Berkolaborasi dengan BEM Politeknik Kesehatan Jakarta, Koalisi Pemuda Hijau kembali menyelenggarakan program edukasi pembuatan lubang biopori atau yang dikenal sebagai Biosafari, hari ini (Sabtu, 21/9) di SMPN 232, Jakarta. Acara serupa pernah dilaksanakan pada Maret 2013 lalu bertempat di lapangan sekolah SMA Regina Pacis Jakarta.
Acara yang dimulai semenjak pagi ini merupakan rangkaian dari acara Pekan Hari Kesehatan Lingkungan (PHKL) Internasional yang setiap tahunnya dirayakan oleh mahasiswa dan BEM Politeknik KesehatanJakarta. Kali ini, para siswa pengurus OSIS SMPN 232 Jakarta mendapat kesempatan untuk belajar bagaimana membuat lubang biopori yang dikenal dengan manfaatnya dalam meningkatkan kemampuan resapan tanah terhadap air.
SMPN 232 Jakarta yang terletak di kawasan Pisangan Timur Pulo Gadung ini kerap kali mengalami kebanjiran yang cukup menghambat aktivitas belajar-mengajar ketika musim hujan tiba. “Kami berharap agar dengan adanya pelatihan pembuatan ini, teman-teman OSIS bisa mengurangi kemungkinan terjadinya banjir di kawasan sekolah jika sungguh-sungguh diterapkan” ungkap Tika, salah satu panitia PHKL.
Program pelatihan pembuatan Biopori ini terinspirasi dari penemuan seorang dosen Institut Pertanian Bogor, Ir. Kamir R. Brata. Lubang biopori dibuat dengan menggunakan sebuah bor manual sederhana dengan tinggi sekitar 1 m dan diameter bor 10 cm. Lubang yang dibuat di daerah aliran air membuat air permukaan tanah lebih mudah diserap dan meningkatkan cadangan air tanah. Tidak hanya itu, lubang biopori kemudian akan diisi dengan sampah organik untuk mempertahankan bentuk lubang serta menarik berbagai hewan tanah untuk melakukan proses komposting yang akan meningkatkan kesuburan tanah.
“Program Biosafari ini sangat penting. KOPHI berharap teman-teman yang sudah diberikan pelatihan bisa membagikan pengetahuannya ke lingkungan di sekitarnya dan dengan begitu kita bisa bersama-sama mengatasi permasalahan kota” ujar Katherina Liandy, ketua Kophi saat ditanya harapannya tentang pelatihan yang akan diberikan.
Biosafari jilid dua yang dilaksankan oleh KOPHI kali inipun juga mengundang berbagai komunitas Jakarta. Dikesempatan yang sama, KOPHI juga menggunakan momen ini untuk mengkampanyekan petisi yang sedang digarapnya. Petisi yang berisi tuntutan bagi perusahaan air minum kemasan untuk menyediakan produk water dispenser berbayar untuk para pembawa tumbler itu telah digaungkan semenjak bulan Juni dan akan terus diangkat hingga ulang tahun KOPHI di tanggal 28 Oktober 2013 mendatang.
PIC: Adinda Meycy Aksari | 0856.5911.2628 | medkom.kophi@gmail.com | @kophi_ | @dinda_aksari