Pulau Kecil di Pesisir Lingga Terancam Hilang |
Pulau-pulau kecil di pesisir Kabupaten Lingga terancam hilang. Pasang air laut yang tinggi ditambah gelombang selatan mulai masuk akhir Mei, membuat abrasi sebagian pulau-pulau kecil.
Seperti yang terjadi di Kecamatan Senayang, yakni Pulau Mensemot Desa Penaah yang merupakan perkampungan Suku Laut dan Desa Batu Belubang, perkampungan Nelayan. Pulau Mensemot terletak di sebelah utara Pulau Lingga terbentang Laut China Selatan.
Pulau kecil ini terkenal banyak cumi, sehingga warga sekitar termasuk Suku Laut menjadikan cumi penghasilan utama. Namun pulau ini terus digerus abrasi air laut. Menurut warga setempat, sudah lebih dari 50 persen wilayah daratan Pulau Mensemot terendam saat air laut pasang.
”Sekarang kalau air laut pasang besar, hampir separuh pulau tenggelam. Sebagian warga juga banyak yang pindah ke pulau lain,” ungkap Edi, warga Suku Laut, Pulau Mensemot.
Dikatakan Edi, kondisi ini membuat sebagian warga mengungsi ke Pulau Hantu. Salah satu pulau kosong yang juga masuk wilayah Desa Penaah. Kondisi yang sama juga terjadi di Desa Batu Belubang, Kecamatan Senayang.
Pulau kecil yang didiami lebih dari 300 Kepala Keluarga (KK) ini terletak paling utara di Lingga. Pulau ini berbatasan langsung dengan Pulau Abang, Batam. Di sebelah Barat, Pulau Sumatera. Saat musim Laut Selatan, gelombang tinggi mengakibatkan tebing disekitarnya abrasi.
Zul, salah seorang warga Desa Batu Belubang, mengatakan, pemecah ombak belum terpasang dengan baik. Gelombang laut selatan yang menghantam pesisir dan mengakibatkan salah satu ikon di Desa Batu Belubang itu longsor.
”Disini kalau musim selatan, gelombang paling kuat. Ini juga yang membuat abrasi. Kalau terus dibiarkan, tanpa dipasang pemecah ombak, lambat laun, pulau ini akan habis,” ungkapnya.