Perubahan iklim dan pemanasan global akan merusak 48% habitat terumbu karang pada 2100. Hal ini terjadi jika bumi menerima efek radiasi sebesar 4,5W/m² pada 2100. Semakin panas efek radiasi yang diterima oleh bumi semakin parah kerusakan terumbu karang yang terjadi.
Jika efek radiasi pada 2100 mencapai 8,5W/m², habitat yang sehat bagi terumbu karang dunia akan berkurang sebesar 82%. Hal ini terungkap dalam penelitian terbaru oleh Lauren A. Freeman dan Arthur J. Miller dari Scripps Institution of Oceanography dan Joan A. Kleypas dari National Center for Atmospheric Research, keduanya di Amerika Serikat.
Efek radiasi ini dikenal dengan nama Representative Concentration Pathways (RCP). Terdapat empat skenario efek radiasi yang diterima oleh bumi yang tercantum dalam laporan IPCC yang kelima (AR5). Skenario tersebut adalah RCP2,6, RCP4,5, RCP6, dan RCP8,5. Angka di belakang RCP adalah nilai kemungkinan efek radiasi yang diterima oleh bumi pada 2100 yaitu +2,6, +4,5, +6,0, dan +8,5 W/m2.
Terumbu karang rawan kerusakan akibat perubahan iklim dan perilaku manusia. Manusia mencemari laut melalui sungai dan saluran air. Hijauku.com banyak menurunkan laporan mengenai pencemaran ini. Kondisi ini semakin memersempit ruang yang sehat bagi pertumbuhan terumbu karang.
Negara-negara di wilayah Asia Pasifik termasuk Indonesia, Filipina, Jepang dan Australia menjadi negara terdampak kerusakan terumbu karang akibat pemanasan global dan perubahan iklim ini.
Redaksi Hijauku.com