Wednesday, September 4, 2013

Menelusuri Hutan Wisata Mata Kucing Batam

Begitu masuk, Hutan Wisata Mata Kucing(HWMK) di Sei Temiang Batam ini langsung berasa seperti kebun binatang. Baru markirin motor aja, saya langsung ketemu kandang bangau. Masuk makin ke dalam, beneran, makin mirip kebun binatang mini.
Di salah satu kandang, kita bisa melihat buaya sepanjang 3 meter hasil tangkapan di sungai Nongsa. Buaya ini sempat jadi headline Batam Pos beberapa bulan lalu (Salah satu beritanya baca di sini). Waktu kami datang kebetulan buayanya sedang jadwal makan. Menunya 3 ekor ayam cuy. Sayang, hari itu selera makan sang buaya lagi kurang bagus. Nggak lahap gitu makannya, padahal dikasih makan cuma 2 minggu sekali lho. Prosesi makan pak buaya sempat saya rekam, dan bisa di lihat di youtube.
Selain buaya, masih ada aneka satwa liar lain yang bisa dilihat seperti ular, kura-kura,  elang, dan beberapa spesies kera; monyet, beruk, siamang coklat dan siamang hitam. Siamang ini kalo pengunjung lagi rame, bisiiingnya nauzubillah!
Hal menarik lain ada di kolam ikan. Di kolam ini kita bisa melihat spesies ikan-ikan raksasa. Ada arwana gold yang panjangnya mencapai 1 meter (kok bisa ya ikan mahal begini cuma ditaruh di kolam?), lele jumbo yang ukurannya bikin speechless, sampai ikan Arapaima Gigas yang dari keterangan di pinggir kolam katanya memiliki panjang dua meter. Alhamdulillah saya nggak sempat ngelihat tuh ikan..
Selain melihat-lihat binatang, kegiatan lain yang bisa dilakukan di Hutan Wisata Mata Kucing adalah menjelajah hutan melewati jalan-jalan setapak di sekitar areal hutan mata kucing, bermain flying fox, serta berenang di kolam renang. Sensasinya pasti beda renang di kolam tengah-tengah hutan.
HTM: Rp10.000/orang
Retribusi parkir: Rp.2000/mobil, Rp.1000/motor
Met jalan-jalan!

  



  




  



 
NB:
Komplain berat untuk pengelola HWMK atas penganiayaan binatang sebagaimana tampak pada foto ini;
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments
Item Reviewed: Menelusuri Hutan Wisata Mata Kucing Batam Rating: 5 Reviewed By: Awaluddin Ahmad