Sungai Progo tak sekadar pembatas wilayah Kulonprogo dengan Kota Yogyakarta, juga menjadi arena pemacu adrenalin saat berwisata di DI Yogyakarta. Bersama Sungai Elo, Kali Progo sering ditawarkan beberapa operator bagi wisatawan di Yogyakarta untuk menikmati sensasi membelah jeram.
Tak usah khawatir jika Anda tidak bisa berenang. Atau belum pernah menjajal arung jeram. Kita akan dilengkapi dengan jaket pengaman dan skipper ( pemandu ) yang sudah memiliki sertifikat soal ini. Karena bisnis arung jeram adalah bisnis keselamatan, maka operator tak akan sembarangan dalam memilih alat pengaman dan pemandu.
Semua sudah diseleksi ketat. Bahkan karena wisata ini berkaitan dengan alam, operator tak akan berani melayani jasa, jika sungai yang akan diarungi tidak layak arung. Entah arusnya yang deras, atau justru debit airnya rendah.
Sebelum berarung jeram para peserta akan diberi penjelasan sedikit mengenai teknis berarung jeram. Kiri, kanan, boom adalah beberapa istilah yang harus kita pahami. Juga bagaimana memegang dayung yang benar, baik selama mendayung atau tidak mendayung.
Usai penjelasan singkat tadi, saatnya naik perahu dan berarung jeram! Eh, sebelum meluncur menerjang jeram, adaptasi dulu dengan berputar - putar di air yang tenang sambil melakukan perintah - perintah pemandu. Berarung jeram adalah kerja sama tim sehingga agar perahu melaju dengan mulus maka semua tim harus bekerja menurut perintah pemandu yang duduk di paling belakang.
Ada dua tempat di Sungai Progo yang dijadikan lokasi arung jeram: Progo Atas dan Progo Bawah. Progo Atas terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Sungai ini memiliki jeram dengan tingkat kesulitan II – III yang cukup menantang untuk diarungi selama kurang lebih 2 jam.
Dengan tingkat kesulitan yang wajar, sungai ini cocok buat keluarga yang ingin merasakan sensasi arung jeram. Dari Yogyakarta lokasi awal pengarungan bisa ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit.
Jika ingin petualangan yang lebih seru, Sungai Progo Bawah menjadi pilihan yang tepat. Jeram - jeram di sini memiliki tingkat kesulitan di atas Progo Atas, yakni antara III dan V. Lama pengarungan juga lebih banyak, antara 3,5 dan 4 jam.
Jadi, Progo Bawah ini cocok buat yang sudah mahir berarung jeram. Untuk pemula sangat tidak disarankan. Terlebih, pada bulan Februari tak jarang debit air Sungai Progo meluap. Bahkan tak jarang terjadi banjir bandang yang sangat berbahaya bagi pengarung jeram yang sedang berarung jeram.
Menurut seorang penggiat arung jeram di Yogyakarta, jeram - jeram di Progo Bawah terhitung ganas. Tak jarang harus dilakukan pengintaian jeram agar perahu mulus melewatinya. Perahu terbalik menjadi hal yang lumrah di sini. Ombak besar setinggi orang dewasa juga menjadi pemandangan biasa. Nah, bisa dibayangkan betapa seru dan menegangkannya berarung jeram di Progo Bawah ini.
Sungai Progo berhulu di daerah Jumprit, kawasan Gunung Sindoro. Sunga ini memiliki Jeram Boedhil yang menewaskan empat penggiat arung jeram pada tahun 1980 - an. Disarankan yang mau berarung jeram di Progo Bawah sudah bisa berenang, meski pelampung tetap terpakai.
Pemandu juga haruslah orang yang berpengalaman mengarungi sungai - sungai yang sekelas. Trip arung jeram dimulai dari Jembatan Klangon dan berakhir di Deksi. Panjang rute sekitar 25 km dengan waktu arung antara 3,5 dan 4 jam.