Dalam rangka rangkaian acara Hari Cinta Puspa Satwa Nasional (HCPSN) 2013 dan peringatan Hari Pramuka ke-52 Kementerian Lingkungan Hidup bersama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menyelenggarakan kegiatan Bakti Masyarakat Penanaman Mangrove sekaligus Peresmian Percontohan Persiapan Kegiatan Saka Kalpataru dengan menanam 5.000 (lima ribu) bibit mangrove dengan sistem adopsi pohon di pantai Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat. Tema acara adalah “Pramuka Sahabat Mangrove Selamatkan Muara Gembong” merupakan program yang diharapkan menjadi suatu program peduli lingkungan yang menarik, bermanfaat dan melibatkan masyarakat setempat, sekaligus menunjukan kepedulian Gerakan Pramuka terhadap masalah yang dihadapi masyarakat.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat akan menyelenggarakan “Aksi Pramuka Peduli Lingkungan” dengan penanaman mangrove dan pengobatan gratis. Kegiatan ini melibatkan ± 500 orang Pramuka Penggalang, Penegak, dan Pandega dari Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi beserta jajarannya, Saka Wanabakti, Saka Bahari, Saka Bhakti Husada, Saka Tarunabumi, Saka Bhayangkara, Saka Wirakartika, Saka Kalpataru dan tokoh-tokoh masyarakat serta masyarakat Muara Gembong. Aksi ini merupakan tindak lanjut dari Kesepakatan Bersama antara Menteri Lingkungan Hidup dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 17/MENLH/11/2011 dan Nomor: 014/PKMoU/ 11/2011 tentang Pelaksanaan Program dan Kegiatan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dalam kesepakatan ini dijelaskan ruang lingkup kegiatan yaitu penyelenggaraan kegiatan nyata pada masyarakat dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Penanaman Mangrove dilakukan dengan sistem adopsi pohon yaitu setiap pohon yang ditanam diberi nama sesuai dengan nama orang yang menanamnya dengan maksud agar yang bersangkutan bertanggung jawab terhadap tumbuhan mangrove yang ditanamnya hingga besar. Jika pohon yang ditanam mati atau rusak, maka penanam bertanggung jawab untuk menggantinya dengan pohon yang baru. Kawasan hutan mangrove ini nantinya dapat dijadikan kawasan konservasi pantai dan percontohan kegiatan Pramuka Peduli Lingkungan atau Saka Kalpataru dalam pembudidayaan mangrove yang menjadi kawasan wisata mangrove lengkap dengan kuliner mangrove.
Salah satu Dasa Dharma Gerakan Pramuka adalah cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, hal ini menunjukan bahwa kepanduan di Indonesia atau Gerakan Pramuka sejak berdirinya sudah ditanamkan rasa cinta alam beserta isinya, bukan hanya kepada manusia. Semangat Dasa Dharma tersebut sesuai dengan Visi dan Misi Kementerian Lingkungan Hidup. Oleh sebab itu, diinisiasilah lahirnya SAKA Lingkungan yang diberi nama SAKA KALPATARU.
Saka Kalpataru merupakan Satuan Karya Pramuka tempat meningkatkan pengetahuan, pengalaman, ketrampilan dan kecakapan, dan kepemimpinan Pramuka Penegak dan Pandega serta sebagai wadah untuk menanamkan kepedulian dan rasa tanggung jawab dalam mengelola, menjaga, dan mempertahankan dan melestarikan lingkungan untuk keberlanjutan generasi sekarang dan mendatang. Pembentukan Saka Kalpataru bertujuan untuk memberi wadah pendidikan dan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyalurkan minat, mengembangkan bakat, kemampuan, pengalaman dalam bidang pengetahuan dan teknologi serta keterampilan khususnya yang berkaitan dengan substansi Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) yang menjadi bekal penghidupannya untuk mengabdi pada masyarakat, bangsa dan Negara.
Asisten Deputi Bidang Peningkatan Peran Organisasi Kemasyarakatan Kementerian Lingkungan Hidup, Drs. Tri Bangun L. Sony, dalam sambutannya mengatakan, “Aksi Penanaman Mangrove oleh Gerakan Pramuka ini merupakan langkah konkrit pembentukan Saka Kalpataru, dimana lokasi ini merupakan percontohan pertama dan dapat menjadi model untuk kerjasama yang lebih baik”.
Satuan Karya Pramuka Kalpartaru untuk tahap awal meliputi tiga Krida yaitu : (1) Krida 3R (Reduce, Reuse, Recycle), (2) Krida Perubahan Iklim dan (3) Krida Konservasi Keanekaragaman Hayati. Untuk tahap berikutnya yaitu tahun 2014, Krida SAKA Kalpataru akan ditambahkan sesuai dengan kebutuhan dalam pengelolaan lingkungan.
Pembentukan Saka Kalpataru akan diluncurkan pada peringatan Hari Cinta Puspa Satwa Nasional (HCPSN) dan diresmikan pada Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka pada 5 Desember 2013 di Kupang, NTT. Pertemuan lima tahun sekali ini akan menetapkan Anggaran Dasar/Rumah Tangga, menyusun Rencana Kerja 2013-2018 dan memilih Ketua Kwarnas periode 2013-2018. Selain itu akan dibahas terbentuknya dua Satuan Karya (Saka) baru, yakni Saka Kalpataru (kerja sama Kwarnas dengan Kementerian Lingkungan Hidup) dan Saka Pariwisata (Kwarnas dengan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif).
Untuk Informasi Lebih Lanjut:
Ir. Ilyas Asaad, MP, MH,
Deputi Bidang Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat,
Kementerian Lingkungan Hidup,
Tlp/Fax: 021-8580087,
Email: humaslh@gmail.com /
www.menlh.go.id
- See more at: http://www.menlh.go.id/langkah-awal-saka-kalpataru-tanam-5000-bibit-mangrove-di-pantai-muara-gembong-bekasi/#sthash.J6B0AbQ0.dpufIr. Ilyas Asaad, MP, MH,
Deputi Bidang Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat,
Kementerian Lingkungan Hidup,
Tlp/Fax: 021-8580087,
Email: humaslh@gmail.com /
www.menlh.go.id