam Pos
