Buat teman2 plh Indonesia
Dari kami http://travel.detik.com
Inilah masjid Bayan Beleq yang ada di Lombok Utara
|
Wisata Religi~Ramadan adalah
saat yang tepat untuk mengenal aneka kebudayaan Islam di Indonesia. Di Masjid
Bayan Beleq, masjid tertua di Lombok, terdapat Suku Bayan yang punya filosofi
Islam Wetu Telu. Segala hal tentang kehidupan mencakup tiga unsur harmonis.
Tak sulit untuk
menemukan masjid di Lombok. Memang, mayoritas masyarakat di sana kebanyakan
memuluk agama Islam. Tapi, ada hal berbeda yang bakal Anda temukan di Masjid
Bayan Beleq yang terletak di Desa Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Lombok. Di
sana ada Islam Wetu telu.
Masjid Bayan yang jadi cagar budaya juga terkandung ajaran
Islam Watu Telu di sana
|
detikTravel bersama
rombongan Burufly berkesempatan datang ke Masjid Bayan Beleq pada Rabu
(3/7/2013) lalu. Kami sudah dibuat penasaran dengan nama Islam Waktu Telu yang
artinya Islam Waktu Tiga. Apa artinya, umat Islam di sana hanya beribadah tiga
waktu?
Sekitar 1 jam
perjalanan dari Senggigi, akhirnya kami tiba di Masjid Bayan Beleq. Masjid ini
berada persis di pinggir jalan raya. Dari luar, ada papan besar yang berisi
keterangan, Masjid Bayan Beleq adalah benda cagar budaya. Kami pun memasuki
gerbang dan melangkah ke halaman masjid yang luas dan dipenuhi pohon-pohon
besar. Juru kunci masjid Bayan Beleq, Raden Palasari pun menyambut kedatangan
kami.
Bagian dalam Masjid |
"Masjid ini
dibangun sekitar abad ke-15 oleh Sunan Prapen. Beliau yang menyebarkan Islam
pertama kali di Lombok, yang kala itu Lombok masih dijajah oleh Kerajaan
Karangasem dari Bali," ujar Raden.
Wisatawan bisa datang dan mengenal Islam Watu Telu lebih
dekat di sini
|
Kami dengan seksasama
menjelaskan informasi Raden Palasari. Sosoknya sekitar berumur 40 tahun. Dia
lantas menggiring rombongan untuk langsung melihat Masjid Bayan Beleq. Rupanya,
masjid tersebut masih memiliki bentuk asli yang terbangun dari kayu dan bambu.
Kami lantas bertanya
tentang Islam Watu Telu kepada Raden. Awalnya, dia tersenyum kecil menanggapi
berbagai pertanyaan dari kami. Menurut Raden, tidak ada bedanya Islam Wetu Telu
dengan ajaran Islam yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Islam Wetu Telu
pun memiliki ajaran salat dan membaca Al Quran. Lalu kenapa namanya Wetu Telu
atau Waktu Tiga?
"Begini, Islam
Wetu Telu itu artinya filosofi hidup masyarakat di sini. Di dalam kehidupan
selalu terdapat tiga hal, seperti masa lalu, sekarang, dan masa depan,"
ungkap Raden.
Raden menambahkan, tiga
hal di dalam kehidupan selalu mencakup kehidupan setiap suku Bayan. Selain soal
waktu, tiga hal juga ada di dalam wilayah hingga kehidupan suatu mahluk hidup.
"Pokoknya di
setiap kehidupan selalu ada tiga hal. Kalau pembagian wilayah, ada gunung,
tengah, dan pantai. Kalau kehidupan, ada juga melahirkan, bertelur, lalu mati.
Itulah yang diajarkan dalam Islam Wetu Telu," papar Raden.
Salah satu sisi Masjid Bayan, makam para ulama suku Bayan
|
Kami pun terperangah.
Islam Wetu Telu tidaklah beda dengan Islam yang biasa diamalkan oleh umat Islam
di seluruh dunia. Wetu Telu hanya soal ajaran, bagaimana masyarakat suku Bayan
hidup berdasarkan tiga hal, tapi tetap berpegang teguh pada ajaran Al Quran dan
Hadis Nabi.
"Tidak ada yang
beda dari salat atau ngaji kami (Islam Wetu Telu). Semuanya sama," Tegas
Raden.
Satu pelajaran dari
Islam Wetu Telu adalah suku Bayan yang manjalankan hidup dengan teratur dan
seimbang. Ajaran Islam Wetu Telu pun masih melekat pada darah daging suku Bayan
hingga sekarang.
"Ingat bukan
salatnya yang tiga waktu," celoteh Raden yang berjalan mengiringi kami
kembali ke bus.