Pulau Tinabo salah satu obyek wisata bahari di kepulauan Selayar |
KABUPATEN Selayar di Sulawesi Selatan ditetapkan Kementerian Pariwisata sebagai destinasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Keinginan Kabupaten Selayar untuk memiliki sebuah KEK pariwisata bukan tanpa alasan. Mereka memiliki sumber daya alam yang menjadi daya tarik bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Kabupaten Selayar memiliki 132 pulau yang berpotensi besar untuk dijadikan sebagai salah satu destinasi utama di Indonesia.
Selain mengandalkan Taman Nasional Taka Bonerate, pulau karang (atol) terbesar ketiga di dunia, Kabupaten Selayar juga punya sejumlah objek wisata menarik. Seperti wisata sejarah sebagai salah satu pusat perdagangan di masa lalu.
Meski demikian, Bupati Selayar, Basli Ali mengatakan semua itu belum tergarap dengan baik. "Selama ini belum tergarap dengan baik. Makanya kami berharap dengan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus nantinya, potensi Kabupaten Selayar akan benar-benar dikenal dunia,” ujar Basli Ali di Jakarta, Senin 21 Maret 2016.
Untuk mewujudkan KEK Pariwisata Selayar, Basli menemui Menteri Pariwisata, Arief Yahya untuk memaparkan berbagai potensi yang dimiliki daerahnya. Basli berharap dukungan penuh Kemenpar untuk membantu menggarap potensi wisata di Selayar.
Selain itu, modal utama KEK yakni kawasan bebas sengketa yang diperuntukkan untuk kawasan industri ini, sudah tersedia. Luas kawasan adalah 200 hektar dan siap dikembangkan hingga 400 hektar sesuai permintaan Kemenpar. Arief Yahya pun mengatakan akan membantu mendorong pariwisata kabupaten di selatan Sulawesi ini.
“Melihat potensinya, Selayar sangat layak memiliki KEK. Bukan hanya itu, kami siap membantu untuk mempromosikan ke dunia luar. Even-even bertaraf internasional juga akan kami dorong untuk digelar di Selayar,” ungkap Arief Yahya.
Untuk mewujudkan keinginan tersebut, Arief Yahya akan berupaya memastikan proses pembangunan dapat dikebut secepat mungkin.
Dirinya menargetkan dalam waktu enam bulan kedepan semua sudah rampung dan diharapkan akan menjadi wisata alternatif setelah Bali.