Postinganku di plh Indonesia
Palu adalah sebuah kota
sekaligus merupakan ibu kota provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Palu terletak
sekitar 1.650 km di sebelah timur laut Jakarta. Koordinatnya adalah 0°54′ LS
119°50′ BT. Penduduknya berjumlah 282.500 jiwa (2005).
Bersama dengan Poso,
Palu telah beberapa kali menjadi target dalam konflik yang sedang berlangsung
di Sulawesi. Pada November 2005, sepasang warga beragama Kristen ditembak dan
dicederai di kota ini. Sebuah bom juga meledak di sebuah pasar yang khusus menjual
daging babi pada 31 Desember 2005 dan menewaskan delapan orang serta mencederai
45 lainnya. Ih, mengerikan ya? Hmmm, ya begitulah anggapan orang-orang di luar
sana. Hingga sampai saat ini, Kota Palu diidentikan dengan sesuatu yang berbau
kekerasan. Beberapa teman saya yang berasal dari pulau jawa dan sumatera pun
demikian. Malah diantara mereka, ada yang belum tahu dimana sebenarnya Kota
Palu itu, dan mereka juga mengaitkan Palu dengan sesuatu yang berbau kekerasan.
Nih seperti ini kira-kira pendapat mereka.
“Ji, Kota Palu itu
dimana ya?”,
Dengan segala
pengetahuanku tentang Kota Palu, akhirnya aku menjelaskan tentang hal-hal yang
berbau Kota tersebut. Berita miring tentang Kota Palu, saat itu aku coba
luruskan kembali. Aku katakan kepada mereka, kalau Kota Palu itu sudah aman,
Insya Allah nggak bakalan ada lagi yang namanya kerusuhan. Mereka selalu
beranggapan kalau sampai saat ini kerusuhan atau ketidak amanan masih saja
diselimuti. Namun, anggapan salah itu segera tertepis, setelah aku menjelaskan
panjang lebar tentang Kota yang beriklim panas ini.
I Love Palu City
Hehehe… Kota Palu
adalah kota keduaku, dimana aku dibesarkan di lingkungan masyarakat kaili.
Gimana aku nggak cinta sama kota ini, wong aku udah tinggal selama 16 tahun
lamaya di kota nan panas ini. Meski panas dan terik, namun tinggal di Kota Palu
begitu damai kurasakan. Soalnya polusi udara minim, dan warga asli Kota ini
begitu ramah (hehe tapi ada beberapa kebiasaan jelek warga ini). Meski udah
lama tinggal di kota itu, aku nggak ‘menger’ dengan bahasa mereka. Tahu sih,
tapi sedikit amat! Hmmm, padahal aku udah lama ya tinggal di kota kaili. Tapi,
mau gimana lagi….
Kota Palu memiliki
banyak potensi alam yang mempesona. Namun sayangnya, pemerintah belum
mengompimalkan potensi yang ada. Terkadang pembenahannya hanya sederhana saja,
tanpa dibenah dan diolah semaksimal mungkin. Contohnya beberapa wisata alam
yang ada. Pemerintah setempat belum memanfaatkan potensinya secara maksimal.
Sehingga jangan heran, jika hanya sedikitnya bahkan tidak adanya wisatawan yang
mau berkunjung ke Kota Palu. Hmmm mereka mau berkunjung kemana? Wong nggak ada
tempat yang spesial yang merupakan ciri khas dari kota kaili ini. Nggak ada
tempat wisata yang menjadi “icon” kota Palu. Hmmm… jadi jangan heran juga kalau
Kota ini banyak yang belum mengenalnya.
Aku sempat bangga ketika
dibangunnya jembatan ponulele atau jembatan kuning yang ada di sekitar pantai
talise. Lumayan bagus dan amazing ketika malam hari kita berkunjung ke tempat
itu. Subhanallah,,, sangat menakjubkan pemandangannya. Terhampar banyak
lampu-lampu yang tersebar di sekitar jembatan itu. Pokoknya nggak kalah
indahnya dengan menara Eifel hehehe… iya keren banget euy! Hmmm, patut
berbangga dong aku jadi warga kota Palu (hehehe padahal aku suku jawa-sunda).
Jembatan kuning itu seakan menjadi permaisuri di kala malam hari. Begitu indah
memancarkan cahayanya. Jembatan tersebut merupakan salah satu ‘icon’ Kota Palu.
Selain disebut jembatan
kuning atau jembatan ponulele, jembatan ini juga disebut “Jembatan Palu IV”
merupakan jembatanuang diresmikan pada Mei 2006 oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono. Jembatan ini membentang di atas Teluk Talise ini berada di kelurahan
Besusu dan Lere, yang menghubungkan kecamatan Palu Timur dan Palu Barat.
Jembatan kuning ini
merupakan jembatan lengkung pertama di Indonesia dan ketiga di dunia setelah
Jepang dan Perancis.
Sejak tanggal peresmian
tersebut, masyarakat Palu dan sekitarnya selalu ingin melihat jembatan
sepanjang 300 meter itu sekaligus menikmati tenggelamnya mentari.Tenggelamnya
matahari terlihat lebih jelas dan mempesona dari atas jembatan. Apalagi, saat
sinar matahari yang berwarna jingga kekuningan memantul ke permukaan Teluk
Palu, keindahan semakin nyata. Air Teluk Palu pun berubah warna mengikuti warna
sang Surya yang mulai sirna ditelan pegunungan Gawalise.
Sebenarnya, banyak
banget deh potensi alam yang ada di Kota Palu. Namun belum terbenahi secara
maksimal. Contohnya yaitu tempat wisata “Pusat Laut” Kota Palu. Ada yang
berbeda dengan tempat itu. Pokoknya nggak ada yang bisa menyamai dengan tempat
wisata dari daerah lain. “It’s unique”, “Very specially”. Hmmm, ada misteri
yang sangat mengagumkan di tempat itu. Kira-kira misteri apa ya? Ah, gak seru
kalau aku ngasuh tahu di sini. Mending dating aja ke sini. Di jamin nggak
makalan nyesel. Kalau teman-teman penasaran, ayo datang ke Palu dong, dan
jangan lupa berkunjung ke pusat laut Kota Palu. Hmmm, sebenarnya masih banyak
tempat-tempat keren yang ada di Palu. Namun kurang terekspos di media massa,
sehingga banyak masyarakat luar yang masih asing dengan kota yang penuh ke-khasan
tersendiri ini. Ayo rek, jalan-jalan k sini. Apalagi yang mau berjemur di
pantai, lebih mantep lagi, secara kalian bisa dapet “plus-plus”, alias kulit
kosong dua kali lipat. hehehe…
Jika teman-teman plh Indonesia mau berkunjung ke Palu, silahkan contak aku ya di
Email: beasiswapuji@yahoo.co.id
Facebook: http://facebook.com/pujiatisari.ii (Pujiati Sari II)
Twitter: http://twitter.com/puji_dreamer45