Sunday, September 8, 2013

Ketika Sobat Mapala Indonesia Bertasbih

Ketika Sobat Mapala Bertasbih, menyebut dan melafadzkan nama - Nya, Tuhan Sang Pemilik Mayapada. Ingatkah akan hal tersebut saat kita sedang kelelahan mendaki tingginya gunung? Andaikata lupa atau tak lagi sempat menurut kita, coba perhatikan pepohonan di sekitar kita saat kita berjalan. Saat angin bertiup, pepohonan itu akan bergoyang ke kiri dan kanan.

Bila diperhatikan secara seksama, pohon yang bergerak itu memiliki kemiripan dengan orang yang sedang berdzikir, menggerakkan kepala ke kanan ke kiri. Dan memang benar, pohon itu sebenarnya memang sedang berdzikir, tapi kita sendiri yang tidak mengetahuinya.

Telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi; dan Dia - lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”( QS. Ash-Shaff:1 )

"Langit yang tujuh, Bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji - Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun". ( QS. Al-Israa':44 )

Dan itulah salah satu contoh bahwa semua yang ada di alam semesta ini bertasbih kepada Allah. Ya, Semuanya. Matahari, Bulan, daun, burung dan alam semesta ini.

Matahari bertasbih kepada Allah dengan memberikan kehangatan dikala kita baru saja terbangun di pagi hari. Burung - burung bertasbih dengan kepakan sayap - sayapnya dan kicauan - kicauannya. Alam semesta bertasbih dengan segala keteraturan, keindahan, pesonanya yang semua menjelaskan bagaimana keagungan Allah Azza wa Jalla.  Dan semua itu akan bertasbih hingga akhir zaman.

Dari semua hal itu muncullah pertanyaan, Sudahkah kita bertasbih kepada Allah SWT? Pantaskah kita tidak bersyukur dan bertasbih? Padahal kita ini manusia telah diciptakan dalam bentuk yang sebaik - baiknya. Di amanahkan akal, jasad dan ruh, lengkap. Tidakkah kita malu dengan makhluk lain yang senantiasa bersyukur. Sedangkan kita, makhluk yang katanya 'terbaik' namun enggan atau tidak bertasbih dan berdzikir kepada Allah.

Kita manusia pendaki yang sering teramat dekat dengan alam ciptaan Tuhan, dan sering pula kita menyaksikan Manakala Alam Bertasbih. Sudah saatnya Pendaki pun Bertasbih saat berada di tingginya gunung dan di tengah alam terbuka.

www.belantaraindonesia.org
Credit Photo Keajaiban Islam
Pendakian gunung bersama teman adalah suatu bentuk kesenangan dan kegembiraan, dan di tengah rasa itu, ingatlah akan Tuhan Sang pemberi Kegembiraan. Bertasbih pada - Nya adalah salah satu jalan yang bisa kita lakukan.

Untuk setiap kenikmatan yang tak pernah kau raih..
Untuk setiap kesenangan yang tak bisa kau rasakan..
Untuk setiap tawa suka yang menghibur diri..
Sanggupkah kau bertasbih ?

Untuk setiap waktu yang engkau buang percuma…
Untuk setiap harta yang tlah kau sia - siakan belaka…
Untuk setiap cita - cita, harapan dan asa yang tak kau usahakan…
Sanggupkah kau bertahmid ?

Untuk setiap perselingkuhan hati yang sering kau nikmati..
Untuk setiap percabangan kemauan yang kau jalani..
Untuk setiap pujamu pada kemampuan diri..
Sanggupkah kau bertahlil ?

Untuk setiap kegagalan dalam usahamu..
Untuk setiap kesalahan yang kau buat..
Untuk setiap kekurangan yang kau lakukan..
Sanggupkah kau bertakbir ? 
 Bentang keindahan menghujani pelupuk mata, keindahan danau diapit bukit, titik puncak tinggi di pulau - pulau seberang, deretan Edelweis, kontur terjal hijau menghampar, air terjun, awan berbulu domba bersama kecantikan Matahari melukis langit, mengajak setiap manusia yang menyaksikan untuk selalu bertasbih akan kebesaran - Nya. http://www.belantaraindonesia.org
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments
Item Reviewed: Ketika Sobat Mapala Indonesia Bertasbih Rating: 5 Reviewed By: Awaluddin Ahmad