Hasil penyelidikan tim Kementerian Lingkungan Hidup menemukan adanya indikasi 8 perusahaan Malaysia melakukan pembakaran lahan di Riau. Jika sudah cukup bukti, kedelapan perusahaan itu akan diajukan ke pengadilan.
"Di area konsesi mereka ditemukan kebakaran. Ini yang akan kita selidiki lebih lanjut. Tim penyidik kita masih berada di lokasi saat ini untuk melakukan investigasi lebih lanjut," kata Menteri LH Balthasar Kambuaya dalam jumpa pers di Lanud Pekanbaru, Sabtu (22/6/2013).
Balthasar menjelaskan 8 perusahaan itu adalah PT Langgam Inti Hiberida, PT Bumi Rakksa Sejati, PT Tunggal Mitra Plantation, PT Udaya Loh Dinawi, PT Adei Plantation, PT Jatim Jaya Perkasa, PT Multi Gambut Industri, dan PT Mustika Agro Lestari.
Dia juga mengatakan 8 perusahaan itu merupakan investor asal Malaysia. Karenanya dalam waktu dekat, perusahaan itu juga akan dilaporkan ke kementerian lingkungan Malaysia.
"Dalam waktu dekat ini saya akan bertemu dengan menteri LH Malaysia. Dan kita akan berikan informasi kalau investor mereka di Indonesia melakukan pembakaran lahan," tuturnya.
"Jika nantinya datanya sudah cukup lengkap, kasus ini tetap kita lanjutkan ke pengadilan. Karena itu dalam proses penyelidikan ini, kita tetap berkoordinasi dengan Polda Riau dan Kejati Riau," pungkas Balthasar.
Kebakaran lahan di sejumlah perkebunan di Sumatera dan Kalimantan telah menyebabkan polusi udara hingga ke Singapura dan Malaysia. Asap tebal menyelimuti Singapura dan beberapa kota di Malaysia beberapa hari terakhir. Pemerintah Indonesia terus berupaya memadamkan ratusan hotspot di area-area yang terbakar.
Kirim Tiga Helicopter
Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengirim tiga Helikopter dan satu pesawat Casa untuk memadamkan kebakaran lahan di Riau. Dua Helikopter Bolco BNPB dan satu Helkcopter Colibri telah dilengkapi dengan bambi bucket.
Saat ini dua Helicopter telah terbang melakukan survei dan pemadaman dengan teknik pemboman air dari udara. Satu pesawat Casa juga akan segera diterbangkan untuk menyemai awan. Pesawat Hercules C-130 TNI AU juga telah diberangkat dari Lanud Halim Perdana Kusuma.
Kepala BNPB, Syamsul Maarif memimpin langsung gelar pasukan yang akan diterjunkan untuk mengatasi kebakaran lahan di Riau. Gelar pasukan dilakukan Lanud TNI AU Roemin Nurjadin Pekanbaru, Sabtu (22/6).
Tim yang akan diterjukan beranggotakan 500 personil dari TNI, Polri, manggala agni, pemadam kebakaran, BPBD, dan relawan. hukum.
Kepala BNPB, mengatakan penanggulangan bencana asap dilakukan dengan 3 strategi yaitu penegakan hukum, pemadaman kebakaran di darat dan dari udara, serta sosialisasi secara menyeluruh.
Berdasarkan pantauan citra satelit Terra MODIS NASA pada Jumat (21/6), kebakaran lahan dan hutan masih berlangsung di sekitar Kabupaten Rokan Hilir dan Kota Dumai yang asapnya ke arah timur. Sedangkan kebakaran di Kabupaten Pelalawan dan Indragiri Hilir asapnya mengarah ke tenggara.
"Di area konsesi mereka ditemukan kebakaran. Ini yang akan kita selidiki lebih lanjut. Tim penyidik kita masih berada di lokasi saat ini untuk melakukan investigasi lebih lanjut," kata Menteri LH Balthasar Kambuaya dalam jumpa pers di Lanud Pekanbaru, Sabtu (22/6/2013).
Balthasar menjelaskan 8 perusahaan itu adalah PT Langgam Inti Hiberida, PT Bumi Rakksa Sejati, PT Tunggal Mitra Plantation, PT Udaya Loh Dinawi, PT Adei Plantation, PT Jatim Jaya Perkasa, PT Multi Gambut Industri, dan PT Mustika Agro Lestari.
Dia juga mengatakan 8 perusahaan itu merupakan investor asal Malaysia. Karenanya dalam waktu dekat, perusahaan itu juga akan dilaporkan ke kementerian lingkungan Malaysia.
"Dalam waktu dekat ini saya akan bertemu dengan menteri LH Malaysia. Dan kita akan berikan informasi kalau investor mereka di Indonesia melakukan pembakaran lahan," tuturnya.
"Jika nantinya datanya sudah cukup lengkap, kasus ini tetap kita lanjutkan ke pengadilan. Karena itu dalam proses penyelidikan ini, kita tetap berkoordinasi dengan Polda Riau dan Kejati Riau," pungkas Balthasar.
Kebakaran lahan di sejumlah perkebunan di Sumatera dan Kalimantan telah menyebabkan polusi udara hingga ke Singapura dan Malaysia. Asap tebal menyelimuti Singapura dan beberapa kota di Malaysia beberapa hari terakhir. Pemerintah Indonesia terus berupaya memadamkan ratusan hotspot di area-area yang terbakar.
Kirim Tiga Helicopter
Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengirim tiga Helikopter dan satu pesawat Casa untuk memadamkan kebakaran lahan di Riau. Dua Helikopter Bolco BNPB dan satu Helkcopter Colibri telah dilengkapi dengan bambi bucket.
Saat ini dua Helicopter telah terbang melakukan survei dan pemadaman dengan teknik pemboman air dari udara. Satu pesawat Casa juga akan segera diterbangkan untuk menyemai awan. Pesawat Hercules C-130 TNI AU juga telah diberangkat dari Lanud Halim Perdana Kusuma.
Kepala BNPB, Syamsul Maarif memimpin langsung gelar pasukan yang akan diterjunkan untuk mengatasi kebakaran lahan di Riau. Gelar pasukan dilakukan Lanud TNI AU Roemin Nurjadin Pekanbaru, Sabtu (22/6).
Tim yang akan diterjukan beranggotakan 500 personil dari TNI, Polri, manggala agni, pemadam kebakaran, BPBD, dan relawan. hukum.
Kepala BNPB, mengatakan penanggulangan bencana asap dilakukan dengan 3 strategi yaitu penegakan hukum, pemadaman kebakaran di darat dan dari udara, serta sosialisasi secara menyeluruh.
Berdasarkan pantauan citra satelit Terra MODIS NASA pada Jumat (21/6), kebakaran lahan dan hutan masih berlangsung di sekitar Kabupaten Rokan Hilir dan Kota Dumai yang asapnya ke arah timur. Sedangkan kebakaran di Kabupaten Pelalawan dan Indragiri Hilir asapnya mengarah ke tenggara.