Ratusan kilometer panjang pantai Sulawesi Barat di P. Sulawesi, hanya beberapa tempat yang memiliki pulau besar. Salah satunya ada di Teluk Mamuju. Di sini terdapat pulau terbesar Sulawesi Barat, yaitu Pulau Karampuang. Besarnya lebih luas dari Kota Mamuju. Panjangnya 4,4 km, lebarnya 2,1 km.
Jarak terdekat antara P. Karampuang dengan daratan P. Sulawesi sekitar 1,7 km. Tidak sampai 10 menit bila menggunakan angkutan kapal motor dekat tempat pelelangan ikan Mamuju.
Berbeda dengan pulau-pulau lain yang dimiliki Provinsi Sulawesi Barat, termasuk Kepulauan Bala-balakang, yang tersusun dari pasir dan tanah, P. Karampuang terbentuk dari batu karang.
Sebagai pulau terbesar, P. Karampuang memiliki hamparan terumbu karang yang luas di sekelilingnya. Keliling bagian daratannya sekitar 11 km, sedang keliling tubir (batas antara bagian laut dangkal yang berterumbu karang dengan laut dalam; jurang atau tebing di dalam laut) P. Karampuang sekitar 13,5 km.
Ironisnya, keindahan terumbu karang P. Karampuang banyak yang sirna. Aksi pembiusan ikan, tambang batu karang untuk bahan bangunan dan perhiasan, dan kerusakan oleh jangkar perahu adalah penyebab akan hilangnya sebagian besar kecantikan bawah laut P. Karampuang.
Pesisir P. Karampuang memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata bahari di Sulawesi Barat. Sebab, pulau tersebut memiliki kelebihan dibanding pulau-pulau berterumbu karang lainnya di Sulawesi Barat. Yaitu dekat dengan kota, mudah diakses, relatif aman sebab berada di teluk, dan terumbu karangnya luas.
Dari dua hari kegiatan pemotretan bawah air terumbu karang P. Karampuang di beberapa titik, baik di timur, utara, barat dan selatan, didapati ada banyak kerusakan. Meski demikian, bila aksi pengerusakan tidak berlangsung 5-10 tahun ke depan, terumbu karangnya bisa pulih dan kembali memperlihatkan keindahan terbaiknya.
Di bagian komunitas terumbu karang P. Karampuang yang rusak, ada beberapa titik yang mana di bagian sempit tersebut komunitas hewan laut pembentuk terumbu karang memulihkan dirinya. Khususnya bagian tenggara pulau.
Anemon-anemon mulai banyak, karang akropora dan karang otak mulai ‘tumbuh’, karang-karang jamur bertebaran di sela-sela karang lembut (soft coral), dan ikan-ikan kecil nan indah telah memberikan sensai tersendiri menyaksikannya.
Tapi upaya pemulihan di atas berpacu dengan pengerusakan yang terus terjadi, baik oleh aksi manusia maupun oleh alam. Di beberapa tempat, predator terumbu karang, yaitu bulu seribu (Acanchaster Plancii) mulai menggerogoti karang. Dan kabarnya, wisatawan-wisatawan yang bertandang ke P. Karampuang kadang membawa serta batu karang dan ikan-ikannya sebagai cinderamata.
Pertumbuhan populasi dan pembangunan kota baik langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kelestarian terumbu karang P. Karampuang. Banyak sampah dari darat menutupi terumbu karang P. Karampuang. Mulai pembungkus mi, botol plastik, pakaian, hingga pempers bayi. Selain mempengaruhi keindahan, benda-benda tersebut juga merusak karang.
Agar terumbu karang P. Karampuang tetap memberikan keindahan terbaiknya dan tetap menjadi tempat pemijahan ikan, kita masyarakat Sulawesi Barat, khususnya yang bermukim di kota Mamuju harus sama-sama menjaganya.
Tugas penyelamatan dan pelestarian adalah tugas kita semua, dari masyarakat umum hingga pengambil kebijakan. Mari selamatkan terumbu karang kita, terumbu karang Manakarra.
Tips menikmati terumbu karang P. Karampuang
Kecantikan terumbu karang P. Karampuang bisa dinikmati oleh segenap lapisan masyarakat. Sejauh bisa berenang. Bagi yang tidak bisa berenang bisa menggunakan pelampung atau ban.
Akses ke P. Karampuang cukup mudah, dengan menggunakan kapal motor dekat TPI Mamuju. Angkutan reguler ongkos ke P. Karampuang sekitar Rp 5.000 satu kali jalan. Bila carter, biaya sewa berkisar Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu.
Untuk menyaksikan terumbu karang, harus menggunakan kacamata penyelam (snorkel). Bagi masyarakat umum yang tidak terbiasa berada di lingkungan laut atau terumbu karang, harus ada pendamping. Sebab, di balik keindahan terumbu karang, terdapat bahaya mematikan. Baik oleh hewan berbiasa dan beracun maupun lingkungan laut (arus kuat).
Bila menikmati terumbu karang, bila tidak tahu, jangan menyentuh apa pun baik itu ikan maupun terumbu karangnya. Beberapa jenis karang sangat berbahaya, misalnya karang api. Bila menyentuhnya, akan terasa panas di kulit. Ikan lepu ayam, bila tertusuk, bisa menyebkan kelumpuhan atau kematian. Yang paling mudah dikenali adalah bulu babi. Bila tertusuk, sakitnya amat sangat.
Nikmatilah terumbu karang di bagian yang dangkal saja, sekitar 1 sampai 2 meter. Bila tidak terlatih, jangan ke bagian yang dalam sebab arusnya keras dan di bagian itu terdapat hewan laut yang agresif, seperti ikan hiu.
Waktu yang tepat menikmatinya, sekitar jam 8 sampai jam 12 siang. Jangan sore, sebab menikmati terumbu karang kadang lupa waktu. Bisa tidak sadar sudah dalam keadaan gelap. Faktor lain, beberapa hewan laut akan agresif menjelang malam.
Kumpulkan informasi sebanyak mungkin dari penduduk sekitar atau awak kapal motor tentang kondisi laut. Kapan pasang-surut, kapan ombak kuat, dan kapan arus kuat. Bila melakukan snorkling saat pasang-surut, arus laut cenderung kuat. Jadi bila tak pandai berenang, bisa terbawa arus. Bila ombak kuat, amat bahaya untuk menikmati terumbu karang sebab bisa-bisa terhempas ke batu karang.
Kunjungi kami di http://ridwanmandar.com
INI TULISANKU, SO MANA TULISANMU
Trim's PLH-Indonesia