Rony Ardiansyah
Peminat Sains Alquran/Dosen Pasca-sarjana Teknik
Sipil UIR
|
SEORANG ahli geologi, Ir Agus Haryo Sudarmojo mengemukakan pendapatnya
dalam buku yang berjudul: Menyibak Rahasia Sains Bumi dalam Alquran.
Pertanyaannya adalah mengapa semua ini bisa terjadi? Apakah hanya karena sebuah
kebetulan ataukah ada yang sengaja menciptakannya? Sejauh ini, di antara jutaan
bahkan triliunan planet dalam galaksi kita, belum ditemukan planet lain yang
benar-benar mirip dengan planet bumi.
Jika bumi ini sangat langka, artinya kita sedang
memenangkan sebuah ”undian kosmis”, dan ternyata kita adalah planet yang mujur
dan kita berada di tempat yang sangat beruntung. Semua hal di atas menunjukkan
sebuah ”rancangan cerdas” agar kehidupan berlangsung dan bertahan di planet
Bumi. Sedikit informasi inipun sudah cukup menunjukkan bahwa keberadaan Bumi
bukan karena kebetulan atau terbentuk oleh serangkaian kejadian acak. Allah
SWT, telah memaparkan hal tersebut di dalam (QS Al-Dukhan 44:38).
Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa
yang ada di antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan
keduanya melainkan dengan hag, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.Bumi
satu tiada duanya, diuraikan dengan jelas oleh Umar Juaro dalam bukunya:
Kebenaran Alquran Dalam Sains, sebagai persandingan wahyu dan teori Fisika
tentang alam semesta.
Para ilmuan mengatakan bahwa bumi kita ini berada
pada ”daerah khusus” (goldilocks zone) di sekitar matahari.
Jaraknya dari matahari tidak terlalu jauh dan
tidak terlalu dekat. Jarak bumi dan matahari cukup jauh sehingga air tidak
membeku, dan unsur kimia yang penting bagi kehidupan dapat terbentuk. Jika
jarak bumi dari matahari lebih jauh lagi, maka bumi akan seperti Planet Mars
yang membeku, dengan temperatur sangat rendah sehingga air dan bahkan karbon
dioksida membeku menjadi padat.
Jika bumi ini lebih dekat lagi dengan matahari,
maka akan menjadi seperti Planet Venus yang ukurannya identik dengan bumi
tetapi dikenal sebagai planet “rumah kaca” (green house planet).
Karena Venus sangat dekat dengan matahari dan
atmosfirnya terbuat dari karbon dioksida, cahaya matahari ditangkap oleh
atmosfirnya yang membuat temperaturnya sangat tinggi.
Karena itu Venus menjadi planet yang paling panas
di atas tata surya kita. Dengan terjadinya hujan asam sulfat, tekanan atmosfir
seratus kali lebih besar daripada bumi. Dalam keadaan demikian kehidupan tidak
dapat berkembang.
Kita juga berada di daerah khusus dari sistem
massa planet. Jika massa Planet Bumi sedikit lebih kecil dari ukurannya
sekarang, gaya gravitasi akan sangat lemah sehingga tidak dapat menahan oksigen
untuk tetap berada di bumi. Kehidupan tanpa oksigen tidak dapat terjadi.
Jika bumi terlalu besar ukurannya, maka gaya
gravitasinya juga terlalu kuat sehingga gas-gas beracun masih tertahan di
permukaan bumi yang menghambat perkembangannya kehidupan. Ukuran bumi sangat
tepat untuk membuat komposisi atmosfir dapat mendukung berkembangnya kehidupan.
Begitu pula keberadaan Planet Jupiter di tata
surya kita sangat penting bagi kehidupan di bumi, karena dengan gravitasinya
yang sangat besar dapat mencegah jutaan asteroid jatuh ke bumi.Untuk
membersihkan tata surya kita dari asteroid dan komet memerlukan waktu satu
miliar tahun di mana peristiwa ini terjadi 3,5 – 4,5 miliar tahun yang lalu.
Jika Planet Jupiter berukuran kecil dan gravitasi
lemah, maka tata surya kita masih dipenuhi oleh asteroid yang membuat kehidupan
di bumi tidak mungkin terjadi.Jatuhnya asteroid ke bumi akan menyebabkan gempa
besar dan jika jatuh ke laut akan menyebabkan tsunami yang dapat menghancurkan
kehidupan. Jadi Jupiter juga mempunyai ukuran yang tepat.
Begitunya juga halnya dengan keberadaan bulan,
jika bulan yang mengelilingi bumi ukurannya sedikit lebih kecil dari yang akan
sekarang ini, maka perubahan sedikit saja dari rotasi bumi lama kelamaan
akibatnya akan dirasakan dalam ratusan juta tahun yang menyebabkan bumi
bergoyang dan terjadi perubahan cuaca yang drastis yang dapat berakibat pada
punahnya kehidupan di bumi.
Program simulasi komputer memperlihatkan bahwa
tanpa bulan yang cukup besar (ukurannya 1/3 bumi), maka poros bumi akan
bergeser sebanyak 90 derajat dalam waktu beberapa juta tahun. Ilmuan juga
menyatakan bahwa keadaan tersebut merupakan contoh dari apa yang dikenal sebagai
prinsip antropic (anthropic principle), yang menyebutkan bahwa hukum-hukum alam
diatur sedemikian rupa sehingga kehidupan dimungkinkan terjadi dan berkembang.
Para ilmuan berpendapat apakah keadaan ini diatur
oleh perancang yang lebih besar ataukah karena suatu kebetulan. Jika ini
dianggap kebetulan, mengapa demikian banyak kebetulan itu.
Bagi kita yang beriman, ini adalah ciptaan Allah
SWT yang sengaja mengatur hukum alam untuk membuat kehidupan dapat berkembang.
Tetapi bagi banyak ilmuan kejadian ini adalah hasil dari sejumlah kejadian yang
bersifat kebetulan (random).***