Pengunjung berfoto di Museum 3 Dimensi yang bertempat di lantai dua Nagoya City Walk. |
Hiburan baru kini hadir di Batam. Hiburan itu adalah Batam 3D Museum yang bertempat di lantai dua Nagoya City Walk. Di sana telah terpasang 43 lukisan tiga dimensi dengan tema dari berbagai kebudayaan yang ada di Indonesia.
Batam 3D Museum ini digagas oleh Timothy Tarman yang menjabat sebagai grup Chairman di Avava Group International yang bekerja sama dengan Nagoya City Walk.
Batam 3D Museum ini dibuat sebagai terobosan menciptakan tempat hiburan baru di pusat Kota Batam. Menurutnya masyarakat telah bosan menghabiskan akhir pekannya ke tempat hiburan yang ada di Batam seperti mal dan sebagainya. “Why not? Kita memulai sebuah museum dengan tema 3D,” ujar Tarman saat ditemui di lantai dua Nagoya City Walk, Sabtu (12/12).
Menurut Tarman, museum 3D yang ada di Batam berbeda dengan yang ada di negara lain seperti Bangkok, Singapura, dan Korea. Karena menurutnya di negara-negara lain menggunakan tema yang umum, tapi kalau untuk di Batam mengangkat tema kultur maupun istiadat yang ada di Indonesia, maka dari itu dia menggunakan tema pada museum 3D ini dengan “The Gateway to Amazing Indonesia”.
Tarman juga mengaku, persiapan menggelar museum 3D yang memakan waktu selama empat bulan ini awalnya menemui banyak kendala, salah satunya di pemilihan foto. Karena dalam satu foto ia juga harus menyeleksi puluhan pose dan sisi yang harus dipikirkan agar tampak 3D menonjol.
Untuk harga tiket sendiri bervariasi. Untuk pengunjung lokal dikenakan tarif masuk sebesar Rp 50 ribu sampai Rp100 ribu. Sedangkan dari wisman atau turis asing sendiri pengelola tak mau menyebutkan secara spesifik berapa tarif masuknya. “Yang pasti lebih mahal dari pengunjung lokal lah,” terang Tarman